Kasus Penampakan UFO Pertama Dalam Sejarah Amerika
https://www.belajarsampaimati.com/2021/01/kasus-penampakan-ufo-pertama-dalam.html?m=0
Ilustrasi/pikiran-rakyat.com |
Setiap kali membicarakan UFO dan Amerika, ingatan orang kebanyakan akan tertuju pada insiden di Roswell. Kebanyakan orang mungkin juga mengira insiden UFO di Roswell adalah insiden UFO pertama di Amerika. Padahal, sebelum kasus UFO Roswell dikenal dunia, ada insiden lain yang benar-benar menjadi peristiwa pertama insiden UFO di Amerika. Kisahnya bahkan lebih mencengangkan dibandingkan insiden di Roswell.
Insiden itu terjadi di Maury Island (Pulau Mauri), yang sekarang menjadi semenanjung Vashon Island, di Puget Sound, dekat Tacoma, Washington, Amerika Serikat. Dari tempat inilah asal usul “penampakan UFO” atau “pesawat mirip piring terbang” berasal.
Waktu itu bulan Juni 1947, dua tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Amerika sedang dalam masa pemulihan, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun sosial. Sementara para penduduk masih diliputi trauma akibat perang, ketakutan, dan kecurigaan. Lalu, suatu hari, muncul satu, dua, tiga, hingga banyak orang Amerika melaporkan telah melihat objek aneh, tidak dikenal, biasanya berbentuk piring terbang, yang muncul di langit.
Di Amerika, ada sebuah museum yang khusus menyimpan benda-benda misteri, dan museum itu terletak di Seattle, Washington. Namanya Seattle Museum of Mysteries. Itu satu-satunya museum misteri milik pemerintah. Charlette LeFevre, direktur museum, menyatakan, “Saya menganggap insiden Pulau Mauri sebagai misteri paling kompleks di Washington. Insiden itu tidak tersebar luas seperti insiden di Roswell, tapi di situlah awal ufologi modern bermula.”
Pada pukul 14.00 siang, tanggal 21 Juni 1947, seorang pelaut bernama Harold Dahl sedang mengumpulkan batang-batang kayu yang mengambang di atas permukaan laut. Ia biasa mengumpulkan kayu-kayu itu untuk ia jual setelah kering. Pada waktu itulah, sesuatu terjadi dan mengejutkannya. Waktu itu, ia ditemani seorang pekerja dan anjing peliharaannya.
“Seperti yang saya lihat dari kemudi kapal, saya melihat ada enam pesawat berbentuk piring yang sangat besar," kata Dahl pada salah satu penyelidik insiden itu. “Saya perkirakan mereka ada di ketinggian 2.000 kaki di atas air, dan hampir persis di atas kepala saya.”
Ia mengatakan bahwa pesawat-pesawat itu berdiameter 100 kaki, tidak terlihat adanya sistem pendorong, dan tidak ada suara apa pun yang terdengar. Tapi yang mengejutkan bukan itu.
Salah satu pesawat yang ia lihat tiba-tiba menukik setinggi kira-kira 500 kaki, lalu memuntahkan sesuatu yang digambarkan Dahl sebagai “lembar tipis putih metalik, dan sejumlah ton batuan mirip lava panas atau bijih”.
Bijih itu menghujani Dahl, pekerjanya, dan anjingnya, serta menciptakan lubang-lubang di kapalnya. Lengan pekerja Dahl, yang terkena bijih itu, terbakar. Sementara anjing Dahl tewas akibat hujan bijih panas itu.
Sesaat kemudian, hujan mengerikan itu berhenti, dan pesawat-pesawat aneh di langit melesat pergi. Dengan gemetaran, Dahl membawa kapalnya ke darat, sambil mengumpulkan batu-batu serta benda metalik putih yang berjatuhan di kapalnya. Ia membawa pulang benda-benda itu, dengan perasaan takut dan kebingungan.
Keesokan paginya, pintu rumah Dahl diketuk orang tak dikenal. Saat membukakan pintu, Dahl menemukan seorang pria berwajah serius, berpakaian hitam-hitam, berdiri di depan pintu.
Kenn Thomas, penulis buku Maury Island UFO, mengisahkan pertemuan itu sebagai berikut.
Pria tak dikenal berpakaian hitam-hitam itu memperingatkan Dahl agar tidak menceritakan kepada siapa pun perihal kemunculan pesawat aneh yang telah disaksikannya. Jika tidak, menurut pria tersebut, Dahl dan keluarganya akan berada dalam bahaya. Pria berpakaian hitam-hitam itu, belakangan, populer disebut Men In Black, oleh ufologi modern.
Yang membuat Dahl heran, pria itu bisa tahu detail-detail peristiwa yang dialaminya, padahal waktu itu ia belum sempat menceritakan pada siapa pun. Waktu itu, Dahl curiga bahwa pria itu seorang pejabat pemerintah.
Kapal yang digunakan Dahl untuk melaut bukan miliknya sendiri, tapi milik atasannya, yaitu Fred Crisman. Bagaimana pun, Dahl harus memberikan penjelasan terkait kapal yang berlubang, juga luka bakar yang dialami oleh pekerjanya.
Karena itu, setelah meyakinkan atasannya agar tidak membocorkan cerita yang akan dipaparkannya, Dahl lalu mengisahkan apa yang telah terjadi. Sebagai bukti bahwa ceritanya benar terjadi, Dahl memperlihatkan batu-batu dan benda lain yang sempat ia kumpulkan dari kapal.
