Kota-Kota Besar Dunia yang Terancam Tenggelam
https://www.belajarsampaimati.com/2020/09/kota-kota-besar-dunia-yang-terancam-tenggelam.html
Ho Chi Minh City, Vietnam/nationalgeographic.com |
Jika tidak segera diantisipasi, kenaikan permukaan air laut tentu menyimpan potensi bahaya bagi kelangsungan hidup manusia yang ada di permukaan bumi.
Selain pemanasan global yang menyebabkan es di kutub terus mencair, masalah lain yang juga mengkhawatirkan adalah fondasi tanah yang makin rapuh akibat pembabatan hutan dan penyedotan air tanah secara berlebihan.
Ancaman banjir, penurunan tanah (land subsidence), serta naiknya air laut, menjadi ancaman beberapa kota besar dunia. Bukan tidak mungkin dalam 20 hingga 80 tahun ke depan, ada kota-kota yang akan lenyap dari peta bumi, karena tenggelam ke dalam laut. Dalam hal ini, berikut adalah kota-kota besar dunia yang diprediksi akan tenggelam, jika tidak ada antisipasi terhadap berbagai masalah bumi saat ini.
Shanghai, Cina
Di masa lalu, Shanghai hanya sebuah tempat yang dikelilingi rawa. Namun, karena populasi penduduk yang kian banyak, sehingga membutuhkan tempat tinggal, wilayah Shanghai lalu diubah menjadi pemukiman, dan terus berkembang. Sekarang, Shanghai telah menjelma menjadi kota besar, dengan bangunan-bangunan tinggi yang menjulang ke langit.
Tetapi, ternyata, perkembangan yang terjadi di Shanghai bukan tanpa masalah. Setiap tahun, permukaan tanah di Shanghai menghalami penurunan setengah inci. Berdasarkan data 1921-1965, permukaan tanah di Shanghai telah turun sekitar 2,4 meter.
Hal itu tak bisa dilepaskan dari perkembangan yang terus terjadi di sana. Karenanya, para ahli memperkirakan, tanah di Shanghai kelak tidak akan mampu lagi menopang beban berat bangunan di atasnya. Jika sewaktu-waktu air Sungai Yangze meluap, bukan tak mungkin kalau Kota Shanghai akan tenggelam.
Ho Chi Minh City, Vietnam
Ho Chi Minh City, atau yang juga dikenal dengan nama Saigon, adalah salah satu kota paling padat di Asia Tenggara. Kota yang juga menjadi kawasan populer di Vietnam ini diprediksi akan tenggelam akibat terus menurunnya permukaan tanah, yang menjadikan daerah itu rawan banjir.
Setiap tahun, Ho Chi Minh City mengalami banjir hingga ketinggian 2 centimeter. Perlahan namun pasti, seiring tanah yang terus terkikis dan menurun, Ho Chi Minh City tak akan mampu bertahan lagi.
Bangkok, Thailand
Smith Dharmasaroja, Kepala Pusat Peringatan Bencana Nasional Thailand, memprediksi bahwa pada tahun 2100 Bangkok akan menjadi Atlantis kedua. Dengan kata lain, kota itu akan tenggelam.
Perkiraan tersebut disandarkan pada beberapa faktor, di antaranya perubahan iklim akibat efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, serta pergeseran tanah. Di atas semua itu, Kota Bangkok terletak di dataran rendah, yang menjadikannya dilanda banjir setiap tahun.
Mumbai, India
Setali tiga uang dengan Bangkok, Mumbai di India juga diperkirakan akan tenggelam pada tahun 2100. Hal itu telah diisyaratkan oleh kelompok aktivis Greenpeace, mengingat air laut yang terus naik atau meningkat. Jika permukaan air laut mencapai kenaikan sampai 5 meter, maka bisa dipastikan kota itu akan lenyap dari peta.
Mexico City, Meksiko
Setiap tahun, Mexico City dilanda banjir. Setiap tahun pula, permukaan tanah di Mexico City mengalami penurunan atau tenggelam sedalam 20 centimeter. Kenyataan itu saja sudah mengkhawatirkan.
Lebih dari itu, Mexico City terletak di daerah lembah, dengan sistem drainase yang buruk. Sejak tahun 1975, kapasitas drainase kota tersebut turun 30 persen. Karena latar belakang itu, banyak pihak meramalkan kota ini akan tenggelam.
Pemerintah Meksiko sudah menyadari kenyataan mengerikan tersebut. Kini, mereka mulai mengupayakan pembuatan terowongan drainase raksasa, yang diklaim dapat menampung air cukup banyak.
New York, Amerika Serikat
New York adalah kota yang tak pernah tidur, dengan gedung-gedung pencakar langit dan suasana kota yang gemerlap. Sayang, kota ini diprediksi akan tenggelam di masa depan, akibat naiknya permukaan air laut. Posisi New York yang berada di mulut sungai Hudson, yang terhubung langsung ke samudera Atlantik, turut menjadi pemicunya.
Air laut di New York mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding laut lainnya. Kenyataan itulah yang paling mengancam New York. Selain itu, erosi pantai yang terjadi di sana, ditambah penurunan lapisan tanah dan perusakan lingkungan, juga menjadi pemicu tragedi yang dapat mengancam kota tersebut.
Venesia, Italia
Venesia adalah kota kanal paling populer di dunia. Kota yang terletak di Italia ini juga menjadi tempat yang dikunjungi banyak wisatawan setiap tahun. Sayang, kota indah ini terancam tenggelam.
Pada akhir 2012, banjir yang parah merendam Venesia menjadi kubangan air, akibat hujan lebat dan angin. Pada waktu itu, sekitar 70 persen daratan Venesia terendam banjir setinggi 1,5 meter di atas normal. Banjir itulah yang menjadi indikasi bahwa kawasan Venesia terus tenggelam dari waktu ke waktu.
Berdasarkan catatan data, permukaan tanah Venesia mengalami penurunan 30 centimeter selama 10 tahun terakhir. Selain itu, meningkatnya ketinggian air di Laut Mediterania menambah besar kemungkinan kota itu tenggelam.
Jakarta, Indonesia
Wilayah geografis Jakarta berada di permukaan air laut. Sementara kota ini semakin padat dari hari ke hari, dengan bangunan-bangunan pencakar langit yang tidak kalah padat.
Akibat populasi penduduk yang makin banyak, kebutuhan air pun semakin tinggi, dan hal itu menjadikan air tanah terus menerus disedot dalam jumlah luar biasa banyak. Kenyataan itulah yang menjadikan banyak ahli meramalkan bahwa Jakarta akan tenggelam.
Jaap Brinkman, pakar hidrologi asal Belanda, menjelaskan, “Jika proses penyedotan air tanah terus menerus dilakukan, di akhir abad ke-21 Jakarta akan tenggelam sedalam lima hingga enam meter. Tinggal menunggu waktu Jakarta akan tenggelam di bawah air laut, sebagaimana Kota Atlantis.”
Hmm... ada yang mau menambahkan?