Kasus Penyebar Gas Misterius yang Tak Pernah Terungkap
https://www.belajarsampaimati.com/2021/02/kasus-penyebar-gas-misterius-yang-tak.html
Ilustrasi/orangebeanindiana.com |
Di Amerika, pernah ada kasus kejahatan yang aneh, dan pelakunya tak pernah terungkap sampai sekarang. Kasus kejahatan ini tidak menimbulkan korban tewas. Namun, luasnya kasus dan misteri yang melingkupinya, menjadikan kasus ini sangat terkenal.
Pada 1933, kasus aneh ini menciptakan histeria massa di Virginia dan Illinois, dan dikabarkan secara masif oleh media-media yang terbit di sana. Kasus aneh ini melibatkan sesosok misterius yang bersembunyi di kegelapan, menyebarkan gas aneh yang membuat orang-orang kehilangan kesadaran, dan—sebelum tertangkap—ia selalu berhasil menghilang dalam kegelapan malam.
Media-media yang memberitakan kasus itu menjulukinya Mad Gasser of Mattoon atau “orang gila penyebar gas dari Mattoon”.
Kasus misterius itu dimulai pada 22 Desember 1933, sekitar pukul 22.00, di sebuah kota kecil bernama Botecourt County, Virginia. Malam itu lingkungan di sana sudah sepi, para penduduk berdiam di rumah masing-masing untuk beristirahat, sebagian malah sudah terlelap dalam tidur. Begitu pula keadaan di rumah Cal Huffman.
Malam itu, Cal Huffman sedang keluar rumah, jadi istrinya masih terjaga, menunggu kepulangannya. Di rumah itu, anggota keluarga yang lain telah tidur di kamar masing-masing, begitu pula seorang famili bernama Ashby Henderson, yang malam itu menginap di sana.
Tiba-tiba, di dalam rumahnya, Nyonya Huffman mencium bau manis yang aneh. Belakangan, ia menyatakan, seumur hidupnya baru kali itu ia mencium aroma aneh seperti malam itu. Yang jelas, setelah mencium bau manis yang aneh tersebut, Nyonya Huffman merasakan kepalanya pusing. Tapi bau aneh itu segera sirna.
Sekitar setengah jam kemudian, pada pukul 22.30, bau aneh itu muncul kembali. Kali ini lebih kuat, sehingga anak-anaknya, serta tamu yang menginap di rumahnya, merasakan efek bau tersebut. Semua yang terpapar bau aneh itu merasakan mual, pusing, kram pada wajah, dan sesak napas.
Alice, putri Nyonya Huffman yang berusia 20 tahun, merasakan akibat yang paling parah. Ia mengalami sesak napas parah, sehingga harus diberi napas buatan. Ia berhasil selamat waktu itu. Namun, beberapa minggu setelahnya, ia masih sering mengalami kram pada anggota tubuhnya.
Tidak ada yang bisa menjelaskan dari mana bau aneh itu berasal. Namun, Cal Huffman, yang baru pulang ke rumah bertepatan dengan peristiwa itu, sempat melihat sesosok pria melarikan diri di kegelapan malam. Ketika polisi memeriksa lokasi kejadian, mereka hanya menemukan jejak sepatu wanita di dekat jendela.
Dua hari kemudian, bau misterius itu kembali muncul di Cloverdale. Kali ini menyerang rumah keluarga Clarence Hall.
Waktu itu pukul 21.00, dan Clarence Hall beserta istrinya ada di rumah, ketika bau manis yang aneh itu muncul tiba-tiba. Keduanya pun merasakan tubuh lemas, dan kepala mereka tiba-tiba sangat pusing.
Sama seperti kasus sebelumnya, kasus yang terjadi di rumah Clarence Hall juga misterius. Tidak ada yang bisa memastikan dari mana asal bau tersebut. Sementara polisi yang menyelidiki kasus itu menemukan bau tersebut ternyata terkonsentrasi pada sebuah lubang paku di jendela. Polisi percaya, lubang itu telah digunakan untuk menyemprotkan gas berbau itu ke dalam rumah.
Berdasarkan kenyataan itu, artinya ada seseorang yang memang melakukan serangan menggunakan bau aneh tersebut. Sejak itu pula, kasus serangan gas dan kemungkinan ada orang jahat yang menyebarkannya, mulai menarik perhatian media.
