Kota-Kota Mana yang Paling Sunyi di Dunia?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/05/kota-kota-paling-sunyi-di-dunia.html?m=0
Consonno, Italia/sometimes-interesting.com |
Karena ada kota-kota yang bising, maka tentu ada pula kota-kota yang sunyi. Umumnya, kota-kota yang paling sunyi adalah kota-kota yang hanya dihuni sedikit penduduk, atau sama sekali tidak dihuni. Berikut ini adalah kota-kota yang terkenal paling sunyi di dunia.
Oradour-sur-Glane, Prancis
Oradour-sur-Glane adalah kota di Prancis yang menjadi saksi Perang Dunia II serta aksi kekajaman Nazi Jerman. Ketika Perang Dunia II meletus, pasukan Nazi Jerman menduduki Oradour-sur-Glane.
Berdasarkan sejarah Prancis, waktu itu pasukan Nazi mengumpulkan semua penduduk di sana. Para wanita dan anak-anak kota itu dimasukkan ke dalam sebuah gereja di sana, sementara penduduk pria dieksekusi.
Pasukan Nazi juga merampas harta benda penduduk kota tersebut. Kemudian, sebelum meninggalkan kota, mereka membakar gereja tempat para wanita dan anak-anak kota itu. Sebanyak 247 dan 205 anak mati terbakar di sana. Beberapa orang berusaha keluar dari gereja, tapi kemudian juga tewas ditembak.
Sampai sekarang, Oradour-sur-Glane tetap dibiarkan utuh seperti di zaman dulu. Pemerintah Prancis sengaja membiarkannya seperti itu, sebagai pengingat dunia tentang kekejaman pasukan Nazi. Karenanya, kota ini pun sunyi tanpa suara, karena tidak ada penduduk yang menjadi penghuninya.
Varosha, Cyprus
Pada tahun 1970-an, Varosha adalah kota yang ramai, karena menjadi tempat wisata terkenal di Cyprus. Ada banyak orang, termasuk para selebriti dunia, yang berdatangan ke Varosha.
Karenanya, di sana ada banyak hotel mewah, pusat-pusat perbelanjaan, sampai kelab malam dan showroom mobil-mobil terbaru. Salah satu daya tarik Kota Varosha adalah pantainya yang indah, yang sangat dekat dengan pusat kota.
Semua itu berubah, ketika Turki menginvasi Cyprus, dan menjadikan Kota Varosha sebagai daerah jajahan. Pada waktu itu, pasukan Turki memerintahkan semua penduduk Varosha untuk pergi dari kota dalam beberapa jam.
Dalam waktu singkat, kota yang semula ramai itu pun berubah kosong, dan pasukan Turki tidak mengizinkan satu orang pun kembali ke sana, meski untuk mengambil harta benda yang teringgal. Setelah itu, wilayah Varosha dipasangi pagar.
Sejak itu, Varosha yang semula ramai menjadi kota sepi. Ketika akhirnya pasukan Turki angkat kaki dari sana, para penduduk tidak ada yang berminat kembali ke Varosha, hingga kota itu pun benar-benar kosong dan sunyi.
Tawergha, Libya
Tawergha adalah kota yang indah di Libya, berjarak sekitar 38 kilometer dari Kota Misrata. Semula, tempat itu sangat nyaman dihuni, karena lumayan dekat dengan pantai. Tawergha juga terkenal sebagai kota penghasil kurma serta palem berkualitas tinggi. Sementara konstruksi kota dibangun dengan rapi, dan sangat indah.
Semua kisah tentang Kota Tawergha berakhir ketika terjadi konflik di Libya, dan kota itu menanggung dampaknya. Ketika konflik di Libya pecah, pasukan anti-Ghadafi menempati Kota Tawergha, dan mengultimatum para penduduk di sana untuk pergi atau dibunuh.
Sekitar 24.000-an penduduk di Kota Tawergha pun segera keluar dari wilayah kota, dan menyisakan kesunyian yang kemudian menjadi penghuni di sana. Selama beberapa waktu, pasukan anti-Ghadafi tinggal di Tawergha, tapi kemudian pergi meninggalkan kota tersebut.
Meski begitu, penduduk yang semula tinggal di sana tidak bisa kembali. Pasalnya, kota itu telah dikelilingi banyak ranjau mematikan, yang tersebar di berbagai penjuru kota.
Consonno, Italia
Pada tahun 1962, seorang miliuner Italia bernama Mario Bagno membeli sebuah kota hanya untuk menjadikannya sebagai taman bermain. Ia membeli kota tersebut seharga 16.600 dollar, dan kota kecil yang indah itu pun menjadi miliknya sepenuhnya. Kota yang dimiliki Mario Bagno itu bernama Kota Consonno.
Setelah Kota Consonno menjadi milik Mario Bagno, ia pun mulai membangun impiannya di sana, yakni menjadikan kota itu sebagai tempat bermain layaknya Disneyland yang terkenal.
Proses pembangunan taman itu sebenarnya berjalan lancar, sampai kemudian terjadi musibah yang tak terduga. Pada 1972, satu-satunya jalan menuju ke Consonno mengalami longsor, hingga kota itu pun terputus dari dunia luar. Tidak ada jalan yang bisa digunakan mengakses Consonno.
Proyek pembuatan taman di Consonno pun akhirnya dihentikan, sementara jalan yang longsor tidak pernah dibenahi. Pemerintah setempat sepertinya tidak terlalu mempedulikan jalan yang longsor tersebut, mengingat jalan itu hanya menghubungkan dengan Consonno, sementara Consonno tidak memiliki penduduk. Jadi, sejak itu, Consonno pun sunyi sepi.
Agdam, Azerbaijan
Semula, Agdam adalah kota yang dihuni sekitar 40 ribu orang. Seperti umumnya kota lain, Agdam juga menjalani kehidupan biasa sebagai kota. Sampai kemudian, pada Juli 1993, pasukan Armenia melakukan invasi ke Azerbaijan, dan menduduki Kota Agdam. Mereka mengusir semua penduduk Agdam dari sana, lalu pasukan Armenia mengubah kota itu sebagai kamp serta markas sementara.
Setelah kondisi konflik mereda, pemerintah Armenia menarik pasukannya dari Azerbaijan, termasuk yang bermarkas di Agdam. Namun, sebelum meninggalkan Agdam, pasukan Armenia menghancurkan kota itu sampai sangat rusak, dengan tujuan agar kota itu tidak diteruskan sebagai basis militer.
Hasilnya, kota yang semula indah itu berubah rusak luar biasa. Yang ajaib, sebuah masjid yang berdiri di sana tetap berdiri sampai sekarang, tidak hancur oleh aksi perusakan yang dilakukan pasukan Armenia.
Selain masjid, beberapa hewan ternak yang semula milik penduduk Agdam juga selamat dari aksi penghancuran pasukan Armenia, dan hewan-hewan ternak itu tampaknya berkembang biak tanpa manusia. Karenanya, saat ini, kota itu hanya dihuni hewan-hewan ternak, dan sebuah masjid yang berdiri kokoh. Tidak ada manusia yang tinggal di sana.
Hmm... ada yang mau menambahkan?