Bagaimana Manusia Bisa Mengenal Aktivitas Gosip?
https://www.belajarsampaimati.com/2019/11/bagaimana-manusia-bisa-mengenal-gosip.html
Ilustrasi/makassartoday.com |
Meski begitu, kehidupan manusia lekat dengan gosip, baik yang dilakukan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Gosip selebritas, misalnya, adalah bentuk gosip yang dilakukan terang-terangan, bahkan disaksikan jutaan orang, dan mereka menyukai. Sementara gosip sembunyi-sembunyi, kita mungkin pernah atau bahkan sering melakukannya.
Sulit menyangkal bahwa gosip sering menjadi aktivitas yang buruk, bahkan jahat. Penelitian sudah menemukan bahwa gosip dapat—dan sering kali—digunakan secara kejam untuk kepentingan egois. Pertanyaannya, bagaimana manusia bisa mengenal aktivitas semacam itu, dan menganggapnya sebagai hal biasa, hingga sering melakukannya?
Jawabannya mungkin terdengar suram; karena “gen gosip” telah tertanam di dalam diri kita.
Prosesnya dimulai sekian ribu tahun yang lalu, ketika makhluk-makhluk yang belakangan menjadi nenek moyang kita menjalani kehidupan di gua-gua prasejarah. Menurut para ilmuwan, nenek moyang kita di zaman itu menjalani kehidupan dalam kelompok-kelompok kecil, dan mengenal satu sama lain secara akrab. Agar mampu menghindari musuh dan bertahan di alam yang keras, mereka perlu bekerja sama dalam kelompoknya.
Meski begitu, masing-masing mereka juga menyadari bahwa anggota kelompoknya juga bersaing dalam memperoleh pasangan kawin dan sumber daya yang terbatas. Artinya, selain menghadapi kemungkinan ancaman dari luar kelompok, mereka juga menghadapi ancaman dari dalam kelompok mereka sendiri.
Dengan kondisi seperti itu, nenek moyang kita menghadapi beberapa masalah dalam kehidupan sosial; siapa yang bisa diandalkan dan dipercaya? Siapa yang sering curang? Siapa calon pasangan kawin paling baik? Bagaimana menyeimbangkan kewajiban terkait teman, sekutu, dan keluarga?
Berlatar kenyataan itulah, mereka mulai memahami bahwa perhatian besar pada hal-hal pribadi orang lain akan berguna untuk kehidupan pribadi mereka, dan hal itu bertahan dalam evolusi. Orang-orang yang memiliki kemampuan dalam interaksi sosial—termasuk dalam menilai, menerka, dan mempengaruhi perilaku orang lain—akan bertahan hidup lebih baik. Belakangan, aktivitas itulah yang kita sebut gosip.
Suka atau tidak, kita adalah anak cucu mereka, dan gen-gen mereka yang berhasil bertahan itu kemudian diteruskan ke generasi berikutnya, sampai generasi kita.
Hmm... ada yang mau menambahkan?