Ekspresi Kemarahan ternyata Punya Manfaat untuk Tekanan Darah
https://www.belajarsampaimati.com/2020/02/ekspresi-kemarahan.html
Ilustrasi/hellosehat.com |
Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, justru menemukan hal sebaliknya. Bahwa melepaskan amarah justru memberi keuntungan atau manfaat bagi kesehatan.
Dalam penelitian, mereka menemukan bahwa orang yang segera merespons suatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stres) dengan kemarahan, justru mampu menjaga tekanan darah tetap normal, dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stres), daripada orang-orang yang merespons hal-hal menjengkelkan dengan diam atau hanya memendam perasaan.
Jennifer Lerner, psikolog yang terlibat dalam penelitian itu, memantau 92 siswa yang diminta untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan di bawah tekanan. Seiring dengan itu, peneliti mengubah peraturan beberapa kali selama tes, hingga tugas-tugas yang dihadapi para siswa makin menyebalkan. Jika jawaban salah, para siswa harus mengerjakan kembali tugas dari awal, sehingga menyebabkan frustrasi.
Selama hal itu berlangsung, semua yang terjadi dicatat oleh kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, dan peneliti mengidentifikasi rasa takut, kemarahan, serta rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.
Hasilnya, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan ekspresi takut selama tes, mengalami peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi, dibandingkan siswa-siswa yang menunjukkan ekspresi marah.
Menunjukkan kemarahan yang proporsional, berdasarkan penelitian tersebut, bisa membantu menstabilkan tekanan darah, selain mengembangkan perasaan dalam meningkatkan kontrol diri dan optimisme.
Hal itu tidak terjadi ketika rasa takut dan frustrasi yang muncul, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol yang menyebabkan stres. Sementara stres, pada tingkat tertentu, bisa menyebabkan aneka masalah kesehatan, salah satunya penyakit jantung.
Hmm... ada yang mau menambahkan?