Kota-Kota Bersejarah yang Tenggelam ke Dasar Laut
https://www.belajarsampaimati.com/2020/09/kota-kota-bersejarah-yang-tenggelam.html
Ilustrasi/okezone.com |
Kenyataan itu terungkap dalam berbagai penelitian yang dilakukan di masa modern. Para ahli yang melakukan penelitian di dasar laut menemukan bekas-bekas reruntuhan yang tampaknya merupakan istana dan bangunan kota sekian ribu tahun yang lalu. Penemuan dan penelitian para ahli sejarah kemudian mengungkap bahwa reruntuhan-reruntuhan di dasar laut itu merupakan bekas-bekas peradaban manusia di masa lalu.
Penemuan itu pun mengungkap banyak hal, khususnya kehidupan dan peradaban di masa lalu, yang menambah pengetahuan serta menimbulkan banyak tanda tanya. Di antara penemuan-penemuan reruntuhan tersebut, berikut ini yang paling fenomenal.
Thonis-Heracleion, Mesir
Thonis-Heracleion adalah sebuah kota yang pernah berdiri di Mesir, ribuan tahun yang lalu. Entah apa yang terjadi, yang jelas kota itu kemudian runtuh dan tenggelam ke dasar laut.
Kota hilang itu lalu ditemukan oleh sebuah tim ilmuwan, pada tahun 2000. Penemuan itu seolah mengonfirmasi kebenaran mengenai keberadaan Kota Thonis-Heracleion.
Semula, Thonis-Heracleion memang telah diketahui, karena nama itu terdapat dalam teks-teks klasik kuno dan prasasti langka yang ditemukan di darat oleh para arkeolog. Dalam teks dari abad ke-5 SM, yang ditulis sejarawan Yunani, Herodotus, terdapat keterangan mengenai sebuah kuil besar yang dibangun seorang pahlawan bernama Herakles, saat Herodotus pertama kali menginjakkan kakinya di Mesir.
Selain itu, Herodotus juga menyebut bahwa Helen pernah pergi ke Thonis-Heracleion bersama kekasihnya, Paris, sebelum Perang Troya terjadi.
Sekitar empat abad setelah itu, seorang ahli geografi bernama Strabo mengamati bahwa kota kuno Thonis-Heracleion yang memiliki kuil Herakles terletak di sebelah timur Canopus, di mulut cabang Sungai Nil.
Keterangan itu semula tidak diketahui kebenarannya, karena Thonis-Heracleion tidak dapat ditemukan di muka bumi pada masa sekarang. Sampai kemudian, setelah reruntuhan kota kuno itu ditemukan di dasar laut, keterangan mengenai Thonis-Heracleion seperti terkonfirmasi. Penemuan reruntuhan kota kuno itu bahkan difilmkan dalam sebuah film dokumenter, berjudul Egypts Sunken City: A Legend Is Revealed.
Baiae, Italia
Baiae adalah kota yang semula berdiri di Teluk Napoli, Italia, ribuan tahun yang lalu. Ada berbagai versi yang menyebutkan kehancuran kota ini, di antaranya karena peperangan, karena serangan penyakit malaria, juga karena bencana vulkanik. Versi terakhir yang paling dipercaya, yaitu karena aktivitas vulkanik tinggi, yang lalu menenggelamkan kota kuno itu ke dasar laut.
Baiae disebut sebagai kota kuno yang lebih populer dibandingkan Pompeii, Herculaneum, dan Capri. Baiae juga merupakan bagian integral dari Portus Julius, pelabuhan utama dari Armada kekaisaran Roma.
Penggalian di situs kota kuno Baiae menunjukkan bahwa kota itu dulu berdiri di Semenanjung Cumaean, yang merupakan daerah gunung berapi aktif, yang dikenal sebagai Phlegraean Fields (tanah yang dilahap api).
