Apa Hubungan Mandi di Laut dengan Risiko Terkena Penyakit?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/04/mandi-di-laut.html
Ilustrasi/inilahtasik.com |
Keyakinan itu bisa jadi benar, sekian puluh tahun yang lalu—ketika laut masih bersih dan minim sampah atau polusi. Tapi sekarang, mandi di laut justru meningkatkan risiko terpapar penyakit. Setidaknya, hal itulah yang dinyatakan oleh penelitian yang dilakukan tim dari University of Exeter Medical School bersama Pusat Ekologi dan Hidrologi AS.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mandi air laut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit hingga dua kali lipat, seperti penyakit telinga secara umum dan penyakit telinga secara khusus, hingga 77 persen. Sedangkan risiko penyakit gastrointestinal bisa meningkat 29 persen.
Anne Leonard, salah satu peneliti dari University of Exeter Medical School, menyatakan, “Di negara-negara kaya seperti Inggris, ada persepsi bahwa, jika ingin jarang sakit, habiskan banyak waktu di laut. Namun, makalah kami menunjukkan sebaliknya, bahwa menghabiskan banyak waktu di laut meningkatkan kemungkinan berkembangnya banyak penyakit, seperti penyakit telinga dan penyakit yang melibatkan sistem pencernaan, yakni sakit perut dan diare. Kami menduga, hal ini mengindikasikan polutan mencemari laut beberapa negara terkaya di dunia.”
Berbeda dengan puluhan tahun lalu, air laut saat ini sudah sangat tercemar oleh berbagai macam polutan, termasuk limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Karenanya, jika penelitian menunjukkan adanya risiko penyakit dari aktivitas mandi di laut, kesimpulan itu wajar adanya.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 120 ribu responden, dengan mengamati hubungan antara kebiasaan mandi di laut dan kejadian penyakit di negara-negara seperti AS, Inggris, Australia, Selandia Baru, Denmark, dan Norwegia.
Hmm... ada yang mau menambahkan?