Kasus Wanita Misterius yang Menjadi Saksi Pembunuhan
https://www.belajarsampaimati.com/2021/02/kasus-wanita-misterius-yang-menjadi.html
Ilustrasi/mentalfloss.com |
John F. Kennedy adalah salah satu Presiden Amerika yang tewas terbunuh, ketika sedang dalam iring-iringan pawai di Dallas, AS. Kasus pembunuhan itu dikenal misterius, karena di dalamnya terdapat banyak hal misterius. Orang yang menembak Kennedy tidak pernah jelas alasannya melakukan pembunuhan itu, sementara ia lalu dibunuh orang lain, dan si orang lain ini belakangan juga mati.
Kemudian, di saat peristiwa penembakan John F. Kennedy terjadi, ada sosok wanita misterius, yang belakangan menjadi salah satu sosok paling membingungkan di dunia. Wanita misterius itu dikenal dengan nama Babushka Lady.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada 22 November 1963, saat John F. Kennedy berada di area Dealey Plaza, Dallas, di tempat terbuka, disaksikan banyak orang, layaknya pawai di mana pun.
Penembakan itu mengakibatkan Kennedy tewas. Polisi menangkap Lee Harvey Oswald sebagai satu-satunya tersangka. Namun, sebelum sempat menjelaskan motivasinya membunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald ditembak mati oleh Jack Ruby. Alasan Jack Ruby menembak Oswald karena “dendam akibat Oswald membunuh Kennedy”. Setelah itu, Jack Ruby mati saat di penjara.
Kasus itu pun buntu.
Ketika foto-foto yang merekam peristiwa pembunuhan Kennedy mulai dikumpulkan dan dipelajari, pihak FBI menemukan adanya sosok wanita misterius berada di dekat lokasi Kennedy tertembak, dan wanita itu juga tampak memegangi kamera.
FBI pun berharap wanita itu bersedia muncul untuk menyerahkan foto-foto yang dibuatnya, karena bisa jadi foto-foto yang ia buat dapat menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi. Wanita itulah yang disebut Babushka Lady. Dan dia tak pernah muncul.
Tidak ada yang tahu siapa wanita misterius itu. Ia dijuluki Babushka Lady, karena terlihat memakai syal penutup kepala, yang serupa dengan yang biasa digunakan para manula di Rusia. Kata ‘babushka’ berarti ‘nenek’ atau ’perempuan tua’ dalam bahasa Rusia.
Seiring dengan kegemparan publik Amerika karena presiden mereka tewas tertembak, polisi dan FBI bekerja keras untuk mengungkap kasus itu. Dalam upaya tersebut, mereka meminta masyarakat menyerahkan semua rekaman dan foto yang diambil di lokasi peristiwa, untuk mencari petunjuk lebih lanjut.
Salah satu rekaman terbaik mengenai peristiwa itu didapat dari seorang warga bernama Abraham Zapruder. Rekaman Zapruder inilah yang kemudian menunjukkan adanya seorang wanita misterius yang dijuluki Babushka Lady.
Di dalam film yang dibuat Abraham Zapruder tersebut, Babushka Lady terlihat berdiri di atas rumput, di antara Elm Street dan Main Street, sambil memegang kamera. Ia juga sempat terekam dalam beberapa film dan foto lainnya, yang diambil di Dealey Plaza, tanggal 22 November 1963.
Beberapa saat setelah penembakan Kennedy, wanita misterius itu terlihat bergabung dengan kerumunan massa, dan naik ke Grassy Knoll (bukit kecil berumput) di dekat lokasi tersebut. Ia terlihat terakhir kali saat berjalan ke arah timur Elm Street. Sejak itu, wanita misterius tersebut—beserta foto-foto yang mungkin dibuatnya—tidak pernah muncul ke publik.
Polisi dan FBI menyimpulkan, wanita itu mungkin bisa menjadi saksi kunci, dan foto-foto yang dibuatnya mungkin bisa memberikan informasi tambahan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Dealey Plaza, saat penembakan itu terjadi.
Dalam upaya melacak wanita itu dan foto-fotonya, FBI mendatangi seluruh toko cuci cetak foto di Dallas dan sekitarnya, dan menanyakan apakah ada wanita yang telah meminta foto-foto pembunuhan Kennedy dicuci cetak, yang diambil dari sudut pengambilan Babushka Lady.
Dari penyelidikan itu, sebuah petunjuk muncul dari seorang teknisi Kodak, bernama Jack Harrison. Ia mengatakan bahwa pada 22 November 1963, seorang wanita berambut merah berumur 30-an meminta dia untuk memproses foto-foto yang mirip dengan angle pengambilan gambar Babushka Lady. Namun, foto-foto itu ternyata kabur dan tidak jelas. Tidak diketahui dengan pasti apakah wanita tersebut adalah Babushka Lady.
