Mengapa Kekuasaan Dinasti Ming di China Bisa Jatuh?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/04/kekuasaan-dinasti-ming-di-china.html
Ilustrasi/pixabay.com |
Sebenarnya, meski kuat dan memiliki kekuasaan serta pengaruh yang sangat luas, Dinasti Ming bukan tanpa masalah. Mereka menghadapi banyak masalah, termasuk korupsi dan kelaparan. Tetapi, pada akhirnya, kedatangan wabah yang menjungkirkan Dinasti Ming dari puncak kekuasaannya.
Wabah besar itu muncul di kawasan China utara, pada 1642. Dalam waktu nyaris seketika, terjadi kematian massal yang mengerikan. Kemungkinan besar, wabah kematian itu disebabkan oleh kombinasi antara penyakit pes dan malaria. Penyakit-penyakit ini mungkin dibawa oleh para penyerbu dari utara, yang belakangan juga menjatuhkan Dinasti Ming.
Sebegitu besar kedatangan wabah penyakit itu, sampai di satu wilayah terjadi kematian terhadap 20 sampai 40 persen penduduknya. Yang makin mengerikan, kedatangan wabah penyakit itu bersamaan dengan terjadinya bencana kekeringan dan serangan kawanan serangga. Hasilnya kematian demi kematian, seiring pangan yang sulit didapatkan.
Sekuat apa pun, Dinasti Ming goyah menghadapi malapetaka tersebut. Ketiadaan pangan, yang disebabkan kekeringan dan serangan serangga, memunculkan wabah lain; kelaparan. Sebegitu luas kelaparan yang terjadi, sampai orang-orang di masa itu terpaksa memakan jenazah para korban wabah penyakit.
Puncaknya, datang serangan dari para bandit, diikuti oleh serbuan terorganisir dari Manchuria oleh Dinasti Qing. Akhir kekuasaan Dinasti Ming waktu itu sudah tampak di depan mata; dikepung oleh wabah penyakit, bencana alam, kelaparan, dan serangan dari musuh.
Dinasti Ming runtuh, lalu Dinasti Qing mendirikan kekaisaran mereka sendiri yang bertahan beberapa abad.
Hmm... ada yang mau menambahkan?