Jenius Miskin yang Menolak Hadiah 1 Juta Dolar
https://www.belajarsampaimati.com/2019/10/jenius-miskin-yang-menolak-uang-1-juta-dolar.html
Ilustrasi/elindependiente.com |
Tapi kejeniusannya sudah terbukti. Grigori Perelman adalah satu-satunya orang di dunia yang bisa menyelesaikan konjektur Poincaré, teka-teki tersulit matematika yang tidak bisa dipecahkan para ilmuwan lain selama seratus tahun terakhir! Tapi dia menganggapnya biasa-biasa saja.
Bagi yang mungkin belum tahu, konjektur Poincaré (Poincaré conjecture) adalah persoalan paling penting sekaligus paling rumit yang tak bisa dipecahkan selama 1 abad lamanya. Konjektur Poincaré adalah semacam pintu pembuka untuk memahami rahasia-rahasia alam semesta.
Saking rumitnya, ada banyak ilmuwan yang telah berusaha keras memecahkan konjektur Poincaré, tapi semua gagal, hingga teka-teki itu menjadi misteri paling membingungkan selama 100 tahun. Sampai akhirnya Grigori Perelman bisa memecahkan misteri itu.
Grigori Perelman juga punya kontribusi besar dalam Geometri Riemannian, geometrisasi konjektur Thurston, dan topologi geometri. Tetapi, sekali lagi, dia menganggap semua itu biasa-biasa saja—sama sekali tidak pernah membanggakannya dengan gegap gempita.
Atas semua kontribusi dan pencapaiannya, Grigori Perelman dianugerahi Fields Medal, penghargaan tertinggi yang sangat diimpikan para ahli matematika di seluruh dunia. Mendapat anugerah luar biasa itu, Grigori Perelman bukan bersuka cita, tapi justru menolak dan tidak peduli!
Dia tidak datang ke acara penganugerahan itu, padahal Fields Medal bukan hanya pemberian penghargaan tapi juga pemberian hadiah uang sebesar 1 juta dolar! Jika ada orang miskin menolak uang 1 juta dolar, dia pasti bukan orang biasa.
“Aku tidak tertarik pada uang atau ketenaran,” kata Perelman, menjelaskan sikapnya yang aneh. “Aku tidak mau dijadikan pajangan layaknya hewan di kebun binatang. Aku bukan pahlawan matematika. Aku tidak ingin semua orang memandangku.”
Setiap kali menemukan orang seperti itu, saya merasa seperti diingatkan dengan keras, “Jangan pernah mengklaim apa pun!”
Kalau orang yang prestasi dan pencapaiannya telah diakui dunia saja memilih untuk bersikap biasa, apalagi pencapaian kita yang remeh-temeh?