Fred Crisman mendengar cerita Dahl dengan ragu-ragu. Namun, batu-batuan yang ditunjukkan kepadanya menepis keraguan. Lebih lanjut, Fred Crisman lalu menghubungi Ray Palmer, penerbit sebuah majalah petualangan, untuk menilai apakah kisah Dahl bisa dipercaya atau tidak.
Sementara Ray Palmer masih menyelidiki kebenaran kisah Dahl, sesuatu yang menghebohkan terjadi.
Pada 24 Juni 1947, Kenneth Arnold, seorang pegawai Dinas Kehutanan Amerika Serikat dan seorang pilot, melaporkan bahwa ia melihat sembilan objek “seperti piring” yang terbang dalam sebuah formasi, dengan kecepatan di atas 1.200 mil per jam, di dekat Gunung Rainier.
Arnold lalu menghubungi pers, dan ceritanya melesat bak panah api. Hampir seketika, media-media di Amerika memuat kisah yang sama, dan sejak itu muncul banyak laporan dari orang-orang Amerika yang juga melihat pesawat asing (UFO), dan hampir selalu berbentuk piring. Sejak itu, “piring terbang” menjadi istilah yang sangat populer.
Karena Arnold memiliki mata seorang pilot yang terlatih, kisahnya menjadi berita besar. Kisah Arnold pula yang kemudian mendorong Ray Palmer untuk memintanya menemui Harold Dahl, dan menyelidiki apa yang telah dilihat oleh Dahl di tepi pantai Mauri.
Arnold menyetujui permintaan itu, dan ia pun terbang ke Tacoma pada 31 Juli 1947, dan menyewa sebuah kamar di Hotel Winthrop. Di kamar itu, Arnold bertemu dengan Dahl, mendengarkan ceritanya, dan memutuskan bahwa penampakan itu benar terjadi. Setelah itu, Arnold menghubungi dua staf intelijen AS untuk melaporkannya kepada pemerintah, sekaligus menggambarkannya pada media.
Dua orang yang dihubungi Arnold adalah Kapten William Davidson dan Letnan Frank Brown. Menurut Arnold, dalam buku yang kemudian ia tulis, “Mereka menjadi dua staf Angkatan Darat AS pertama yang menyelidiki UFO.”
Hanya dalam satu jam, menggunakan pesawat khusus, dua pria yang dihubungi Arnold sudah tiba di Tacoma. Mereka mengadakan pertemuan di kamar hotel Arnold, dan mereka mempelajari dengan saksama detail insiden, serta mengumpulkan sampel dan benda metalik putih yang telah dibawa Dahl.
Keesokan harinya, pesawat staf Angkatan Darat AS itu harus kembali untuk menghadiri upacara Peringatan Hari Angkatan Udara, yang menandai pemisahan antara Angkatan Udara dan Angkatan Darat. Jadi, meskipun lewat tengah malam, mereka kembali ke pesawat dengan membawa sampel bijih UFO dan benda metal, untuk disampaikan ke Pangkalan Angkatan Udara Hamilton di California.
Lalu sesuatu yang tak terbayangkan terjadi. Setelah dua puluh menit penerbangan, tiba-tiba mesin pesawat terbakar, dan muncul api di sayap kiri. Dua kru, yang menjalankan pesawat, segera melompat keluar dengan parasut. Namun dua staf intelijen itu tidak ikut melompat keluar atau pun mengirim pesan darurat lewat radio. Mereka berdua kemudian tewas di dalam pesawat B-25, yang jatuh di dekat Kelso, Washington.
Pihak militer dengan cepat menutup lokasi kecelakaan, dan membersihkan puing-puing yang disebut sebagai “kecelakaan pertama yang dialami Angkatan Udara AS”. Namun mereka meninggalkan beberapa hal di belakang. Mereka tidak tahu adanya benda-benda asing yang telah dibawa pesawat tersebut.
Hanya sedikit penduduk setempat yang tahu lokasi kecelakaan pesawat itu, dan bisa dibilang tidak ada yang mendatangi tempat tersebut. Namun, belakangan, pemilik tempat itu, bernama Bob Greear, datang ke sana dengan ditemani Charlette LeFevre dan Philip Lipson, dari Museum Misteri Seattle.
Ketiga orang itu menemukan batuan mirip lava di lokasi tersebut, yang kini berada di museum mereka, demikian juga potongan puing pesawat B-25 yang jatuh.
Bill Beaty, insinyur riset di Universitas Washington dan salah satu anggota museum, menganalisis batuan yang ditemukan, dan menemukan bahwa batuan itu “hampir seperti batuan bumi”. Namun, analisis lebih jauh mesti dilakukan sebelum menyimpulkan spesimen itu, katanya.
Setelah insiden fatal itu, pemerintah dengan tegas menolak keberadaan material asing yang ada di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut. Namun media telah mengetahui nama-nama dan misi para staf intelijen yang tewas, sebelum pihak militer memberitahukannya. Belakangan, koran-koran yang terbit di Amerika memberi simpulan yang sama; pemerintah tidak mengatakan yang sebenarnya.
Namun, tidak sampai tahun 1979, pemerintah AS akhirnya membuka file-file FBI yang menyebutkan bahwa Davidson dan Brown tewas dalam pesawat, setelah melakukan penyelidikan atas piring terbang di Pulau Mauri.
Terlepas keseluruhan kisah itu masih diliputi misteri, Charlette LeFevre menyatakan, “Orang selalu bicara tentang Roswell, dan sedikit sekali yang menyadari bahwa insiden UFO pertama kali berada di teluk Puget Sound, di Pulau Mauri.”
Hmm... ada yang mau menambahkan?