Kota-Kota Mana yang Terburuk untuk Tempat Tinggal?

Kota-Kota Mana yang Terburuk untuk Tempat Tinggal? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Kinshasha, Kongo/koonexion.com
Jika kita diberi kebebasan untuk memilih dan menentukan tempat tinggal, di mana kira-kirakita akan memilih? Kemungkinan besarkita akan memilih tempat yang aman, nyaman, asri, bersih, sehat, dan memungkinkankita dapat bekerja dengan baik serta menjalani kehidupan dengan tenang. Jika kita kebetulan lahir di tempat semacam itu, kita tentu layak bersyukur.

Sayangnya, tidak semua orang lahir di tempat yang tepat. Ada banyak orang yang lahir dan tumbuh di tempat-tempat yang justru tidak layak huni, tempat berbagai masalah terjadi—dari masalah cuaca, kesehatan, sampai kejahatan. Kota-kota berikut ini terkenal sebagai kota-kota terburuk untuk tempat tinggal, dan kita mungkin akan bersyukur karena tidak hidup di sana.

Abidjan, Cote d’Ivoire

Cote d’Ivoire mungkin bukan negara terkenal. Yang jelas, di sana ada kota bernama Abidjan, dan kota itu benar-benar buruk untuk ditinggali. Abidjan berada di Teluk Guinea, dan memiliki suhu rata-rata 800 derajat Celcius sepanjang tahun. Itu merupakan cuaca yang sangat panas, yang akan membuat orang berkeringat terus menerus.

Tapi masalah di Abidjan tidak hanya cuaca. Kota itu juga menghadapi masalah berupa peredaran narkoba yang parah, sehingga menjadikan kota ini benar-benar tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal.

Kinshasa, Kongo

Kinshasa adalah salah satu kota besar di Kongo, dan kota ini dihuni oleh sekitar 8 juta jiwa. Kedengarannya seperti kota besar lain umumnya. Tetapi, Kinshasa adalah tempat yang sama sekali tidak aman. Baik untuk tempat tinggal atau pun untuk liburan.

Kinshasa dianggap kota terburuk yang tak layak dijadikan tempat tinggal, karena tingkat kriminalitas di sana sangat tinggi. Angka pembunuhan di sana mencapai 112,3 per perumahan. Karenanya, kasus pembunuhan di sana bisa terjadi setiap saat, dan bisa menimpa siapa saja.

Dakar, Senegal

Ada banyak masalah di Dakar, yang menjadikannya sebagai kota terburuk untuk ditinggali. Pertama adalah kepadatan penduduk yang tak terkendali. Ada sekitar 20 ribu orang yang harus berdesakan di setiap 1 kilometer persegi di sana. Selain itu, Dakar juga mengalami masalah dalam hal pasokan listrik dan air bersih.

Jika itu sudah terdengar buruk, ada yang lebih buruk lagi. Pemerintah pusat maupun pemerintah kota tampaknya tidak peduli dengan Kota Dakar, hingga jalan-jalan di sana rusak tanpa pernah diperbaiki, fasilitas-fasilitas publik juga tak terawat, sementara sampah menumpuk dan tersebar di mana-mana.

Pointe Noire, Kongo

Selain Kinshasha, kota lain di Kongo yang sama-sama terkenal buruk adalah Pointe Noire. Kota ini sebenarnya memiliki sumber minyak bumi, juga kawasan pantai yang indah, yang menjadikan banyak wisatawan berdatangan ke sana untuk berselancar. Sekilas, kota ini tampak baik dan indah.

Tetapi, Pointe Noire menghadapi masalah kriminalitas yang sangat tinggi, khususnya pencurian. Hampir bisa dibilang tidak aman untuk tinggal di sana, karena selalu ada kemungkinan untuk menjadi korban kejahatan. Baik di rumah maupun di jalanan.

Sebegitu tinggi tingkat kejahatan di sana, sampai polisi-polisi di Pointe Noire terus menerus mengingatkan orang-orang agar berhati-hati di mana pun.

Teheran, Iran

Sebenarnya, Teheran memiliki sistem kesehatan yang baik. Tetapi, di luar itu, Teheran memiliki setumpuk masalah, meliputi infrastruktur kota yang buruk, tingkat kemacetan yang sangat parah, sampai harga-harga barang yang mahal tak terkendali.

Terkait semua masalah itu, pemerintah tampaknya tidak peduli, sehingga masyarakat di Teheran harus menghadapi kehidupan sehari-hari dengan perasaan tertekan.

Ndjamena, Chad

Di masa lalu, kota ini bernama Fort Lamy. Kini, kota yang telah berubah nama menjadi Ndjamena ini dihuni oleh sekitar 700 ribu penduduk. Masalah yang terjadi di sana adalah konflik sipil yang terus berlangsung tanpa henti.

Sudah setengah abad konflik itu terjadi, dan tetap belum berhenti sampai sekarang. Karenanya, tinggal di Ndjamena sama artinya tinggal di kawasan perang. Kapan saja bisa menjadi korban.

Port Moresby, Papua Nugini

Port Moresby menghadapi masalah ekonomi yang sangat parah, dan hal itu berdampak pada kehidupan penduduknya. Mayoritas penduduk di Port Moresby hidup di bawah garis kemiskinan, sementara pekerjaan sulit didapatkan. Kondisi itu menjadikan mereka melakukan apa saja untuk bertahan hidup, dan hasilnya adalah tingkat kriminalitas yang sangat tinggi.

Baghdad, Irak

Di masa lalu, Baghdad adalah salah satu kota terbaik di dunia. Tapi itu sudah tinggal kenangan, karena kota ini telah jauh berubah. Setelah perang di Irak selesai, Baghdad menjadi reruntuhan puing.

Lalu konflik di sana terus berlangsung, dan itu masih ditambah dengan dunia politik yang carut-marut, polusi yang parah, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Dhaka, Bangladesh

Sudah sejak lama Dhaka dikenal sebagai kota yang buruk. Ada banyak masalah yang mencengkeram kota ini, dari minimnya infrastruktur, sistem pendidikan yang sangat rendah, sampai tingkat kesehatan yang buruk. Benar-benar bukan tempat yang menyenangkan untuk ditinggali.

Harare, Zimbabwe

Harare adalah ibu kota Zimbabwe. Jika rata-rata ibu kota lain mewah dan megah, Harare sebaliknya. Jangankan bisa tampil megah, bahkan pasokan listrik di sana pun sulit diperoleh. Hasilnya, Harare sering mengalami pemadaman listrik yang menjadikan seisi kota gelap gulita.

Masalah listrik hanya satu hal yang dihadapi Harare. Kota ini masih memiliki banyak masalah lain, meliputi pemerintah yang bermasalah, layanan kesehatan yang buruk, transportasi publik yang kacau, dan lain-lain.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 3275877884595342605

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item