Benarkah Bung Karno Masih Hidup, dan Ahmad Dhani Sudah Mati?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/08/benarkah-bung-karno-masih-hidup.html
Ilustrasi/istimewa |
Bung Karno yang dia maksud adalah Soekarno, presiden pertama Indonesia. Ketika mendengar pernyataan yang sangat meyakinkan itu, saya terpana. Yang lebih menakjubkan, ternyata orang-orang yang meyakini Bung Karno masih hidup bukan hanya satu dua, tapi relatif banyak. Artinya, keyakinan bahwa Bung Karno masih hidup—meski makamnya jelas ada—bukan keyakinan eksklusif.
Tapi apakah benar Bung Karno masih hidup, dan makamnya memang kosong, seperti yang diyakini orang-orang itu? Tentu saja kita sulit memastikan jawabannya. Kecuali kita gali makamnya—seperti disarankan mereka yang percaya—dan itu jelas akan memantik kemurkaan orang se-Indonesia.
Bahkan andai itu dilakukan pun, tetap saja kita sulit memastikan keyakinan mengenai Bung Karno masih hidup. Karena, kalau memang dia masih hidup, ada di mana sekarang?
Sebenarnya, ada cara lebih mudah untuk memastikan hal ini, tanpa harus repot membongkar makam Bung Karno. Yaitu dengan menanyakannya langsung pada putra-putrinya. Anak-anak Bung Karno saat ini masih hidup. Dan mereka tentu bisa memberi kepastian kepada kita, apakah Bung Karno masih hidup atau sudah wafat.
Yang jadi masalah, sebenarnya, bukan cara membuktikan apakah Bung Karno masih hidup atau sudah wafat, tapi orang-orang yang meyakini Bung Karno masih hidup. Orang-orang itu punya keyakinan teguh, hingga tampaknya sulit goyah, bahkan umpama Megawati bersumpah pada mereka bahwa ayahnya memang sudah wafat. Mereka akan tetap meyakini bahwa Bung Karno masih hidup!
Keyakinan, kita tahu, tidak membutuhkan bukti—ia hanya ada, dan dipercaya dengan teguh. Keyakinan, dalam banyak hal, bahkan tidak butuh penyangkalan orang lain. Pokoknya yakin, percaya, harus begitu, tidak bisa tidak! Kalau mereka meyakini Bung Karno masih hidup, artinya Bung Karno memang masih hidup!
Keyakinan semacam itu bisa jadi, dan biasanya, timbul karena kecintaan yang besar. Seperti orang-orang yang meyakini Bung Karno masih hidup, rata-rata orang sepuh yang dulu mungkin sempat menyaksikan langsung sosok Bung Karno yang menawan dan membuat mereka memujanya. Orang-orang itu mungkin “tidak rela” jika pujaannya wafat, karenanya mereka menyangkal kenyataan dengan meyakini bahwa Bung Karno sebenarnya masih hidup.
Fenomena serupa juga terjadi pada orang-orang yang lebih muda, di masa kekinian, meski dengan versi terbalik. Kita tentu pernah mendengar isu yang menyatakan bahwa Avril Lavigne sebenarnya sudah mati. Sementara Avril Lavigne yang sekarang masih kita lihat sosoknya adalah Avril Lavigne palsu, yang entah datang dari mana.
Bagaimana isu yang aneh semacam itu bisa terjadi?
“Teori” Avril Lavigne palsu itu muncul karena mereka—yang sangat memuja Avril Lavigne—menganggap makin ke sini kualitas musik Avril kian menurun. Mereka mungkin terpesona pada Avril Lavigne saat awal-awal kemunculannya, dengan musikalitas yang mereka anggap hebat. Namun, seiring waktu, mereka menganggap Avril Lavigne berubah, dan bagi mereka perubahan itu negatif.
Kenyataan itu, meski mungkin subjektif, melukai kecintaan mereka pada Avril, dan mereka pun melakukan penyangkalan, lalu muncullah teori bahwa Avril Lavigne yang asli sebenarnya sudah mati, sementara Avril Lavigne yang masih ada sekarang adalah sosok palsu entah siapa. “Pantas saja musiknya buruk!”
Di Indonesia, hal serupa bahkan menimpa Ahmad Dhani. Ada sebagian orang yang, entah bagaimana, punya keyakinan bahwa Ahmad Dhani sebenarnya sudah mati. Sementara Ahmad Dhani yang masih kita lihat itu sosok Ahmad Dhani palsu. Entah bagaimana hal absurd seperti itu bisa terjadi, mereka tidak bisa menjelaskan. Intinya, mereka meyakini begitu.
Keyakinan aneh ini pun sebenarnya bermula dari kekecewaan orang-orang yang memuja Ahmad Dhani. Di masa lalu, Ahmad Dhani adalah musisi hebat, bahkan genius. Hal itu terbukti dari lagu-lagu yang ia hasilkan, dan album DEWA selalu meledak hingga terjual jutaan copy. Bahkan para musisi lain, yang jelas tahu soal musik, mengakui kehebatan Ahmad Dhani.
Tapi “sesuatu yang aneh” kemudian terjadi. Ahmad Dhani tiba-tiba seperti berubah menjadi sosok lain. Alih-alih tetap fokus membuktikan kegeniusannya di bidang musik, dia malah masuk arena lain yang jelas bukan bidangnya; politik. Itu pun diperparah dengan kenyataan dia tidak lagi melahirkan karya-karya hebat seperti dulu. Tiba-tiba, entah bagaimana, Ahmad Dhani seperti menjelma sosok lain.
Kenyataan itu melukai banyak pemujanya, dan luka itulah yang lalu melahirkan penyangkalan hingga muncul isu aneh bahwa Ahmad Dhani sebenarnya sudah mati, sementara Ahmad Dhani yang kita saksikan sekarang adalah Ahmad Dhani palsu.
Bagaimana kita bisa membuktikan isu-isu aneh terkait Avril Lavigne dan Ahmad Dhani? Sulit. Sama sulitnya mengatakan bahwa Bung Karno sebenarnya sudah wafat kepada orang-orang yang percaya dia masih hidup. Lagi pula, keyakinan memang tidak butuh bukti.
Terkait Bung Karno, keyakinan bahwa dia masih hidup makin ke sini makin pudar, seiring meninggalnya orang-orang sepuh—meski tidak menutup kemungkinan orang-orang yang lebih muda juga punya kepercayaan serupa. Keyakinan bisa diwariskan dari generasi ke generasi, kan?
Sementara terkait Avril Lavigne dan Ahmad Dhani, sepertinya kita perlu menyadari bahwa setiap orang (memang) bisa berubah, termasuk musisi, sehebat apa pun. Ada kalanya perubahan itu membuat kita makin tertarik, namun ada kalanya pula hal sebaliknya yang terjadi.
Jadi, apakah Avril Lavigne dan Ahmad Dhani sebenarnya sudah mati? Kita tidak perlu repot-repot menjawab. Percuma. Karena bahkan umpama Avril Lavigne dan Ahmad Dhani sendiri yang bersumpah bahwa mereka masih hidup—dan benar-benar sosok asli—belum tentu orang-orang yang meyakini mereka sudah mati akan percaya.
Karena keyakinan tidak butuh pembuktian, apalagi penyangkalan.
yang Ahmad Dhani ini aku pernah baca di beranda FB
BalasHapusgeleng2 aku bacanya, kok bisa2nya mereka berpikir seperti itu
mereka menganggap bahwa manusia ga berubah, padahal sangat mungkin untuk berubah, apalagi kalo lagi penat dan buntu ide