Pada 11 Januari 1933, serangan itu kembali terjadi, kali ini di rumah keluarga Moore di daerah Howell’s Mill. Pada pukul 22.00, Nyonya Moore melaporkan adanya suara-suara aneh di halaman, yang diikuti sesosok bayangan berkelebat di dekat jendela yang telah lama pecah. Segera setelah itu, Nyonya Moore mulai mencium bau yang aneh.
Suaminya, yang lebih waspada, segera meraih bayi mereka, dan berlari keluar. Namun, meski telah bertindak sigap, gas itu tetap membuat tubuhnya merasakan kram untuk sesaat.
Pada malam yang sama, GD Kinzie dari Troutville juga mengalami serangan serupa. Dia mencium aroma gas yang aneh, dan mengalami pingsan. Menurut dokter yang memeriksanya, Kinzie kemungkinan telah diberi gas chlorine yang berbahaya.
Pada 16 Januari 1933, serangan gas aneh kembali terjadi, kali ini menyerang keluarga FB Duval. Pada pukul 23.30, saat FB Duval baru tiba di rumahnya, ia mendapati keluarganya telah pingsan akibat menghirup gas yang aneh. Ia segera berbalik, dan bermaksud mendatangi kantor polisi. Waktu itu, ia sempat melihat sekelebat bayangan sedang berlari. FB Duval mengejarnya, namun sosok tersebut menghilang dalam kegelapan.
Beberapa penduduk lain juga melaporkan serangan serupa, yang terus berlangsung hingga 28 Januari 1933, ketika lima orang di kediaman Ed Stanley di Colon Siding mengalami pusing akibat bau gas tersebut.
Salah seorang dari mereka, Frank Guy, berhasil mendapatkan udara segar sehingga mendapat kesadarannya kembali. Ketika itu, ia sempat menyaksikan empat pria sedang berlari di dekat hutan kecil. Frank Guy meraih senjata dan menembak. Namun sepertinya tidak mengenai pria-pria tersebut.
Serangan-serangan itu pun membuat warga sangat resah, sementara kepolisian belum juga mampu menangkap pelakunya, atau memperkirakan motifnya. Karenanya, pada 29 Januari 1933, kepolisian setempat mengumumkan bahwa mereka menyediakan hadiah sebesar 500 dolar bagi siapa pun yang bisa memberi keterangan mengenai para penjahat penyebar gas. Jumlah itu cukup besar untuk ukuran zaman tersebut.
Selama beberapa hari setelah itu, masih terjadi serangan gas di sana-sini, sampai kemudian benar-benar berhenti pada 11 Februari 1934, bertepatan dengan datangnya lima laporan ke kantor polisi, terkait serangan tersebut.
Munculnya lima laporan serangan, menjadikan polisi-polisi bergerak cepat dan menyebar ke lima lokasi terjadinya serangan. Mereka menemukan sebuah botol kecil berisi cairan di salju, di sekitar rumah korban serangan di Botecourt. Botol berisi cairan itu segera diperiksa, dan diperoleh kepastian kalau cairan itu adalah campuran dari cairan yang tidak berbahaya bagi manusia, kira-kira seperti penyemprot serangga yang ada di setiap rumah tangga.
Setelah penemuan bukti kecil itu, entah kenapa serangan gas tiba-tiba berhenti. Tidak ada lagi laporan-laporan yang masuk, dan orang-orang mulai berspekulasi kalau yang terjadi dalam beberapa bulan itu hanyalah histeria massa. Spekulasi itu bahkan menjadi headline di harian Roanoke Times waktu itu, dengan judul editorial, Tidak Ada Penyebar Gas di Roanoke.
Semula, masyarakat yakin kalau ribut-ribut soal serangan gas aneh yang melanda beberapa bulan itu hanyalah histeria massa, dan sebenarnya tidak ada penjahat yang berkeliaran ke sana kemari menyebarkan gas. Tapi sesuatu yang aneh terjadi, dan peristiwa serupa terulang... sepuluh tahun kemudian.
Sepuluh tahun kemudian, pada 1944, serangan gas kembali muncul di Mattoon, Illinois, dan serangan itu berlangsung hingga beberapa bulan.
