Sebagai Konstruksi yang Sangat Kuat, apa Kelemahan Beton?
https://www.belajarsampaimati.com/2020/01/kelemahan-beton.html
Ilustrasi/pengadaan.web.id |
Beton juga memiliki sifat tahan terhadap segala jenis dan kondisi cuaca, bahkan tahan terhadap kebakaran. Meski memiliki ketahanan luar biasa semacam itu, biaya pemeliharaan beton terhitung rendah, sementara efisiensinya sangat tinggi. Dengan semua kelebihan itu, beton pun menjadi material buatan manusia yang paling banyak digunakan di muka bumi.
Dari semua bahan bangunan, beton paling sering digunakan. Sekitar 6 miliar ton beton diproduksi setiap tahun. Artinya, sekitar satu ton untuk setiap orang di planet ini.
Diperkirakan, sekitar setengah hingga dua pertiga dari infrastruktur yang ada di bumi terbuat dari beton. Dengan kemampuannya bertahan sampai lebih dari 50.000 tahun, beton pasti ada di sekitar kita, selama kita membutuhkannya.
Sayangnya, beton bukan tanpa kelemahan. Di balik kekuatannya yang luar biasa, beton tetap membutuhkan penguat jika digunakan sebagai bahan bangunan, karena kemampuan tegangan (tensile) beton yang buruk. Beton membutuhkan penguat, karena tidak memiliki kemampuan menahan gaya yang datang secara horizontal, seperti angin atau gempa bumi.
Singkatnya, beton tidak dapat meregang atau memanjang dengan baik, ketika bereaksi terhadap gaya-gaya tersebut.
Karena itulah, saat digunakan untuk keperluan pembuatan dinding atau konstruksi yang bersifat vertikal, beton pasti akan diperkuat dengan batang-batang baja di dalamnya, yang biasa disebut beton bertulang. Penggunaan beton bertulang tidak terbatas pada konstruksi vertikal, karena juga kerap digunakan untuk membangun jalan. Tujuannya sama, untuk memperkuat kemampuan beton dalam menahan guncangan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?