Kota-Kota Mana yang Paling Tidak Ramah di Dunia?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/05/kota-kota-paling-tidak-ramah.html
Moskow, Rusia/cheria-travel.com |
Kebanyakan kota yang menjadi tujuan wisata memang menjaga keramahan, demi membuat para pengunjung atau wisatawan merasa nyaman. Tapi sayangnya tidak semua seperti itu. Ada beberapa kota yang sebenarnya indah, tapi dianggap tidak ramah.
Majalah Conde Nast Readers melakukan survei pada para pembacanya yang biasa berwisata, dan meminta mereka untuk menyebutkan kota yang menurut mereka tidak ramah. Berdasarkan survei itu, berikut ini sepuluh kota yang dianggap paling tidak ramah di dunia.
Johannesburg, Afrika Selatan
Johannesburg adalah ibu kota Afrika Selatan. Sebenarnya, kota ini memiliki keindahan alam yang menarik. Sayang, keindahan itu rusak oleh reputasi kota yang rawan tindak kriminal.
Cannes, Prancis
Cannes adalah kota yang menjadi tuan rumah acara penghargaan di dunia perfilman. Selain mewah, kota ini juga memiliki pemandangan indah. Tapi penduduk Kota Cannes juga terkenal individualistis. Mereka tidak bisa bersikap ramah pada orang asing, termasuk kepada wisatawan.
Moskow, Rusia
Jika kita tidak bisa berbahasa Rusia, sebaiknya pikirkan sekali lagi jika ingin datang ke Moskow atau ke kota lain di Rusia. Pasalnya, penduduk Rusia sangat nasionalis, dan enggan menggunakan bahasa lain, termasuk bahasa Inggris.
Di Moskow, bahasa yang digunakan hanya bahasa Rusia. Karenanya, jika kita datang ke sana dan tidak bisa berbahasa Rusia, hampir bisa dipastikan akan mengalami masalah komunikasi dengan warga setempat. Lebih dari itu, warga Moskow juga terkenal tidak ramah.
Paris, Prancis
Paris adalah kota indah dengan sejuta daya tarik. Dan karena itu pula banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia berdatangan ke sana. Tetapi, penduduk Paris tampaknya tidak bisa menerima kedatangan para wisatawan di kota mereka. Warga lokal di Paris terkenal kasar, dan tidak mau membantu wisatawan yang kebetulan butuh bantuan.
Marseille, Prancis
Ada cukup banyak masalah di Marseille, tapi yang paling mencolok adalah ketidakramahan penduduk lokal dan masalah kriminalitas berupa pencopetan yang sering dialami para wisatawan.
Beijing, Cina
Beijing menawarkan lokasi-lokasi pariwisata yang unik dan menarik. Tetapi, Beijing juga memiliki masalah polusi udara yang parah, dan sampah yang menggunung di jalan-jalan. Lokasi wisata tentu menarik dikunjungi. Sayangnya, wisatawan juga harus dihadapkan pada pemandangan sampah yang merusak pemandangan, sekaligus polusi yang parah.
Frankfurt, Jerman
Tak jauh beda dengan Paris, Frankfurt juga mengalami masalah yang sama. Kota ini sebenarnya menarik untuk dikunjungi, tapi penduduk atau warga lokal di sana memiliki sifat dingin dan kasar, termasuk kepada para wisatawan.
Milan, Italia
Warga Italia sebenarnya sangat ramah, khususnya yang masih tradisional. Sayangnya, keramahan itu tidak tampak di Kota Milan yang telah menjadi kawasan kota metropolitan. Berbeda dengan tempat lain yang masih tradisional, warga Milan tampak dingin, jauh dari ramah, apalagi terhadap orang asing.
Monte Carlo, Monako
Monte Carlo adalah kota yang sangat mewah dan indah, bahkan glamor. Kota ini bahkan bisa dibilang berkilau. Sebegitu berkilau, hingga banyak wisatawan yang sampai merasa tidak nyaman selama berada di sana.
Lebih dari itu, penduduk lokal Monte Carlo tampaknya telah terbiasa dengan hal-hal glamor, hingga kerap tampak menilai wisatawan dari glamornya pakaian yang dikenakan.
Nassau, Bahama
Nassau adalah kawasan pariwisata, dan karenanya di sana disediakan banyak hotel yang siap menampung para wisatawan yang ingin menginap. Sayangnya, kawasan pariwisata yang seharusnya indah itu dinodai oleh masalah kriminalitas yang tinggi, yang tidak jarang dialami wisatawan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?