Bagaimana Sejarah Lahirnya Kapal Perang di Dunia?

Bagaimana Sejarah Lahirnya Kapal Perang di Dunia?
Ilustrasi/medaninside.com
Ketika manusia mulai mengenal sarana transportasi air, yang disebut kapal, benda itu tidak dimaksudkan untuk perang. Kapal-kapal pada masa lalu rata-rata menggunakan layar, yang—dengan bantuan angin—dapat menggerakkan kapal sesuai keinginan nakhoda. Atau dayung yang digerakkan tenaga manusia.

Ketika manusia mulai berperang, dan peperangan tidak hanya terjadi di darat namun juga di perairan, kapal-kapal perang pun mulai dirancang. Pada awalnya, kapal perang dimulai sangat sederhana—mirip kapal biasa, yang tidak dimaksudkan untuk berperang—namun memiliki dek khusus yang dilengkapi pemanah, pelontar, dan penyembur api. Pada masa itu, peperangan di perairan berlangsung dari jarak dekat.

Ketika senjata api dan meriam ditemukan, senjata-senjata itu mampu menyerang dari jarak jauh. Hal itu menuntut keberadaan kapal-kapal yang lebih kuat—untuk menopang meriam yang besar dan berat—serta memiliki kemampuan daya jelajah yang lebih jauh. Pada masa-masa itulah, lahir kapal perang yang disebut Galleon.

Seiring waktu, makin banyak persenjataan yang diangkut ke kapal, sementara meriam yang digunakan semakin besar dengan daya ledak yang makin kuat.

Kondisi itu menuntut kapal harus jauh lebih kuat dari sebelumnya, dan material baja mulai digunakan sebagai konstruksi dasar serta lambung kapal, agar bisa menahan tembakan meriam. Kapal jenis itu disebut Ironclad, yang kemudian berkembang menjadi kapal perang sebagaimana kita kenal sekarang.

Jika semula kapal-kapal—termasuk kapal perang—menggunakan layar dan pendayung, peranti itu lalu diganti oleh mesin uap yang menggunakan bahan bakar batubara. Lalu ganti lagi menggunakan mesin diesel berbahan bakar minyak. Peralihan dari bahan bakar batubara ke bahan bakar minyak menjadi dasar pemikiran munculnya konsep ketahanan energi.

Konsep penting itu muncul dari pemikiran Winston Churchill, yang belakangan menjadi Perdana Menteri Inggris. Dia memikirkan bagaimana memperoleh pasokan bahan bakar minyak untuk armada Inggris dan menjaganya, sementara bahan bakar minyak adalah komoditas langka, namun—di sisi lain—cukup praktis untuk teknologi mesin dan propulsi.

Akhirnya, ketika manusia mulai mengenai teknologi nuklir, bahan bakar minyak pun mulai digantikan dengan nuklir dan reaktor nuklir, khususnya setelah Perang Dunia II. Sejak itu, kapal-kapal perang berkembang dengan tenaga nuklir sebagai energi utama penggerak. Kapal-kapal perang itu meliputi kapal induk, kapal jelajah, hingga kapal selam.

USS Nautilus adalah kapal selam nuklir pertama di dunia. Keunggulan tenaga nuklir memungkinkan armada kapal dapat berlayar dalam jangka waktu cukup lama, tanpa mengkhawatirkan kehabisan bahan bakar.

Perkembangan lain yang juga mewarnai teknologi kapal perang adalah penemuan radio, telegraf, radar, sonar, dan sarana komunikasi serta navigasi yang memungkinkan kapal perang melakukan deteksi, komunikasi, termasuk penyadapan, yang semakin maju dan teliti.

Selain itu, perkembangan persenjataan, mulai dari meriam hingga roket, rudal, ranjau dan torpedo, membuat kapal-kapal perang memiliki lebih banyak fungsi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 1034216217154395439

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item