Mengapa Gula Lebih Cepat Meleleh Daripada Garam Saat Dipanaskan?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/11/mengapa-gula-lebih-cepat-meleleh.html
Ilustrasi/agri.or.id |
Mengapa gula lebih cepat meleleh daripada garam saat dipanaskan?
Gula dan garam memiliki perbedaan struktur yang mendasar, yaitu unsur pembentuknya. Secara umum, gula disusun oleh C-H-O, sementara garam disusun oleh Na dan Cl. Garam (NaCl) adalah molekul yang jenis ikatannya berupa ion.
Ikatan ion adalah atom-atom yang penyusunnya antara logam dan non-logam, serta memiliki titik didih tinggi sehingga energi ikatannya besar, dan butuh energi yang besar (temperatur tinggi) pula untuk melelehkannya.
Dalam kimia, senyawa terbagi menjadi dua, yaitu organik dan anorganik. Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung unsur karbon—banyak dijumpai dalam makhluk hidup atau bekas mahkluk hidup—misalnya miyak bumi dan batu bara. Sedangkan senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak organik, misalnya makanan, obat-obatan, dan bahan kimia.
Gula termasuk senyawa organik, sedangkan semua batuan dan mineral (termasuk garam) merupakan senyawa anorganik. Bahan organik cenderung lunak, sedangkan bahan anorganik cenderung keras. Gula (sukrosa) adalah senyawa organik sangat khas, dengan molekul-molekul yang netral.
Di sisi lain, garam (natrium klorida) adalah senyawa anorganik sangat khas, yang terbentuk dari ion-ion natrium dan klorida. Karena itu tidak mengherankan jika gula lebih mudah meleleh daripada garam.
Jika ingin melelehkan gula, kita hanya membutuhkan suhu sekitar 180 derajat Celcius. Namun, jika ingin melelehkan garam, kita harus menaikkan temperatur oven sampai 801 derajat Celcius, yang tentu saja akan membuat dapur merah membara. Sekadar catatan, oven dapat meleleh jika temperaturnya mencapai 1.480 derajat celcius.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
bagimana jika praktek dilakukan dilab ?
BalasHapus