Mengapa Hari Olahraga Nasional Jatuh Pada 9 September?

Ilustrasi/indosport.com

Setiap tanggal 9 September, Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional atau Haornas. Tahun ini, 2020, Haronas ke-37 diperingati di tengah pandemi.

Mengapa hari olahraga nasional jatuh pada 9 September?

Berdasarkan sejarah, tanggal itu terkait dengan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON). Waktu itu, tahun 1948, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dibantu Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI)—kini telah melebur menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)—mempersiapkan para atlet untuk mengikuti laga di kancah internasional melalui Olimpiade Musim Panas XIV di London, Inggris.

Namun, usaha untuk memperkenalkan atlet Indonesia ke kancah global itu gagal. Pasalnya, saat itu PORI belum diakui sebagai anggota International Olympic Committee (IOC). Sementara kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia, yang waktu itu belum diperoleh sepenuhnya, turut menjadi penghalang besar.

Puncaknya, sejumlah delegasi Indonesia gagal berangkat, karena paspor Indonesia belum diakui oleh pemerintah Inggris.

Masalah itu menjadi topik pembahasan utama dalam konferensi darurat PORI pada Mei 1948. Hasilnya, konferensi sepakat untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional, dan itulah cikal bakal lahirnya PON, yang belakangan juga melahirkan Hari Olahraga Nasional di Indonesia.

PON ke-1 diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 9 September 1948 di Surakarta, dan Haornas ditetapkan berdasarkan tanggal pembukaan PON ke-1 yang dimulai pada 9 September dan berakhir pada 12 September 1948. Penetapan itu dilakukan oleh Presiden Indonesia ke-2, Soeharto, pada 9 September 1983. Di waktu itu pula, Haornas diperingati secara resmi pertama kali.

Seperti yang disebut tadi, Haornas 2020 merupakan peringatan ke-37. Tahun ini, karena di tengah pandemi corona, Hari Olahraga Nasional diperingati secara virtual, dengan mengambil tema “sport science, sport tourism, dan sport industry”.

Hmm... ada yang mau menambahkan?