Pavlopetri Peloponnese, Yunani
Reruntuhan Kota Pavlopetri Peloponnese ditemukan di bawah air, yang terletak di lepas pantai selatan Laconia di Peloponnese, Yunani. Pavlopetri Peloponnese adalah kota kuno yang diperkirakan berusia 5.000 tahun.
Reruntuhannya di dasar laut ditemukan pada 1967 oleh Nicholas Flemming, dan kemudian dipetakan pada 1968 oleh tim arkeolog dari Cambridge. Kota Pavlopetri Peloponnese terletak di antara pulau Pavlopetri di desa Elafonisos, dan pantai Pounta.
Bagaimana kota kuno itu tenggelam? Para arkeolog meyakini tenggelamnya kota itu ke dasar laut disebabkan gempa bumi dahsyat yang terjadi sekitar tahun 1000 Sebelum Masehi. Meski bangunan kota kuno itu telah terkikis air selama berabad-abad, posisi serta tata letaknya masih sama seperti ribuan tahun yang lalu.
Namun, di masa sekarang, situs Pavlopetri Peloponnese terancam oleh kerusakan, karena berisiko tertabrak jangkar kapal yang melintas di atasnya. Ancaman lain datang dari para wisatawan yang berdatangan ke sana, dan para pemburu cenderamata di sekitar kota kuno yang tenggelam tersebut.
Lion City, Cina
Semula, Lion City dianggap sebagai mitos, karena keberadaannya memang tak pernah diketahui. Ternyata, Lion City benar-benar ada, namun kota itu sekarang telah tenggelam di bawah permukaan laut yang tenang, tepatnya di Danau Qiandao, di Cina
Qiandao adalah danau buatan yang terletak di Chun’an County, Cina. Danau itu juga dikenal sebagai Thousand Island Lake. Qiandao awalnya sebuah lembah yang dibuat danau untuk proyek dam Sungai Xin’an pada tahun 1959.
Kemudian, pada tahun 2001, para arkeolog menemukan reruntuhan sebuah kota kuno di bawah air, yang terletak di danau buatan tersebut. Sisa reruntuhan itu dikenal sebagai Shi Cheng atau Lion City, karena berada tepat di kaki Gunung Wu Shi, yang juga disebut Gunung Lima Singa.
Kota kuno Lion City diperkirakan dibangun pada 1.300 tahun yang lalu, dan kini tergeletak di kedalaman 26 dan 40 meter di bawah permukaan laut. Meski telah tenggelam di dasar laut, namun beberapa ukiran batu yang terpahat pada reruntuhan kota kuno itu masih utuh. Kota itu bahkan sebenarnya masih tampak seperti sebuah “kota utuh”, hanya kini letaknya di dasar laut.
Karena itu pula, saat ini ada perusahaan lokal yang menawarkan layanan penyelaman untuk para wisatawan dan penyelam di sana, untuk menjelajahi kota kuno tesebut.
Istana Cleopatra, Mesir
Di lepas pantai Alexandria, yang merupakan kota peninggalan Alexander Agung, ditemukan sesuatu yang diyakini sebagai reruntuhan Istana Cleopatra.
Hancur dan tenggelamnya istana yang megah itu diperkirakan terjadi karena bencana gempa bumi yang terjadi pada 1.500 tahun yang lalu. Tenggelamnya istana itu juga ikut menenggelamkan artefak-artefak serta patung-patung yang semula menghiasi istana. Setelah menghilang seribu lima ratus tahun lalu, istana megah yang juga disebut Kuil Isis itu kembali ditemukan, namun kali ini didasar perairan Alexandria.
Legenda menceritakan, Cleopatra dan Marc Anthony melakukan bunuh diri untuk menghindar dari orang-orang Romawi, yang menyerang mereka. Penggalian yang dilakukan di bawah laut, sejauh ini, telah menemukan 140 artefak dari istana tersebut. Ada kemungkinan artefak yang ditemukan semakin banyak, seiring penggalian yang terus dilakukan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?