Mengapa Pria Kadang Gampang Menangis?

Ilustrasi/republika.co.id
Menangis lebih identik dengan wanita, meski pria juga menangis. Ada banyak alasan kenapa orang menangis, pria maupun wanita; dari hari yang buruk, masalah yang bikin frustrasi, kesedihan, perpisahan, duka, atau perasaan terharu.

William Frey, profesor di University of Minnesota, menyatakan bahwa menangis adalah respons terhadap penumpukan zat kimia stres secara emosional, dan air mata membantu menghilangkan zat kimia tersebut. Karenanya, menangis dapat memberi efek positif pada tubuh, salah satunya mengurangi stres. Karena itu pula, kita biasanya merasa lega setelah menangis.

Stres dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan kerusakan otak, sehingga menangis merupakan salah satu cara pencegahannya. Menangis adalah cara alami tubuh untuk mengendalikan hormon stres kortisol.

Meski bermanfaat, seperti yang disebut tadi, menangis lebih identik dengan wanita dibanding pria, karena tampaknya ada lebih banyak wanita yang gampang menangis. Hal ini disebabkan oleh kadar testosteron. Wanita memiliki hormon testosteron lebih rendah dibanding pria, dan itu sebab wanita lebih mudah menangis dibanding pria.

Kenyataan itu pula yang menjadi jawaban kenapa ada pria yang gampang menangis, yaitu karena kadar testosteron di tubuhnya sedang turun atau rendah. Pada kondisi tertentu, sering menangis pada pria bisa menjadi salah satu gejala penurunan kadar testosteron, termasuk kurangnya motivasi, kurangnya rasa percaya diri, hingga perasaan sedih atau depresi.

Kadar testosteron rendah atau hipogonadisme dapat muncul dengan atau tanpa gejala. Gejala yang umum adalah perubahan dalam fungsi seksual, seperti keinginan berkurang, dan ereksi lebih sedikit. Selain itu, perubahan pola tidur, insomnia, rambut rontok, otot berkurang, dan lemak tubuh meningkat, juga dapat terjadi pada pria yang mengalami penurunan testosteron. Sering menangis juga jadi pertanda rendahnya kadar testosteron.

Testosteron atau hormon seks pria merupakan hormon laki-laki yang bertanggung jawab untuk pengembangan jenis kelamin laki-laki dan organ reproduksi. Hormon ini juga membantu menjaga kepadatan tulang, kekuatan otot dan massa, produksi sel darah merah, dorongan seks, dan produksi sperma.

Kadar testosteron biasanya akan mengalami penurunan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Namun, ada faktor-faktor lain yang juga dapat menurunkan hormon testosteron, seperti stres berkepanjangan, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tubuh Manusia 7780659943452505962

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item