Amankah Berolahraga di Luar Rumah Saat Pandemi Corona?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/04/berolahraga-di-luar-rumah-saat-pandemi-corona.html
Ilustrasi/doktersehat.com |
Olahraga disarankan, khususnya saat pandemi corona seperti sekarang, sebagai upaya untuk menjaga imunitas atau kekebalan tubuh. Sayangnya, berolahraga di rumah kadang bisa membosankan, dan bisa jadi ada di antara kita yang ingin keluar untuk jogging atau lari-lari di luar.
Amankah berolahraga di luar rumah saat pandemi corona?
Jonas Schmidt-Chanasit, ahli virologi dari Bernhard Nocht Institute for Tropical Medicine, Hamburg, Jerman, mengatakan bahwa berolahraga di luar rumah boleh saja dilakukan, namun dengan syarat sendirian—bukan bergerombol bersama orang-orang lain. Bagaimana pun, social distancing tetap harus dilakukan.
“Tidak seorang pun berisiko saat jogging atau berjalan kaki di taman sendirian. Tapi berbahaya kalau sekelompok orang bersama-sama di satu tempat,” kata Jonas Schmidt-Chanasit.
Crystal Watson, ahli kesehatan dari Johns Hopkins Centre, Amerika Serikat, sependapat dengan Jonas Schmidt-Chanasit. Bahwa orang bisa berolahraga di luar rumah dengan aman, dengan syarat sendirian. Selain itu, ia menyarankan, “hindari menyentuh benda-benda yang biasanya disentuh orang-orang, misalnya peralatan berolahraga di taman. Juga pastikan mencuci tangan setelah beraktivitas fisik.”
Crystal Watson juga menyarankan, lebih baik kita berolahraga di tempat yang luas, bukan di tempat yang sempit. Tujuannya tentu untuk meminimalkan kemungkinan bersentuhan dengan orang-orang lain.
Saad Omer, ahli penyakit infeksi dari Yale School of Medicine, menyatakan hal sama. Menurutnya, berolahraga aman dilakukan, selama kita tidak melakukannya di tempat ramai. Dia juga menganjurkan untuk menjaga jarak, setidaknya enam kaki atau sekitar dua meter dari orang lain, selama beraktivitas di luar rumah.
Kevin Winthrop, profesor penyakit menular di Oregon Health Sciences University di Portland, menyebut ada beragam aktivitas fisik yang bisa dilakukan sembari menjaga jarak sosial, seperti bersepeda dan jogging.
“Biasanya, ada lebih banyak jarak sosial di luar. Lalu ada faktor lingkungan seperti angin dan radiasi sinar ultraviolet (yang menurunkan jumlah sebagian besar virus), membuat peluang Anda lebih kecil bersentuhan dengan partikel virus,” katanya.
Meski begitu, yang perlu diingat, jika seseorang batuk di dekat kita—misal saat kita melewatinya—bagaimana pun kita tetap berisiko terkena virus, jika kebetulan orang itu terinfeksi.
Untuk hal itu, Kevin Winthrop memberi saran, “Jika berada dalam posisi harus melewati seseorang di jalan, atau berdiri di sampingnya, berikan jarak sebanyak mungkin, dan tidak batuk atau bersin saat orang itu lewat.”
Di atas semua itu, kita sepertinya perlu mengingat bahwa tujuan berolahraga adalah untuk menyehatkan tubuh, dan bukan untuk bersosialisasi—setidaknya di masa pandemi seperti sekarang.
Hmm... ada yang mau menambahkan?