Bagaimana Islam Masuk ke Maroko, dan Sejak Kapan?

Bagaimana Islam Masuk ke Maroko, dan Sejak Kapan?
Ilustrasi/kompas.com
Pada abad ke-2 Masehi, agama Kristen pertama kali masuk ke Maroko, dan segera menarik banyak pengikut di kawasan perkotaan, termasuk di kalangan Suku Barber, yang menjadi penguasa (mayoritas) wilayah tersebut.

Namun, lima abad kemudian, pada abad ke-7 Masehi, tepatnya pada tahun 670 Masehi, pasukan Umayyah yang dipimpin Uqba ibn Nafi menaklukkan Afrika Utara. Orang-orang Arab itu membawa adat kebiasaan, budaya, dan agama Islam.

Sejak itu, orang-orang Barber beramai-ramai memeluk Islam, dan beberapa kerajaan Islam berukuran kecil pun mulai berdiri di kawasan itu, seperti Kerajaan Nekor dan Kerajaan Barghawata. Masing-masing kerajaan itu dipersatukan di bawah kepempinan Idris ibn Abdallah, yang kelak mendirikan Dinasti Idrisiah.

Di bawah Idris ibn Abdallah pula, kawasan yang telah dipersatukan itu kemudian memutus hubungan dengan Bani Abasiah yang ada di Baghdad, serta Bani Umayyah yang ada di Damaskus, dan berdiri sebagai dinasti tersendiri, yang kemudian melakukan ekspansi hingga menguasai Andalusia.

Bani Idrisiah mendirikan kota Fes, yang kemudian dikenal sebagai pusat pendidikan dan pusat kekuasaan di kawasan itu.

Setelah kekuasaan Bani Idrisiah memudar, orang-orang Arab mulai kehilangan kontrol politik di Maroko. Sementara orang-orang Barber, setelah memeluk Islam, membentuk pemerintahan sendiri, dan mulai mengambil alih kekuasaan. Maroko pun mencapai puncak keemasannya di bawah kekuasaan Barber, setelah abad ke-11 M.

Di bawah kekuasaan Bangsa Barber, muncul berbagai dinasti baru, di antaranya Dinasti Almoravids, Almohads, kemudian Marinid, dan akhirnya Dinasti Saadi. Mereka semua berusaha mengembangkan pengaruh Maroko ke seluruh barat laut Afrika.

Kekuasaan serta pengaruh Islam di Maroko makin besar, seiring dengan munculnya pembantaian dan pengusiran di Eropa, yang dikenal dengan Reconquista, di Semenanjung Iberia. Pada waktu itu, orang-orang Muslim, bersama orang-orang Yahudi, melarikan diri dan menyeberang ke Maroko.

Setelah Dinasti Saadi dari Dinasti Alawi berkuasa, Maroko menghadapi serangan dari Spanyol dan Kekaisaran Otoman Turki, yang bergerak ke arah barat. Alawi berhasil mempertahankan kekuasaan, dan semakin kaya dibanding sebelumnya, meski kehilangan banyak wilayah.

Pada tahun 1684, Dinasti Alawi menginvasi Tangier. Pada kurun 1672 hingga 1727, pemerintahan Dinasti Alawi, di bawah Ismail bin Sharif yang berlawanan dengan suku-suku lokal, mulai membentuk satu negara.

Hmm... ada yang mau menambahkan?


Related

Umum 3227520527555476147

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item