Mengapa Ikan Salema Bisa Menimbulkan Halusinasi?

Ilustrasi/idntimes.com

Salema adalah salah satu ikan yang hidup di kawasan pantai Marseille, selatan Prancis, dan di wilayah lokal disebut ikan saupe. Salema sudah terkenal sebagai “seafood berbahaya” karena orang yang memakannya bisa mengalami halusinasi—melihat dan mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Karena hal itu pula, salema populer dengan sebutan “ikan gila”.

Konon, di masa lalu, orang-orang Romawi sering menggelar pesta dan menjadikan masakan ikan salema sebagai menu utama, untuk “mabuk bersama”.

Di masa sekarang, karena reputasinya yang buruk, banyak nelayan yang membuang kembali ikan salema jika kebetulan tertangkap di jaring mereka. Karena sudah terkenal sebagai “ikan gila”, makin sedikit orang yang mau membeli ikan tersebut.

Lalu kenapa ikan salema bisa menimbulkan halusinasi pada orang yang memakannya?

Salema adalah ikan herbivora—satu-satunya ikan herbivora di Mediterranea. Di antara makanan favorit mereka adalah caulerpa taxifolia, sejenis ganggang yang berkembang biak di pantai Marseille, dan mengandung neurotoksin.

Ikan salema hanya memakan ganggang itu di akhir musim panas, ketika tidak ada pilihan makanan lainnya. Ketika ganggang itu masuk ke tubuh ikan salema, saat itulah ikan tersebut mulai mengandung elemen halusinogenik. Saat ikan ini tertangkap nelayan dan dimasak sebagai seafood, elemen halusinogenik itu pun masuk ke tubuh orang yang memakannya, dan menimbulkan halusinasi.

Saat ini, hanya ada tiga negara yang masih mengonsumsi ikan salema, yaitu Prancis, Tunisia, dan Israel. Meski begitu, sangat jarang warga Marseille—asal ikan tersebut—yang mau memakannya. Sementara turis Jerman dan Inggris yang datang ke Prancis kadang membawa pulang ikan salema untuk dinikmati di rumah, dan menyebutnya “ikan bream”.

Hmm... ada yang mau menambahkan?