Mengapa Suhu di Gurun Sangat Ekstrem?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/10/mengapa-suhu-di-gurun-sangat-ekstrim.html
Ilustrasi/pixabay.com |
Di waktu siang, ketika sinar matahari mencapai permukaan bumi, umumnya akan diserap oleh permukaan bumi. Namun hal itu hampir tidak terjadi di gurun, karena permukaan gurun yang rata dan tidak ada kanopi sehingga tidak ada yang menyerap panas tersebut. Pasir cenderung mudah menyerap panas, dan melepaskannya kembali sehingga menyebabkan suhu di sekitarnya naik.
Selain itu, minimnya uap air di daerah gurun juga memberikan pengaruh. Radiasi panas yang diterima gurun pasir pun menjadi lebih tinggi, karena uap air di udara berfungsi untuk menyerap dan memantulkan radiasi yang dipancarkan matahari.
Kondisi gurun pasir yang tidak memiliki air menyebabkan sebagian besar radiasi matahari dipancarkan dalam bentuk fluks panas, yang dicirikan kenaikan temperatur.
Kenyataan itu berbeda dengan daerah pantai. Di pantai, perubahan suhu antara siang dan malam tidak drastis. Meski siang cukup terik, suhunya terasa sejuk, dan pada malam hari tetap hangat. Hal itu terjadi karena air laut sulit menerima panas, dan panas yang telanjur diterimanya juga sulit dilepaskan.
Pada malam hari, bumi memancarkan radiasi balik dengan panas yang jumlahnya setara dengan pangkat empat suhu permukaan gurun. Di daerah tropis yang memiliki banyak awan, sebagian radiasi balik itu dapat tertahan oleh uap air/awan yang menyebabkan suhu malam hari di daerah tropis relatif stabil dan tetap hangat.
Tetapi di daerah gurun—yang kondisinya miskin uap air—tentu saja radiasi balik itu tidak akan tertahan, namun diteruskan keluar dari troposfer. Akibatnya, panasnya pun cepat hilang.
Hmm… ada yang mau menambahkan?