Kota-Kota Paling Kejam dan Brutal di Dunia
https://www.belajarsampaimati.com/2020/09/kota-kota-paling-kejam-dan-brutal.html
Tegucigalpa, Honduras/pixabay.com |
Tetapi, ada kota-kota di dunia yang tergolong “tidak normal”, karena memiliki tingkat pembunuhan sangat tinggi. Di kota-kota semacam itu, pembunuhan bukan lagi kasus insidental, melainkan “hal biasa” yang terjadi sehari-hari. Karenanya pula, kota-kota itu pun terkenal sebagai kota-kota paling kejam di dunia, dan berikut ini yang menempati peringkat paling atas.
San Pedro Sula, Honduras
San Pedro Sula menempati peringkat teratas sebagai kota paling kejam di dunia, karena tingginya angka pembunuhan. Populasi kota ini berjumlah 719.447 jiwa pada 2013, dan pada waktu bersamaan terdapat 1.143 kasus pembunuhan. Karenanya, rasio pembunuhan di kota ini mencapai 159 kasus per 100.000 penduduk.
Terletak 60 kilometer di selatan Puerto Cortes di Laut Karibia, San Pedro Sula adalah tempat yang strategis untuk aktivitas perdagangan obat-obatan ilegal, serta aktivitas geng yang sangat marak. Kelompok-kelompok kriminal dari berbagai kota lain di Honduras sering bertemu di sana, dan itu pula yang membuat San Pedro Sula menjadi kota yang sangat berbahaya.
Ciudad Juarez, Meksiko
Di masa lalu, kota ini bernama Paso del Norte, namun penduduk setempat biasa menyebut kota mereka dengan nama Juarez. Lama-lama, kota ini berubah nama menjadi Ciudad Juarez.
Tidak jauh beda dengan San Pedro Sula, Ciudad Juarez adalah kota tempat para geng dan kelompok kriminal bertemu, sebagian untuk bekerja sama, sebagian lain untuk berperang karena memperebutkan wilayah. Hal itulah yang lalu memicu tingginya angka pembunuhan di kota ini.
Jumlah penduduk di Ciudad Juarez sebesar 1.335.890 jiwa. Jumlah pembunuhan di kota ini disebut telah menurun jauh, dibanding waktu-waktu sebelumnya. Meski begitu, catatan terakhir menyebutkan jumlah pembunuhan di Ciudad Juarez mencapai 1.974 kasus. Menurun, tapi tetap tinggi!
Maceio, Brasil
Maceio adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di negara bagian Alagoas, Brasil. Merupakan kota pesisir, Maceio memiliki pemandangan indah, dan pemerintah Brasil pun ingin menjadikan kota tersebut sebagai tempat wisata. Keindahan Maceio sungguh sayang jika tidak dikenali para wisatawan dunia. Tetapi, upaya pemerintah Brasil terganjal oleh tingginya angka kejahatan di sana.
Maceio dihuni oleh 1.156.278 penduduk, sementara jumlah kasus pembunuhan di sana mencapai 1.564 kasus per tahun. Tingginya angka pembunuhan itu, menurut pejabat lokal, terkait dengan aktivitas obat-obatan terlarang. Mereka yang terbunuh adalah orang-orang yang menggunakan narkoba tapi tidak mampu membayar.
Acapulco, Meksiko
Sebenarnya, Acapulco layak menjadi kota wisata. Di sana ada pantai yang indah, hotel bertingkat yang mewah, serta klub-klub malam yang menyuguhkan atraksi serta hiburan menyenangkan. Kenyataannya, Acapulco juga sering dikunjungi wisatawan. Tetapi, dalam waktu bersamaan, kota ini juga menghadapi tingginya angka kejahatan.
Penduduk Acapulco sebesar 804.412 jiwa. Sementara jumlah pembunuhan yang terjadi per tahun mencapai 1.029 kasus. Bersama kasus pembunuhan yang tinggi itu, di Acapulco juga ada setumpuk kasus kekerasan yang bisa ditemukan di berbagai sudut kota. Karena hal itu pula, jumlah wisatawan yang ke sana surut dan terus berkurang. Keindahan kota Acapulco kalah dengan reputasinya yang kejam.
Tegucigalpa, Honduras
Di Tegucigalpa, kasus pembunuhan seperti sudah dianggap hal biasa, karena nyaris terjadi setiap hari di mana saja. Bukan hanya pembunuhan, bahkan kasus-kasus kekerasan biasa terjadi di kota ini. Pada 2009, terjadi kekacauan politik di sana, yang menyebabkan tewasnya tokoh-tokoh antinarkoba di Tegucigalpa.
Perdagangan narkoba, itulah biang masalah di Tegucigalpa. Sebegitu kuat pengaruh yang dimiliki geng kriminal pengedar obat-obatan terlarang itu, hingga bisa dibilang mereka menguasai kota ini.
Dengan jumlah penduduk sebesar 1.126.534 jiwa, kasus pembunuhan per tahun di sana mencapai 1.123 kasus. Sementara kasus-kasus kekerasan terjadi nyaris setiap hari, membuat wisatawan yang sempat ke sana kapok dan tak ingin kembali.
Hmm... ada yang mau menambahkan?