Kota-Kota dengan Tingkat Urban Terbesar di Asia
https://www.belajarsampaimati.com/2020/06/kota-kota-dengan-tingkat-urban-terbesar.html
Ilustrasi/detik.com |
Kenyataan semacam itu terjadi di mana-mana. Keberadaan kota-kota besar di seluruh dunia telah menarik banyak orang untuk berdatangan ke sana. Dalam pola pikir yang mudah, kota besar memiliki lebih banyak perusahaan, dan itu artinya menyediakan lebih banyak lapangan kerja. Dibanding kota kecil atau pedesaan yang lebih sedikit menyediakan pekerjaan, di kota besar tentu lebih banyak pekerjaan yang tersedia.
Karena itulah kemudian terjadi urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota. Semula, mereka yang pindah umumnya hanya dengan tujuan untuk bekerja. Namun, setelah itu, mereka pun akhirnya memutuskan untuk pindah di kota selamanya, karena—bagaimana pun—pekerjaan mereka kini ada di kota yang sekarang ditinggali. Maka kota-kota besar pun sering kali juga menjadi kota dengan tingkat urban yang sangat besar.
Jakarta di Indonesia bisa menjadi contoh betapa tingginya tingkat urbanisasi yang terjadi. Setiap tahun, pendatang baru berdatangan ke ibu kota, dan menjadikan Jakarta kian sesak dan kian padat. Tapi bukan hanya Jakarta yang mengalami hal semacam itu. Berikut ini adalah kota-kota di Asia yang memiliki tingkat urban paling tinggi.
Osaka-Kobe-Kyoto, Jepang
Osaka, Kobe, dan Kyoto, adalah tiga kota di Jepang yang memiliki tingkat urban sangat tinggi, hingga menjadi wilayah urban paling padat di Asia. Populasi di tiga kota itu mencapai 17 juta jiwa, dan tiga kota itu memang menjadi pusat perusahaan-perusahaan besar Jepang.
Osaka adalah kota terbesar ketiga di Jepang, sehingga memiliki penduduk sangat banyak, bahkan sebelum terjadi urbanisasi ke sana. Sementara Kobe terkenal sebagai kota pelabuhan yang memiliki penduduk asing sangat banyak.
Seoul-Incheon, Korea Selatan
Seoul dan Incheon adalah dua kota di Korea Selatan yang merupakan tempat urban paling tinggi di sana. Sebagai ibu kota, Seoul merupakan kota yang sangat maju, dengan berbagai fasilitas yang memadai. Jalur-jalur transportasi tertata dengan baik, bahkan jaringan tol di Seoul dianggap sebagai jalur tol terbaik di Asia maupun dunia. Karenanya, meski tingkat urban di sana sangat tinggi, bisa dibilang tidak terlalu masalah.
Jika Seoul berada di bagian selatan Korea, Kota Incheon berada di bagian selatan. Sama seperti Seoul, Incheon juga menjadi kota dengan tingkat urban yang sangat tinggi, karena menjadi zona ekonomi yang penting di Korea Selatan.
Manila, Filipina
Manila dikenal sebagai kota metropolitan, meski kota ini juga terisi banyak gelandangan dan area miskin yang tersebar di mana-mana. Masalah itu terjadi, salah satunya karena tingkat urbanisasi di Manila sangat tinggi.
Karena tingkat urban yang tinggi pula, Manila menjadi kota yang sangat padat, bahkan kacau, karena pemerintah di sana tampaknya kewalahan menghadapi banyaknya pendatang. Di antara masalah yang terjadi di Manila, selain gelandangan, adalah kemacetan dan polusi.
Jakarta, Indonesia
Sebenarnya, bukan hanya Jakarta yang menjadi tempat tujuan urbanisasi, tapi juga kota-kota satelitnya, meliputi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tapi memang kebanyakan orang lebih ingin tinggal di Jakarta.
Tidak mengherankan kalau Jakarta menjadi tempat tujuan urbanisasi, karena ibu kota Indonesia ini merupakan pusat pemerintahan, pusat perekonomian, pusat keuangan, dan banyak orang percaya bahwa Jakarta menyediakan lapangan kerja untuk siapa pun yang datang ke sana.
Maka jumlah populasi Jakarta pun terus meningkat—sebagian besar adalah kalangan urban yang mengadu nasib ke sana. Saat ini, Jakarta telah menjadi salah satu kota metropolitan terpadat di Asia, bahkan dunia.
Tokyo-Yokohama, Jepang
Selain Osaka, Kobe, dan Kyoto, ada wilayah lain di Jepang yang juga menjadi pusat urban terbesar, yaitu Tokyo dan Yokohama. Dua kota itu bahkan menjadi kawasan urban terbesar di wilayah Asia, mengungguli kota-kota lain.
Hasilnya, kepadatan penduduk di Tokyo dan Yokohama pun semakin tinggi. Untungnya, Tokyo adalah kota yang tertata dengan baik, sehingga arus urban yang berdatangan ke sana tidak sampai membuat kota tersebut tampak kacau atau kumuh, meski sangat sibuk.
Hmm... ada yang mau menambahkan?