Kasus Orang-orang yang Hilang di Belantara Amazon
https://www.belajarsampaimati.com/2021/02/kasus-orang-orang-yang-hilang-di.html
Ilustrasi/maxoe.com |
Amazon adalah hutan terkenal di dunia yang ada di Brasil. Hutan itu terkenal bukan hanya karena luasnya, tapi juga karena misteri di dalamnya. Ada berbagai legenda dan mitos yang berasal atau dikaitkan dengan Amazon, dari hewan-hewan aneh sampai keberadaan suku misterius. Salah satu misteri yang juga terkait Amazon adalah sebuah peradaban hilang yang disebut Lost City of Z.
Lost City of Z adalah nama yang diberikan seorang inspektur asal Inggris, Kolonel Percy Fawcett Harrison, untuk kota misterius di tengah hutan, di wilayah Mato Grosso, Brasil, di antara lebatnya belantara Amazon.
Ketertarikan Fawcett terhadap kota misterius itu berawal sejak ia diundang oleh Royal Geographical Society pada 1906, untuk melakukan penelitian di daerah perbatasan antara Brasil dan Bolivia. Selama 18 bulan di wilayah itu, ia jadi terobsesi dengan legenda hilangnya peradaban di sana.
Kepercayaan Fawcett terhadap keberadaan kota misterius itu merujuk pada sebuah dokumen yang dikenal sebagai Manuskrip 512, yang ada di Perpustakaan Nasional Rio de Janeiro, Brasil.
Manuskrip itu ditulis oleh pemburu budak Portugis (Bandeirante), bernama João da Silva Guimarães. Ia menceritakan, pada tahun 1753, dia pernah mengunjungi sebuah kota misterius secara rinci. Meski begitu, João da Silva Guimarães tidak menjelaskan secara detail di mana kota tersebut berada.
Dalam manuskrip itu dijelaskan bahwa kota tersebut penuh bangunan bertingkat yang dilapisi perak. Jalan-jalan lebar dibangun dengan kokoh dan indah. Pada sisi luar bangunan, banyak ukiran yang tampak menyerupai huruf Yunani atau Eropa kuno.
Menurut legenda, kota misterius itu sangat kaya, dan bergelimang emas. Pada masa modern, peradaban kuno ini kembali disebut-sebut sejak kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke daerah Amerika Latin. Francisco de Orellana merupakan petualang pertama yang melakukan penjelajahan menelusuri Rio Negro untuk mencari kota misterius itu, meski upayanya tak membuahkan hasil.
Pada 1912, Fawcett merumuskan teori kota yang disebut ‘Z’—asal usul penyebutan The Lost City of Z. Keyakinan itu sebagian didorong oleh penemuan kembali kota Inca yang hilang di Machu Picchu pada 1911, yang tersembunyi di Pegunungan Andes, Peru.
Selama perjalanannya, Fawcett juga mendengar desas-desus adanya kota rahasia yang terkubur di hutan Chile, yang dikatakan memiliki jalan beraspal perak dan atap yang terbuat dari emas.
Dalam surat yang ditulis untuk anaknya, Fawcett memaparkan hipotesisnya mengenai usia kota Z yang lebih tua dari peradaban Mesir kuno. Hal itu didasarkan pada prasasti yang banyak ditemukan di Brasil, dan penduduk yang menggunakan tulisan abjad gabungan dari Eropa dan Asia kuno.
Fawcett memulai ekspedisinya dalam upaya menemukan Kota Z, pada 1921. Ia berangkat bersama beberapa orang, namun ekspedisi pertama itu gagal akibat tim mengalami kelelahan luar biasa karena medan yang sulit, hewan-hewan berbahaya, juga terserang penyakit.
Setelah ekspedisi pertama yang gagal, Fawcett berangkat kembali pada tahun yang sama, dan kali ini hanya sendirian. Ia berangkat dari Bahia, Brasil. Tiga bulan kemudian, dia kembali karena mengalami kegagalan.
