Mengapa Dampak Anosmia Bisa Berbahaya?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/09/mengapa-dampak-anosmia-bisa-berbahaya.html
Ilustrasi/gettyimages.com |
Studi yang dilakukan terkait hal ini menemukan bahwa kehilangan indra penciuman berdampak pada kesehatan mental, hubungan personal, hingga kesehatan fisik. Carl Philpott, peneliti yang merupakan profesor rhinologi dan olfaktologi, menyatakan, “Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kehilangan indra penciumannya juga melaporkan tingginya tingkat depresi, kecemasan, isolasi, dan kesulitan hubungan.”
Pada dampak yang “ringan”, orang yang menderita anosmia akan kehilangan kemampuan mencium bau tubuhnya sendiri. Akibatnya, kebersihan diri seseorang dapat terganggu, dan membuatnya terisolir dari orang lain.
Contoh lain, anosmia menjadikan penderitanya tidak mampu membaui aroma masakan, dan hal itu menjadikannya hambar ketika makan dan minum. Dampak akhirnya adalah kehilangan selera makan.
Sementara dampak yang berat, dan bisa berbahaya, anosmia menjadikan penderitanya tidak mampu mencium bau-bauan tertentu yang mungkin mengancam keselamatannya. Misalnya bau gas bocor.
Orang yang indra penciumannya sehat pasti akan mengenali bau gas, ketika sewaktu-waktu gas di dapurnya mengalami kebocoran, misalnya, dan dia bisa melakukan antisipasi. Tapi penderita anosmia tidak bisa mencium bau semacam itu. Akibatnya, bisa jadi dia melakukan hal yang berbahaya, misalnya menyalakan api.
Karena kenyataan semacam itu, tidak mengherankan jika studi menemukan bahwa anosmia dapat meningkatkan risiko kematian dini. Tingkat kematian pada orang dengan anosmia empat kali lebih tinggi dibanding orang dengan penciuman normal.
Hmm... ada yang mau menambahkan?