Mengapa Obat Nyamuk Bakar Berbentuk Lingkaran?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/10/mengapa-obat-nyamuk-bakar-berbentuk.html
Ilustrasi/okezone.com |
Dupa tersebut dibakar di tungku. Pada abad ke-19, obat nyamuk bakar mulai masuk Amerika Serikat dan Eropa, dan sejak itu pula pyrethrum mulai digantikan pyrethoid, produk sintesis atau tiruan dari pyrethrum.
Obat nyamuk dalam bentuk batangan baru dikembangkan pada 1890-an, oleh seorang pengusaha Jepang, bernama Eiichiro Ueyama. Dia mencampurkan pyrethrum dengan serbuk gergaji dan pati, sehingga membentuk pasta agar bisa dipadatkan.
Karena Eiichiro juga pengusaha jeruk mandarin, ia menambahkan kulit jeruk yang dikeringkan dalam campuran tersebut, agar lebih ampuh mengusir nyamuk.
Dibandingkan obat nyamuk berbentuk serbuk yang harus dibakar dengan tungku, obat nyamuk buatan Eiichiro lebih mudah digunakan. Namun, karena pendek dan tipis, dupa batangan tersebut cepat habis saat dibakar, dan asapnya hanya sedikit. Karenanya, orang harus membakar 3-4 batang sekaligus agar obat itu efektif mengusir nyamuk.
Gagasan untuk membuat obat nyamuk dengan bentuk lebih tebal dan panjang muncul atas saran Yuki, istri Eiichiro, pada tahun 1895. Namun, Eiichiro kesulitan untuk memenuhinya, karena dupa yang panjang tentunya tidak praktis sebab akan memakan tempat. Butuh waktu 7 tahun bagi Eiichiro untuk menemukan bentuk yang sesuai harapannya.
Sampai kemudian, pada 1902, ia menemukan ide untuk membuat batangan dupa dalam bentuk yang panjang namun tidak memakan tempat, yaitu dengan bentuk melingkar. Mula-mula, dia membuat obat nyamuk batangannya berbentuk lingkaran dengan melengkungkannya secara manual.
Di Jepang, cara manual itu bahkan masih bertahan hingga tahun 1957, sampai ditemukannya mesin pencetak yang bisa memproduksi obat nyamuk dengan skala industri.
Sejak itulah, obat nyamuk bakar memiliki bentuk lingkaran spiral yang khas, dan bentuk yang legendaris itu masih bertahan hingga kini.
Hmm… ada yang mau menambahkan?