Keajaiban Tubuh Manusia, dari Sel Sampai Sidik Lidah

Ilustrasi/artikelsiana.com

Tubuh manusia terdiri dari miliaran sel, dan sel-sel itu terus mengalami kelahiran dan kematian tanpa henti, selama tubuh tersebut masih hidup. Saat kita membaca tulisan ini, misalnya, ada 50.000 sel di tubuh kita yang mati. Seiring dengan itu, ada 50.000 sel baru yang lahir untuk menggantikannya.

“Kesibukan” yang terjadi pada tubuh kita tidak hanya terdapat pada sel-sel yang terus mengalami regenerasi tanpa henti, tapi juga terdapat di otak. Kita bisa memahami kalimat ini, misalnya, karena mata mengirim pesan ke otak, dan pesan itu dikirim dengan kecepatan 250 mil per jam!

Selain sel, tubuh manusia juga menjadi tempat organisme hidup yang lebih banyak daripada jumlah seluruh manusia di bumi. Bayangkan saja, dalam setiap 1 inci tubuh manusia, terdapat 32 juta bakteri yang tinggal di sana!

Di antara keajaiban tubuh kita, kemampuan membentuk bagian tubuh baru termasuk di antaranya. Ketika ada bagian tubuh kita yang terluka, misalnya, sel-sel di bagian tubuh itu akan membentuk jaringan daging dan kulit baru, untuk menutupi bekas luka tersebut. Karena itulah luka yang kita alami bisa sembuh, dan bekasnya juga sering kali tak terlihat.

Tubuh manusia juga memiliki keunikan yang bisa menjadi identitas pribadi, karena tidak sama dengan manusia lain. Yang terkenal ada sidik jari. Gurat-gurat jari kita unik, dan tidak ada orang lain yang memiliki sidik jari seperti jari kita.

Selain jari, ternyata lidah kita juga memiliki gurat yang sama unik, sehingga kini mulai dikenal istilah “sidik lidah”.

Manusia tumbuh dari kecil hingga besar, dari anak-anak menjadi dewasa, untuk kemudian menua. Salah satu hal yang membedakan perbedaan usia ini adalah jumlah tawa. Berdasarkan statistik, anak-anak tertawa 300 kali setiap hari, sementara orang dewasa hanya tertawa 15-100 kali dalam sehari.

Yang menjadi masalah dalam hal ini, jarang tertawa sering kali membuat wajah kita cemberut, dan kondisi wajah yang cemberut menghasilkan kerut. Setiap kali wajah kita berkerut 2.000 kali, lahirlah keriput. Sepertinya, kita perlu belajar kembali seperti anak-anak yang mudah tertawa.

Hmm... ada yang mau menambahkan?