Siapakah Lakshmi Mittal?

 Siapakah Lakshmi Mittal?
Lakshmi Mittal/thetimes.co.uk
Lakshmi Mittal adalah pendiri dan pemimpin Mittal Steel Company NV, perusahaan baja terbesar di dunia. Dia lahir pada 2 September 1950 di Rajgarh, India, dan tumbuh dalam keluarga miskin. Ketika kecil, dia dan keluarganya tinggal di rumah yang dihuni 20 orang. Mereka biasa tidur di lantai, dan memasak dengan tungku.

Nasib keluarganya sedikit berubah, saat ayah Lakshmi Mittal—bernama Mohan Mittal—mendapat rekanan untuk mengelola pabrik baja di Kalkutta. Di Kalkutta, Mohan Mittal dan temannya mengelola pabrik kecil yang mengolah baja. Lakshmi Mittal pun membantu ayahnya di sela-sela waktu sekolah, hingga ia telah akrab dengan baja sejak masih remaja.

Seiring berjalannya waktu, dan Lakshmi Mittal tumbuh dewasa, Mohan Mittal mulai bisa memiliki pabrik sendiri. Lakshmi Mittal pun membantu usaha ayahnya, hingga tahu seluk-beluk bisnis baja. Sayangnya, usaha mereka terganjal peraturan pemerintah India yang mengenakan pajak tinggi untuk usaha baja (mencapai 97 persen). Pemerintah India juga membatasi kuota produksi baja yang dikelola oleh swasta.

Menghadapi kenyataan itu, Lakshmi Mittal memutuskan untuk keluar dari India, dan membangun usaha di luar negeri. Waktu itu, dia berpikir untuk mencoba membangun usaha di Indonesia. Alasannya, dia memiliki kerabat yang menikah dengan warga negara Indonesia keturunan India.

Lakshmi Mittal pun pindah ke Indonesia, pada pertengahan 1970-an. Dia tinggal di daerah Waru, Sidoarjo. Karena belum bisa berbahasa Indonesia, dia banyak dibantu kerabatnya yang telah lama tinggal di Indonesia. Melalui kerabatnya pula, Lakshmi Mittal diperkenalkan seorang wanita bernama Nur Saidah, yang kemudian menjadi orang kepercayaannya dalam membangun usaha baja di Sidoarjo.

Pada 1976, Lakshmi Mittal membeli sebuah pabrik baja yang nyaris bangkrut di Indonesia, kemudian mengubahnya menjadi perusahaan yang menguntungkan, dengan nama Mittal Steel. Dari situ, dia terus mengembangkan bisnis baja di Indonesia hingga cukup besar, dengan bantuan Nur Saidah. Selama 13 tahun Lakshmi Mittal beroperasi di Sidoarjo, dan daerah Waru yang semula terpencil perlahan mulai maju.

Pada 1994, Lakshmi Mittal berencana meluaskan bisnisnya ke Trinidad dan Tobago. Di negara kepulauan yang terletak di pantai timur Amerika Tengah itu, dia mengakuisisi Iscoot, perusahaan baja milik pemerintah setempat, yang nyaris bangkrut. Dia mengelola pabrik itu hingga sehat kembali.

Lalu Lakshmi Mittal melakukan ekspansi ke Meksiko. Di sana dia mengakuisisi Sicartsa, perusahaan baja milik pemerintah yang juga nyaris bangkrut. Nama perusahaan itu dia ubah menjadi Mittal Steel Lazaro Cardenas, dan menjadi tulang punggung produksi baja kelompok Mittal Steel di seluruh dunia. Produksinya mencapai 6,7 juta ton per tahun.

Sukses di Meksiko, Lakshmi Mittal kemudian mengakuisisi perusahaan serupa di Kanada, Jerman, Irlandia, Inggris, Amerika Serikat, Kazakhstan, hingga Polandia. Dia juga mengakuisisi pabrik baja terbesar di Eropa, Arcelor, yang berlokasi di Luksemburg.

Pabrik raksasa itu sebelumnya dimiliki bersama antara pemerintah Prancis, Belgia, dan Spanyol. Pada 2006, dia mendirikan perusahaan induk di Inggris, dengan nama Arcelor-Mittal, yang lalu berubah nama menjadi Mittal Steel Company.

Saat ini, Mittal Steel Company telah menjadi perusahaan produsen baja internasional yang mencakup 14 negara di 4 benua, dengan jutaan ton produksi. Sebagai pengusaha yang berhasil merangkak dari bawah, Lakshmi Mittal pun kini dikenal sebagai “raja baja”, dan namanya masuk dalam daftar orang-orang terkaya di dunia, dengan kekayaan mencapai 13,5 miliar dollar.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh Bisnis 5096710267562168386

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item