Identitas wanita misterius ini, dan keengganannya muncul ke publik, kemudian memicu banyak teori mengenai pembunuhan Kennedy. Sebagian orang mengatakan bahwa wanita itu adalah pembunuh Kennedy yang sebenarnya. Benda yang terlihat seperti kamera itu mungkin senjata rumit yang telah digunakan untuk menembak. Namun teori ini terpatahkan dengan kenyataan peluru yang membunuh Kennedy ditembakkan dari atas.
Beberapa orang lainnya mengatakan, wanita misterius itu mungkin telah tersangkut kasus lain, sehingga tidak mau memunculkan diri ke publik, karena bisa membuat kasusnya kembali terungkap.
Lalu, pada 1970, sebuah petunjuk baru muncul ke permukaan, ketika J. Gary Shaw bertemu seorang perempuan muda bernama Beverly Oliver. Gary Shaw adalah peneliti kasus-kasus pembunuhan ternama di Amerika. Ia bertemu Beverly Oliver setelah selesai mengikuti kebaktian di sebuah gereja kecil di Joshua, Texas, pada November 1970. Oliver mengaku kepada Gary, bahwa dirinya adalah Babushka Lady yang sebenarnya.
Beverly Oliver lahir pada 1946, bekerja sebagai penari dan penyanyi di Colony Club yang terletak di sebelah Carousel Club, yang dimiliki oleh Jack Ruby. Jack Ruby adalah pria yang membunuh Lee Harvey Oswald, tersangka utama pembunuh Kennedy pada 24 November 1963, hanya dua hari setelah Kennedy terbunuh.
Jack Ruby mengaku membunuh Oswald karena ingin membalas dendam atas kematian Kennedy. Jack Ruby kemudian meninggal di penjara pada 1967, karena kanker paru-paru.
Oliver bercerita kepada Gary Shaw. Pada waktu kejadian penembakan Kennedy, ia sedang berdiri di selatan Elm Street. Dalam posisi itu, bisa dibilang ia salah satu saksi yang berada paling dekat dengan Kennedy.
Setelah mendapat pengakuan Oliver, Gary Shaw pun menerbitkan beberapa artikel terkait pertemuannya tersebut. Namun banyak pihak yang menuduh Oliver hanya mencari sensasi, dan semua yang ia katakan hanyalah kebohongan, meski ada pula sebagian peneliti yang percaya bahwa Beverly Oliver benar-benar Babushka Lady.
Jadi, apakah wanita itu benar-benar Babushka Lady yang misterius?
Untuk memahami cara pandang yang pro dan kontra dengan pengakuannya, berikut ini beberapa argumen yang melatarbelakangi pendapat masing-masing pihak.
Argumen kontra
Argumen-argumen yang menolak klaim Beverly Oliver:
Oliver mengaku merekam pawai yang lewat, menggunakan kamera Super-8 Yashica yang diberikan oleh kekasihnya, Larry Ronco. Namun, kamera jenis ini ternyata belum dijual pada tahun 1963, dan baru tersedia untuk dijual ke publik pada 1967.
Oliver mengatakan hasil rekamannya disita oleh seorang agen FBI, pada 25 November 1963. Oliver kemudian mengidentifikasi kalau agen FBI tersebut adalah Regis Kennedy (meski nama belakangnya sama, dia tidak punya hubungan dengan presiden Kennedy). Namun, tuduhan ini dibantah, karena pada tanggal itu Regis sedang berada di New Orleans, mewawancarai Jack Martin, seorang penyelidik swasta yang mengaku punya informasi mengenai pembunuhan Kennedy.
Kemudian, tidak ada satu saksi pun yang dapat mengonfirmasi keberadaan Oliver di Dealey Plaza saat kejadian penembakan tersebut.
Oliver mengatakan bahwa ia melihat kepala Kennedy terlihat seperti meledak, dan darah berhamburan di belakang mobil Limo yang ditumpanginya. Kesaksian ini tidak sesuai dengan deskripsi saksi dan rekaman-rekaman lainnya.
Oliver mengatakan, dua minggu sebelum pembunuhan, di Carousel Club, Jack Ruby memperkenalkan seseorang kepadanya, dan menyebut orang itu sebagai “Lee Oswald dari CIA”. Perkenalan itu, disebutnya, disaksikan oleh seorang penari bernama Jada, yang ternyata membantah klaim ini. Jada juga mengaku tidak pernah melihat Oswald.
Warren Commission, yang dibentuk oleh pemerintah Amerika untuk menyelidiki kasus kematian Kennedy, juga menyimpulkan kalau Oswald dan Ruby tidak saling mengenal.
Oliver mengaku berbicara dengan Jada pada malam sebelum pembunuhan terjadi. Namun, Jada mengaku sudah tidak bekerja di Carousel sejak 31 Oktober, dan tidak berada di sana pada 21 November.
