Benarkah Minum Teh Panas Bisa Memicu Kanker Tenggorokan?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/01/minum-teh-panas.html
Ilustrasi/doktersehat.com |
Lebih dari itu, teh panas ternyata bisa memicu kanker tenggorokan.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal, Reza Malekzadeh dari Tehran University menyatakan bahwa meminum teh panas dengan temperatur di atas 70 derajat Celcius dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan delapan kali lipat lebih besar, jika dibandingkan meminumnya dalam keadaan suam-suam kuku, atau di bawah 65 derajat Celcius.
Bersama timnya, Reza Malekzadeh meneliti kebiasaan minum 300 orang yang didiagnosis mengidap kanker tenggorokan, dan 571 orang lain yang dalam keadaan sehat. Mereka semua berasal dari daerah yang sama, yakni provinsi Golestan, Iran Utara.
Provinsi Golestan sengaja dijadikan sebagai sampel penelitian, karena merupakan salah satu daerah dengan tingkat kanker tenggorokan tertinggi di dunia. Yang penting diperhatikan, rata-rata penduduk di Golestan memiliki kebiasaan merokok yang rendah, minum alkohol juga rendah, namun rutin meminum teh, setidaknya satu liter setiap hari.
Dari penelitian itu terungkap, orang yang rutin meminum teh panas (kurang dari dua menit setelah dituangkan) berisiko memicu berkembangnya kanker lebih cepat, jika dibandingkan orang yang meminum teh hangat (menunggu empat menit atau lebih setelah dituangkan).
Studi yang dilakukan tidak/belum menemukan angka pasti berapa suhu teh yang menyebabkan kanker. Namun, peneliti menyimpulkan luka akibat panas dari teh akan menyebabkan iritasi tenggorokan.
Teh hangat adalah minuman teh yang memiliki temperatur 65 derajat Celsius atau kurang. Sementara teh panas memiliki temperatur antara 65 dan 68 derajat Celsius. Dibandingkan meminum teh hangat, meminum teh panas meningkatkan risiko kanker tenggorokan dua kali lipat. Sementara meminum teh yang sangat panas, pada 70 derajat Celsius atau lebih, meningkatkan risiko kanker hingga delapan kali lipat.
Sebagaimana jenis kanker lain, kanker tenggorokan memiliki dampak mengerikan. Setiap tahun, tercatat 500.000 orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Yang perlu diperhatikan, kanker tenggorokan tumbuh subur terutama di daerah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, yang penduduknya memang lekat dengan kebiasaan minum teh.
Kanker tenggorokan termasuk mematikan, dengan rata-rata kesembuhan sekitar 12 hingga 31 persen, itu pun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 5 tahun. Karenanya, peneliti menyarankan agar kita menunggu beberapa menit sebelum meminum teh yang baru diseduh dengan air mendidih. Tunggu sampai cukup hangat, hingga mulut dan tenggorokan kita nyaman saat meminumnya.
Hmm... ada yang mau menambahkan?