Sejak Kapan Manusia Memiliki Sidik Jari?

Sejak Kapan Manusia Memiliki Sidik Jari?
Ilustrasi/cctvbalikpapan.id
Sidik jari merupakan identitas setiap orang yang bentuk atau cirinya berbeda-beda. Tidak ada orang yang memiliki sidik jari sama, sehingga identitas setiap orang menjadi unik. Sejak kapan sidik jari manusia terbentuk, dan mengapa sidik jari setiap orang berbeda?

Berdasarkan penelitian, sidik jari merupakan perwujudan bahasa rahim, yang mulai terbentuk sejak janin berusia 6 bulan. Pada usia tersebut, janin telah memiliki ciri khas di ujung jarinya.

Perkembangan bantalan pada jari dan telapak janin menandai ambang batas dari pengembangan sidik jari. Kondisi itu terjadi selama bulan kedua dan ketiga kehamilan, ketika jari-jari sedang berkembang di dalam rahim.

Secara keseluruhan, rata-rata pertumbuhan janin dan penempatan bantalan jari ikut menentukan bentuk lekukan di kulit, yang menjadi identitas berbeda setiap orang. Pada bulan ketiga dan keempat kehamilan, kulit janin mulai berubah dari transparan tipis ke lapisan lilin.

Selama masa itu, lapisan tengah kulit yang disebut lapisan basal mulai menumbuhkan lapisan dermis bagian dalam dan lapisan epidermis kulit.

Michael Kucken dan Alan Newall, para peneliti dari University of Arizona, percaya bahwa lekukan dan lipatan pada lapisan kulit ikut membentuk perkembangan sidik jari.

Identifikasi pertama yang terjadi pada kulit janin adalah punggungan, yaitu garis samar pada ujung jari, yang menciptakan dasar sidik jari.

Sentuhan janin terhadap struktur, posisi di rahim, dan kepadatan cairan ketuban di dalam rahim, turut menentukan bagaimana punggungan terbentuk. Sementara tingkat aktivitas dan agresivitas janin di dalam rahim menjadikan sidik jari pada setiap bayi selalu berbeda.

Pada waktu janin berusia 6 bulan, sidik jari tangan dan kaki telah berkembang sepenuhnya. Pada setiap ujung jari janin terbentuk tiga pola utama yang dikategorikan sebagai lengkungan, lingkaran, dan putaran, dengan berbagai pola di antaranya.

Pola yang ditemukan pada sidik jari bisa dibagi menjadi dua karakteristik, yaitu akhir punggungan dan bifurkasi. Hal itu karena urutan akhir punggungan dan karakter bifurkasi berbeda di setiap sidik jari, dan karakteristik itu bisa dihubungkan sebagai peta genetik terhadap kecenderungan penyakit tertentu.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Tubuh Manusia 182765744341424606

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item