Kota-Kota Mana di Dunia yang Paling Populer untuk Berbisnis?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/01/kota-kota-dunia-yang-populer-untuk-bisnis.html
Ilustrasi/popbela.com |
Ukuran “ramah” dan “tidak ramah” di sini tentu lebih berkaitan dengan aktivitas bisnis, dari soal perizinan, sarana dan infrastruktur bisnis yang tersedia, urusan pajak, dan lain-lain.
Karenanya, kota besar atau kota yang populer tidak otomatis menjadi tujuan para pebisnis untuk berinvestasi. Karena pertimbangan mereka tentu tidak sekadar besar dan populernya sebuah kota, namun juga memikirkan bagaimana investasi mereka berkembang, dan bisnis mereka menghasilkan keuntungan sepadan.
Terkait hal itu, berikut ini kota-kota yang masuk dalam sepuluh besar kota terbaik dan terpopuler untuk berbisnis.
Singapura
Singapura, negara kecil di Asia, dianggap sebagai kota terbaik untuk berbisnis, khususnya karena mengenakan pajak yang relatif rendah. Singapura juga memberikan insentif dalam bentuk penurunan tarif pajak bagi bisnis-bisnis baru, sehingga kota ini sangat ramah bagi para pebisnis.
Hal itu, ditunjang sarana dan infrastruktur bisnis yang memadai, menjadikan Singapura terpilih sebagai negara terbaik untuk berbisnis menurut World Bank Group, hingga sembilan kali berturut-turut.
Secara khusus, Singapura juga menempati ranking pertama untuk kategori “Trading Across Borders” dan “Enforcing Contracts”, serta ranking tiga untuk kategori “Protecting Minority Investors”.
Dubai, Uni Emirat Arab
Dubai tampaknya memang kota yang dipersiapkan untuk bisnis. Selain terkenal sebagai kota wisata, Dubai juga terkenal sebagai pemilik gedung-gedung pencakar langit, bahkan di sana terdapat gedung tertinggi di dunia. Gedung-gedung pencakar langit itu tentu tidak hanya ditujukan untuk pemandangan, namun lebih sebagai infrastruktur bisnis.
Kenyataannya, Dubai menarik banyak investor asing untuk masuk ke sana. Selain proses perizinan yang tidak rumit, seta infrastruktur yang memadai, Dubai juga membebaskan sebagian besar bisnis dari pajak penghasilan. Secara khusus, Dubai membangun beberapa wilayah yang disebut “economic free zone”, yang ditujukan untuk mendorong investasi dan pengembangan bisnis.
Raleigh, Amerika Serikat
Raleigh adalah kota yang ada di wilayah North Carolina, Amerika Serikat. Majalah Forbes menempatkan Raleigh di peringkat pertama di antara 200 kota lain di AS, yang mendapatkan predikat “Best Places for Business and Careers”.
Ada beberapa latar belakang yang menjadikan Raleigh sebagai kota populer untuk bisnis. Pertama, tingkat pengeluaran atau biaya untuk berbisnis di Raleigh lebih rendah 18 persen dibanding kota-kota lain di AS.
Kedua, sekitar 43 persen dari total populasi orang dewasa di Raleigh adalah lulusan universitas.
Ketiga, Raleigh menjadi kota migrasi keenam terbesar di AS, dalam waktu lima tahun terakhir. Tiga faktor itu menjadikan Raleigh sebagai kota yang menjanjikan untuk berbisnis.
Silicon Valley, Amerika Serikat
Sebenarnya, Silicon Valley tidak benar-benar sebuah kota, karena merupakan sebuah kawasan di wilayah California, yang terkenal karena memiliki industri teknologi dan perekonomian yang bergerak sangat cepat.
Ada banyak perusahaan rintisan (start up) yang dibangun di sana, dan ada lebih dari 13.000 orang dari berbagai belahan dunia yang bermigrasi ke sana. Dari kenyataan itu saja, orang bisa memastikan Silicon Valley sebagai tempat yang bagus untuk berbisnis.