Kemudian, pada 1925, dengan persiapan yang lebih matang, Fawcett memulai ekspedisi ketiga. Kali ini ia ditemani teman baiknya, Raleigh Rimell, dan putra sulungnya yang berusia 22 tahun, Jack. Ada pula dua orang asal Brasil yang berperan sebagai pembantu.
Pada 29 Mei 1925, Fawcett dan timnya mencapai tepi wilayah yang belum pernah dijelajahi, dan menetap sementara di hutan asing yang belum pernah mereka lihat.
Selama waktu itu, ia sempat menulis surat bahwa mereka telah melintasi Upper Xingu, anak sungai tenggara Sungai Amazon. Pada bulan kelima, ekspedisi Fawcett dan timnya telah sampai di daerah yang disebut Dead Horse Camp. Dan di titik ini mereka berhenti. Surat itu sampai ke rumah keluarganya, melalui perantara salah satu pembantu yang ia bawa dari Brasil.
Ekspedisi itu direncanakan berjalan sekitar satu tahun. Tetapi hingga dua tahun mereka belum kembali, dan keluarga mereka mulai khawatir. Seorang wartawan, bernama Albert de Winton, memutuskan untuk pergi mencari Fawcett. Tetapi dia dan timnya juga tidak pernah terlihat lagi.
Sejak itu, secara total ada 13 ekspedisi telah dilakukan dalam upaya untuk menemukan jawaban atas nasib Fawcett, dan lebih dari 100 orang hilang atau menghilang dalam upaya pencariaan itu. Ribuan orang dilaporkan pergi selama beberapa dekade kemudian, juga untuk melakukan ekspedisi yang sama, tapi mereka tak pernah menemukan Fawcett, dan sebagian mereka justru hilang tak pernah kembali.
Laporan resmi dari salah satu misi penyelamatan mengatakan bahwa Fawcett telah naik ke Sungai Kuluene, dan dibunuh karena menghina seorang kepala suku Indian di sana. Ini merupakan kisah yang paling dipercaya hingga hari ini. Namun, Fawcett selalu berbicara tentang menjaga hubungan positif dengan masyarakat adat dan pribumi. Jadi teori ini sebenarnya juga diragukan.
Kemungkinan lain, ia dan timnya meninggal akibat kecelakaan, seperti terjangkit penyakit atau tenggelam. Kemungkinan terakhir, mereka disergap dan dirampok, lalu dibunuh. Pelakunya bisa siapa saja. Tetapi, yang jelas, kalau memang itu yang terjadi, mayat Fawcett dan timnya juga tak pernah ditemukan.
Sementara hilangnya Fawcett dan Kota Z belum dapat terungkap, banyak kota kuno dan sisa-sisa tempat keagamaan telah ditemukan dalam beberapa dekade terakhir, seperti di hutan Guatemala, Brasil, Bolivia, dan Honduras.
Pada tahun 2005, David Grann menulis artikel di New Yorker, yang melaporkan bahwa Michael Heckenberger, seorang arkeolog, telah menemukan kota misterius yang dicari Fawcett.
Kota kuno yang telah terpendam tersebut dikenal dengan nama Kuhikugu. Dalam penelitian Michael Heckenberger, ditemukan 20 kluster (pemukiman) penduduk, dan masing-masing kluster diperkirakan dihuni 5 ribu orang.
"Semua kluster ditata dengan rencana yang rumit, teknis, dan matematis, yang tidak bisa disaingi oleh kota Eropa manapun di waktu yang sama," kata Michael Heckenberger, sebagaimana dikutip New Yorker.
Kota itu ditemukan di balik lebatnya hutan Amazon, di antara perbatasan Brasil-Bolivia. Di tempat itu teridentifikasi bekas sebuah kota dengan sisa-sisa jalan, jembatan, dan struktur bangunan lain, di wilayah seluas 155 mil.
Jadi, kota misterius yang dicari-cari Fawcett telah tertemukan. Tapi dia dan timnya—juga banyak tim ekspedisi lain yang mencari dirinya—justru hilang dan tak jelas bagaimana nasibnya.
Hmm... ada yang mau menambahkan?