Oliver mengaku, pada malam sebelum pembunuhan, ia makan malam dengan Jack Ruby, yang memberinya baju bermotif polkadot. Namun teman-teman Jack, yang juga makan bersama Jack malam itu, mengatakan tidak melihat keberadaan Oliver bersama mereka.
Argumen pro
Argumen-argumen yang mempercayai klaim Beverly Oliver:
Babushka Lady yang terekam dalam film Zapruder (dan juga film-film lainnya) memiliki kemiripan dengan Oliver, seperti tinggi badan, berat, dan umur. Dalam rekaman itu juga terlihat kalau Babushka Lady berdiri dengan posisi yang sedikit canggung. Oliver memang memiliki sedikit cacat pada kaki kiri.
Dalam sebuah dokumen yang tersimpan dalam arsip nasional mengenai John F. Kennedy, terdapat sebuah kalimat akhir yang cukup menarik. Bunyinya, “Apakah Undang-undang kebebasan informasi dapat membuat film Babushka Lady muncul dari arsip FBI ke permukaan?” Kalimat ini mengindikasikan klaim Oliver bahwa rekamannya disita oleh agen FBI benar adanya.
Beverly Oliver tidak pernah berusaha mengambil keuntungan dari pengakuannya. Kisahnya baru dibukukan oleh penulis Coke Buchanan pada 1994, atau 31 tahun setelah peristiwa tragis itu. Jika ia memang bermaksud mendapatkan keuntungan dari pengakuan itu, mengapa harus menunggu selama 31 tahun?
Tidak ada orang lain selain Oliver yang muncul dan mengaku sebagai Babushka Lady. Tentu aneh kalau Oliver mengarang kisah bohong. Apakah ia tidak khawatir Babushka Lady yang asli muncul ke publik, jika ia membuat pengakuan palsu?
Memang, disebutkan bahwa tidak ada saksi yang bisa meneguhkan Oliver ada di Dealey Plaza saat terjadi pembunuhan. Tapi juga tidak ada saksi yang bisa mengatakan kalau Oliver ada di tempat lain saat peristiwa itu terjadi.
Ketika Gary Shaw pertama kali bertemu Oliver pada 1970, Gary tidak percaya begitu saja dengan pengakuannya. Ia meminta Oliver menunjukkan lokasi berdirinya ketika peristiwa penembakan terjadi. Oliver dengan tepat bisa menunjukkannya.
Padahal, rekaman Zapruder belum tersebar luas saat itu. Lagi pula, reputasi Gary sebagai peneliti ternama tentu tidak akan menerima begitu saja klaim dari seorang wanita yang belum ia kenal. Jika Oliver berbohong, Gary tentu tidak akan serius menanggapinya.
Sampai saat ini, FBI belum pernah menyangkal kisah Beverly Oliver (walaupun juga tidak membenarkannya), dan mereka juga tidak pernah menyangkal klaim Oliver bahwa FBI menyita hasil rekaman filmnya (walaupun mereka juga tidak membenarkannya).
Masing-masing pandangan yang pro dan kontra itu menarik, karena bisa jadi Beverly Oliver memang jujur dalam menceritakan kisahnya, meski bisa jadi pula ia berbohong terkait pengakuannya. Dalam hal itu, kita mungkin tidak bisa yakin seratus persen apakah dia benar berbohong atau memang mengatakan yang sejujurnya.
Pasalnya, dalam kesaksian yang belakangan ia berikan, juga muncul berbagai pro kontra yang menjadikan orang sulit percaya atau tidak percaya. Misalnya, dalam kesaksian di hadapan komite (sejenis pansus) Amerika pada 12 Maret 1977, Oliver mengatakan bahwa yang dibawanya adalah kamera video, bukan kamera foto.
Ia juga mengatakan tidak pernah menyebut kamera super-8, melainkan kamera 8 milimeter. Namun, dalam buku yang ditulisnya, Gary Shaw mengatakan Oliver menyebut Super-8. Siapa yang benar, dan siapa yang salah?
Sebagian orang membayangkan bahwa Beverly Oliver terjebak dalam sebuah konspirasi terkait peristiwa pembunuhan Kennedy. Spekulasi itu juga tidak pernah jelas kebenarannya.
Yang jelas, di tahun-tahun berikutnya, Beverly Oliver melakukan upaya hukum untuk memperoleh rekaman film yang dipercayainya berada di tangan FBI. Ia mengaku melakukannya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan pembohong. Hingga saat ini, ia masih belum mendapatkannya.
“Ada dua hal dalam kehidupanku yang ingin kuubah, kalau saja bisa,” kata Beverly Oliver. “Pertama, andai aku tidak berada di Grassy Knoll pada 22 November 1963. Dan yang kedua, andai aku tidak pernah membuka mulut."
Hmm... ada yang mau menambahkan?