Serangan kali ini pertama kali terjadi pada 31 Agustus 1944, di rumah Urban Raef. Malam itu, Urban Raef terbangun dari tidur akibat bau menyengat yang segera membuatnya pusing dan muntah-muntah. Istrinya, yang berniat bangun untuk mencari tahu, ikut mengalami dampak serupa. Ia merasakan tubuhnya kram, dan tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Pada 2 September 1944, seorang perempuan bernama Aline Kearney sedang membaca surat kabar di tempat tidur sambil menunggu kantuk datang, ketika ia mencium bau gas yang manis dan sangat kuat. Bau itu membuat ia dan anak perempuannya, yang berusia tiga tahun, mual-mual. Ketika Aline mencoba bangkit dari tempat tidur, ia tidak bisa menggerakkan kakinya.
Untung, waktu itu, adik Aline ada di sana, dan cukup sadar untuk menghubungi polisi. Ketika polisi datang dan menyelidiki, mereka tidak menemukan apa pun yang mencurigakan. Namun, pada pukul 00.30 malam itu, ketika suami Aline pulang dari kerjanya, ia mendapati seseorang sedang mengendap-endap di samping rumah. Ia mengejarnya, namun penyelinap itu berhasil melarikan diri.
Peristiwa yang dialami Aline Kearney segera menyebar, dan media-media setempat mulai memberitakan orang gila penyebar gas yang pernah meneror Virginia 10 tahun yang lalu kini telah datang ke Illinois. Waktu itu, media-media di sana juga menamai penjahat itu dengan berbagai julukan, di antaranya Mad Gasser of Mattoon, Anesthetic Prowler, atau Phantom Anesthetic. Sosok misterius ini kemudian dianggap bertanggung jawab atas serangan-serangan yang menyusul pada minggu-minggu berikutnya.
Setelah pemberitaan oleh banyak media, beberapa orang mulai melaporkan terjadinya serangan serupa. Mereka mengklaim, serangan gas yang dialami telah menyebabkan pusing, kelumpuhan, mual, dan muntah.
Hal itu pula yang dialami oleh Nyonya Carl Cordes, pada 5 September 1944. Dia menemukan sebuah kain kecil yang basah di serambi rumahnya. Bermaksud membuangnya ke tempat sampah, ia memungut kain basah itu, dan seketika mencium bau yang sangat kuat. Setelah itu, tubuhnya tiba-tiba lemas.
“Rasanya seperti lumpuh,” katanya saat diwawancarai media. “Suamiku harus membantuku masuk ke dalam rumah. Setelah itu bibirku mulai membengkak, dan langit-langit mulut serta tenggorokanku rasanya seperti terbakar. Aku mulai memuntahkan darah, dan suamiku segera memanggil dokter. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam hingga aku merasa normal kembali.”
Akibat serangan-serangan itu, para penduduk Mattoon mulai diliputi ketakutan. Pada minggu-minggu berikutnya, pihak kepolisian menerima beberapa laporan serangan setiap malam. Banyak korban melaporkan melihat figur tinggi berpakaian hitam, yang terlihat berlari dari halaman rumah mereka, sesaat setelah serangan terjadi. Selain itu, ada yang melaporkan melihat asap berwarna biru, dan mendengar suara berdengung yang aneh.
Karena polisi tidak kunjung memecahkan misteri itu, para penduduk berinisiatif membentuk kelompok ronda, yang menyisir jalan setiap malam. Namun usaha itu tidak juga membawa hasil.
Sampai kemudian, pada 13 September 1944, terjadi serangan gas secara massal, dan korban mencapai lebih dari 30 orang.
Kepanikan pun segera menjalar, semua orang ketakutan. Siapa pun bisa menjadi korban serangan gas misterius itu.
Namun, anehnya, setelah tanggal tersebut, tidak ada lagi laporan adanya serangan. Penjahat yang menyebarkan gas itu seolah memutuskan untuk berhenti total dari kejahatannya, dan sejak itu pula tidak ada lagi laporan orang mengalami serangan gas. Kenyataan itu tentu menjadi kabar baik bagi warga, namun menjadi masalah tersendiri bagi kepolisian. Pasalnya, dengan tidak ada lagi serangan, mereka makin kesulitan untuk menemukan pelakunya.
Serangan gas itu memang berhenti total, dan tidak pernah ada kejadian meresahkan lagi. Namun, kasus misterius itu juga tak terpecahkan sampai saat ini.
Sejak itu, selama lebih dari setengah abad, tak terhitung banyaknya penulis, peneliti, dan sejarawan, yang mempelajari kembali kasus tersebut, dan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Botecourt County dan Mattoon pada saat itu. Namun upaya mereka juga menghadapi jalan buntu. Tidak ada seorang pun yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, atau siapa pelaku dan kemungkinan motifnya.