Sejak Kapan Manusia Menggunakan Semen untuk Membangun?

Sejak Kapan Manusia Menggunakan Semen untuk Membangun?
Ilustrasi/dekoruma.com
Saat membangun rumah atau konstruksi lain, kita biasa menggunakan pasir, batu bata, kerikil, dan semen. Fungsi semen sangat penting, karena kemampuannya mengikat berbagai material lain untuk keperluan pembangunan atau konstruksi. Bisa dibilang, semen memungkinkan sebuah konstruksi dapat berdiri dengan kuat, karena ia mengikat semua yang dilapisinya—batu bata, pasir, dan lain-lain.

Sejak kapan manusia mengenal semen? Tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali menemukan ide menggunakan semen untuk keperluan pembangunan. Namun, para sejawaran memperkirakan, penggunaan semen telah dimulai sejak zaman Makedonia Kuno, dan telah digunakan secara luas selama zaman Kekaisaran Romawi.

Pada masa itu, semen yang mereka gunakan terbuat dari campuran kapur dan abu vulkanik. Bangsa Romawi mampu menghasilkan struktur besar seperti Pantheon dan Saluran Air Romawi, dengan menggunakan formula semen primitif ini.

Di masa sekarang, semen terbuat dari batu kapur, kalsium, silikon, besi, dan aluminium, ditambah sejumlah kecil bahan lain. Campuran ini kemudian dipanaskan di sebuah oven berukuran besar, dengan suhu sekitar 1.482 derajat Celsius, untuk membentuk produk yang disebut clinker, yang secara kasar menyerupai kelereng.

Produk itu kemudian digiling hingga berbentuk bubuk, lalu ditambahkan gipsum, hingga menciptakan zat seperti tepung berwarna abu-abu, yang kita kenal sebagai semen. Ketika air ditambahkan ke semen, proses kimia yang terjadi di dalamnya akan membuat semen mengeras.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 3068030000103200597

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item