Mengapa Penganut Straight Edge Menggunakan “X” sebagai Simbol?

Mengapa Penganut Straight Edge Menggunakan “X” sebagai Simbol?
Ilustrasi/djarumcoklat.com
Para penganut Straight Edge kerap menggunakan “X” sebagai simbol identitas. Tanda atau simbol itu bisa ada di bagian tubuh, pin, pakaian, dan khususnya di punggung tangan.

Asal usul tanda “X” itu merujuk pada kisah yang terjadi pada awal ’80-an. Waktu itu, ada sebuah band asal Washington DC, bernama Teen Idles. Pada 1980, Teen Idles dijadwalkan manggung di sebuah bar di San Francisco, bernama Mabuhay Gardens, dalam acara bertajuk U.S. West Coast Tour. Ada beberapa band lain yang tampil waktu itu.

Ketika anak-anak band Teen Idles tiba di sana, manajemen bar Mabuhay Gardens mendapati bahwa seluruh personil band masih anak-anak di bawah umur, yang belum mendapat izin masuk bar atau kelab malam, dan belum diizinkan mengonsumsi alkohol.

Akhirnya, sebagai kompromi, manajemen bar memberikan tanda “X” pada punggung tangan anak-anak band Teen Idles, sebagai peringatan kepada seluruh staf bar, agar tidak memberikan alkohol untuk mereka.

Belakangan, cara itu mulai diterapkan di bar-bar atau kelab malam lain sebagai kompromi untuk pengunjung yang masih remaja. Saat ada band tertentu yang manggung, sering ada remaja yang ingin menyaksikan. Para remaja itu akan ditandai dengan simbol “X” di punggung tangan; mereka boleh masuk kelab untuk menyaksikan acara musik, tapi tidak ada yang berani memberikan alkohol untuk mereka.

Kini, tanda atau simbol “X” itu diadopsi oleh para penganut Straight Edge. Selain tanda “X”, para penganut Straight Edge juga kadang menggunakan simbol ‘sXe”. Simbol itu merujuk pada analogi hardcore punk yang kadang dipendekkan menjadi “hXc”.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 426064186024705566

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item