Silicon Valley bisa dibilang tak jauh beda dengan Hollywood. Jika Hollywood adalah pusat industri perfilman, maka Silicon Valley adalah pusat industri teknologi. Sama seperti di Hollywood, orang harus mampu melahirkan sesuatu yang luar biasa untuk menjadi terkemuka di Silicon Valley.
Tokyo, Jepang
Selain dikenal sebagai kota dengan biaya hidup sangat tinggi, Tokyo juga merupakan pusat bisnis dunia yang menarik para investor asing berdatangan ke sana. Survei yang dilakukan Mori Memorial Foundations dalam pemeringkatan “Global Power City Index”, menempatkan Tokyo di peringkat keempat sebagai kota yang menjadi magnet bisnis dunia.
Pemeringkatan itu mengukur kekuatan sebuah kota untuk menarik individu maupun perusahaan bisnis dari semua benua di dunia. Dasar pemeringkatan antara lain luasnya pasar, fasilitas kehidupan sehari-hari, ketersediaan transportasi, dan gairah ekonomi sebagai kekuatan utamanya.
Tel Aviv, Israel
Mungkin terdengar mengejutkan, kalau Tel Aviv adalah kota dengan populasi bisnis start-up teknologi terbanyak di dunia, tak jauh beda dengan Silicon Valley di Amerika Serikat. Karena kenyataan itu, Tel Aviv mendapatkan reputasi sebagai “start-up ecosystem” inovatif. Bahkan, Wall Street Journal menilai Tel Aviv sebagai salah satu dari dua kota paling inovatif di dunia.
Yang menjadikan perusahaan rintisan atau start up tumbuh subur di sana, karena pemerintah sangat mendukung keberadaan mereka. Pemerintah Israel memberikan sejumlah inisiatif dukungan bagi entrepreneur dan start-up, termasuk di dalamnya pengurangan pajak sebesar 66 persen bagi perusahaan pengembangan software.
Toronto, Kanada
Sekitar 65 persen warga Toronto yang berusia 25-64 tahun mengenyam pendidikan lanjutan. Hal itu menjadikan Toronto memiliki banyak penawaran bisnis dari berbagai skala. Toronto juga menjadi tempat bagi 30-an firma akuntansi dan sumber daya manusia di Kanada, serta memiliki tingkat biaya hidup terjangkau, dan memiliki efektivitas biaya dalam berbisnis.
Kondisi-kondisi itu, ditambah jumlah penduduk yang berjumlah sekitar 2 juta orang, menjadikan Toronto memiliki iklim yang baik untuk berinvestasi dan berbisnis.
Berlin, Jerman
Jerman sudah terkenal dengan tingkat efisiensi yang hebat. Kenyataan itu menjadikan Berlin, salah satu kota terkenal di sana, menjadi rujukan dan tujuan banyak pebisnis serta investor.
Kenyataannya, efisiensi yang hebat di sana tidak hanya slogan, namun memang terbukti. Dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan kota-kota besar lain di barat, orang bisa melakukan bisnis dan investasi yang lebih menguntungkan di Berlin.
London, Inggris
Dalam survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers, London menempati peringkat pertama dalam urutan Cities of Opportunity. Ibu kota Inggris ini memiliki nilai tertinggi untuk kesiapan teknologi, serta kemampuannya untuk menjadi “city gateway”, dan memiliki pengaruh ekonomi yang luar biasa.
Oslo, Norwegia
Oslo, ibu kota Norwegia, adalah kota yang memiliki pertumbuhan paling cepat di Eropa. Selain itu, Oslo juga terkenal sebagai kota kaya yang memiliki perekonomian stabil. Karenanya, kota ini pun menjadi magnet bagi para pebisnis, sebab di sana orang-orang memiliki kemampuan serta daya beli. Lebih dari itu, orang-orang yang tinggal di Oslo termasuk masyarakat maju yang selalu lapar teknologi baru.
Namun, ada satu hal yang menjadikan dunia bisnis di Oslo kurang mudah dimasuki, yaitu aturan ketat mengenai modal minimal untuk mendirikan usaha di sana. Karenanya, kebanyakan perusahaan yang beroperasi di Oslo adalah perusahaan-perusahaan besar yang telah mapan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?