Siapakah John Bardeen, dan Apa Perannya di Dunia Sains?
https://www.belajarsampaimati.com/2019/12/siapakah-john-bardeen.html
Ilustrasi/thefamouspeople.com |
Sejak kecil, John Bardeen sudah menunjukkan kecerdasannya. Sebegitu cerdas, sampai dia bisa langsung “melompat” langsung ke kelas 4, ketika mulai sekolah di sekolah dasar.
John Bardeen meneruskan pendidikan tinggi di Universitas Madison, mendapat gelar bachelor dalam teknik elektro. Ia mengambil pendidikan singkat dengan magang di Western Electric Company di Chicago. Setelah lulus, John Bardeen menjadi asisten riset sarjana, dan bekerja dengan Leo Peters dalam geofisika dan gelombang radio.
Pada 1930, ia berpisah dengan Peters, untuk pergi ke Pittsburgh, Pennsylvania. Di sana, ia mendapat jabatan riset di Gulf Research Laboratories, dan bekerja di sana sampai 1933. Selama masa itu, John Bardeen bekerja pada pengembangan metode untuk menafsirkan survei geologi magnetik.
Pada 1933, John Bardeen memulai studi kesarjanaan dalam fisika di Princeton University. Selama waktu senggangnya, ia bekerja di Harvard dengan Profesor Edward van Vleck dan Profesor Bridgman, pada riset kohesi dan konduktivitas logam. Ia mendapat gelar Ph.D pada 1936.
Pada 1938, ia diberi kedudukan sebagai asisten guru besar fisika pembantu di Universitas Minnesota. Ia bekerja di sana sampai 1941, lalu meninggalkannya untuk bekerja di Naval Ordinance Laboratory di Washington D.C. Alasan utama bekerja di sana ialah untuk membantu usaha perang terhadap Jepang dan Jerman dalam Perang Dunia II. Risetnya berfokus pada penyapuan ranjau menggunakan magnetisme.
Pada 1945, setelah berakhirnya PD II, ia bergabung dengan Bell Labs, dan bekerja dalam riset fisika keadaan padat. Pada 1951, ia menjadi guru besar teknik elektro di University of Illinois at Urbana-Champaign. Penelitiannya dengan Walter Brattain dan William Shockley berpuncak dalam pengembangan transistor pertama.
Atas hasil pekerjaan tersebut, mereka mendapatkan Nobel Fisika pada 1956. Penemuan transistor menciptakan revolusi di dunia elektronika dan menimbulkan banyak kemajuan penting, termasuk pengembangan komputer pribadi.
Pada 1957, John Bardeen turut serta dalam riset superkonduktivitas yang menghasilkan penjelasan superkonduktor pertama. Pada 1972, kembali mendapat Nobel Fisika untuk teori superkonduktivitas, menjadikannya fisikawan pertama dalam sejarah yang memenangkan penghargaan Nobel Fisika dua kali. Nobel Fisika kedua diterimanya bersama Leon Neil Cooper dan John Schrieffer.
Pada 1990, Majalah Life menobatkannya sebagai salah satu tokoh Amerika Serikat paling berpengaruh pada abad ke-20. Ia juga menerima Medal of Science pada 1965, Presidential Medal of Freedom 1976, dan 16 gelar doktor kehormatan.
John Bardeen meninggal dunia pada 30 Januari 1991, di Boston, Massachusetts.
Hmm... ada yang mau menambahkan?