Bagaimana Cara Kerja Cermin Dua Arah?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/05/cara-kerja-cermin-dua-arah.html
Ilustrasi/dream.co.id |
Bagaimana cara kerja cermin dua arah semacam itu?
Umumnya, cermin terdiri dari dua lapisan. Pada cermin biasa, lapisan di bagian depan hanya berupa kepingan kaca biasa, sementara lapisan di belakangnya adalah lapisan yang terdiri atas zat mengilap. Zat yang biasa digunakan adalah lapisan tipis alumunium, yang disebarkan merata di permukaan kaca, sehingga menciptakan efek memantulkan bayangan pada cermin.
Teknik pembuatan cermin dua arah berbeda. Dalam cermin dua arah, lapisan pemantul dipasangkan pada kedua sisi kepingan kaca, namun hanya dipasang setengah dari total luas permukaan kepingan kaca. Hasilnya, setengah dari cahaya yang melewati cermin dua arah pun akan diteruskan, dan setengahnya lagi akan dipantulkan.
Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, bayangkan sebuah kain yang memiliki anyaman jarang. Kita dapat melihat melalui kain tersebut, karena pada kain itu terdapat lubang-lubang kecil yang memungkinkan pandangan kita melaluinya. Pada cermin dua arah, ada lubang-lubang kecil seperti itu, namun ukurannya jauh lebih kecil dan lubang-lubangnya juga lebih merata di seluruh permukaan cermin.
Namun, penggunaan cermin dua arah tidak semudah cermin biasa. Agar cermin dua arah dapat berfungsi seperti yang diinginkan, salah satu ruangan harus lebih terang dari ruangan lainnya.
Jika kita menatap cermin dua arah di ruangan yang lebih terang, kita akan mendapati cermin itu seperti cermin biasa yang memantulkan bayangan. Namun jika menatap cermin dua arah dari ruangan yang lebih gelap, cermin itu pun akan berfungsi seperti jendela, sehingga pandangan mata kita dapat menembusnya.
Ketika kita menatap cermin dua arah dari ruangan yang lebih terang, cermin itu akan mendapat dua sumber cahaya, yaitu pantulan dari ruangan yang lebih terang tempat kita berdiri, dan dari cahaya dari ruangan di baliknya yang lebih gelap. Cahaya pantulan dari ruangan yang lebih terang tentu akan memiliki intensitas lebih besar dibanding cahaya dari ruangan yang lebih gelap. Karena itu, cermin dua arah pun akan terlihat seperti cermin biasa.
Sebaliknya, ketika kita melihat cermin dua arah dari ruangan yang lebih gelap, kita akan mendapatkan sumber cahaya yang lebih besar dari ruangan di baliknya. Cahaya dari ruangan kita berada juga akan dipantulkan ke cermin tersebut, namun jumlahnya jauh lebih sedikit, karena lebih gelap. Hasilnya, cermin itu pun akan terlihat seperti kaca jendela yang memungkinkan kita menyaksikan sesuatu di baliknya.
Karena itulah, jika kedua ruangan sama-sama terang, orang dalam kedua ruangan itu akan dapat saling melihat.
Hmm... ada yang mau menambahkan?