Negara-negara Pengedar Narkoba Terbesar di Dunia

 Negara-negara Pengedar Narkoba Terbesar di Dunia
Ilustrasi/tribunnews.com
Omset di dunia bisnis narkoba melibatkan uang dalam jumlah luar biasa besar, bahkan jauh lebih besar dari omset perdagangan barang legal yang konvensional. Karenanya, meski terancam hukuman berat jika tertangkap, selalu ada pihak yang nekat menjalankannya demi memperoleh banyak uang.

Myanmar, Thailand, dan Laos, bahkan terkenal dengan sebutan “Golden Triangle”, atau tiga negara yang sangat aktif dalam peredaran opium. Sementara Pakistan, Iran, dan Afganistan, terkenal dengan sebutan “Golden Crescent”, dengan latar belakang tak jauh beda.

Karena besarnya omset itu pula, banyak mafia yang sampai berperang memperebutkan wilayah penjualan, demi bisa terus mengedarkan barang haram jualannya. Karenanya, bisnis narkoba pun kemudian lekat dengan kejahatan, kekerasan, pembunuhan, hingga praktik suap yang ditujukan pada pihak-pihak tertentu, semisal pejabat atau petinggi negara.

Kenyataan itulah yang kemudian menjadikan bisnis narkoba semakin sulit diperangi. Sementara itu, banyak komplotan di berbagai negara juga terus memproduksi narkoba untuk diedarkan ke berbagai wilayah dunia.

Berikut ini negara-negara yang dianggap sebagai produsen dan pengedar narkoba terbesar di dunia.

Afghanistan

Sekitar 90 persen opium yang beredar di dunia diproduksi di Afghanistan, sebagian besar terdapat di The Golden Crescent, sebutan untuk wilayah Afghanistan, Pakistan, dan Iran. Dari Golden Crescent, opium itu kemudian dikirim ke Afrika dan Amerika, serta negara-negara lainnya.

Besarnya bisnis narkoba di Afghanistan, diyakini banyak pihak, karena banyak pejabat pemerintah negara itu yang ikut terlibat, setidaknya dalam 70 persen perdagangan opium di sana. Thomas Schweich, dari Departemen Luar Negeri AS serta mantan Deputi Utama Asisten Sekretaris Biro Narkotika Internasional, menulis di New York Times pada 27 Juli 2007, bahwa pemerintah Afghanistan bahkan terkesan melindungi produksi opium.

Burma

Burma atau Myanmar adalah satu dari tiga negara yang disebut Segitiga Emas dalam hal peredaran narkoba. Bisnis narkoba di negara itu bahkan dijalankan oleh junta militer yang menguasai negara tersebut.

Di atas kertas, pemerintah Burma memang menyatakan akan memerangi dan memberantas peredaran narkoba di negaranya. Tetapi, dalam kenyataan, para pejabat senior di sana kerap diberitakan terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang.

Salah satu gembong mafia terkenal di Burma yang menguasai peredaran narkoba di sana disebut dengan nama Khun Sa. Sebegitu besar kekuasaannya dalam bisnis obat-obatan terlarang, Khun Sa bahkan dijuluki Raja Opium.

Pada 1996, dia tertangkap DEA setelah puluhan tahun memperdagangkan opium ilegal. Tetapi pemerintah Burma terkesan melindunginya. Alih-alih membawa Khun Sa ke pengadilan untuk kemudian dijebloskan ke penjara, gembong mafia itu bahkan diketahui hidup dalam kemewahan di rumahnya di Rangoon, sampai kematiannya pada 2007.

Meksiko

Perdagangan dan peredaran narkoba di Meksiko sudah masuk tahap mengkhawatirkan, karena telah merusak tatanan sosial, politik, budaya, dan ekonomi, di negara Amerika Latin tersebut. Narkoba yang banyak beredar di Meksiko tidak hanya menimbulkan ketagihan para penggunanya, tapi juga berdampak pada makin tingginya tingkat kejahatan di sana yang meliputi pembunuhan, perkosaan, penculikan, dan perampokan.

Yang ironis, salah satu gembong mafia pengedar narkoba di Meksiko, yaitu Joaquin Guzman, masuk sebagai salah satu orang paling kaya di dunia, berdasarkan catatan majalah Forbes. Joaquin ‘Shorty’ Guzman adalah pemimpin kartel narkoba di Meksiko yang menguasai perdagangan ganja, metamfetamin, dan heroin.

Organisasi kejahatan yang dipimpinnya tidak hanya besar dan sangat kaya, tapi juga dilengkapi peralatan perang semisal senjata otomatis, granat, helm kevlar, dan lain-lain.

Menghadapi kenyataan itu, pemerintah Amerika Serikat sampai mengalokasikan dana hingga US$ 1,4 miliar untuk memerangi perdagangan narkoba di wilayah Amerika Selatan. Sebagian besar dana itu dialokasikan untuk Meksiko, negara yang paling rawan dalam hal kekerasan akibat perang dalam perebutan jalur perdagangan narkoba.

Kolombia

Kolombia telah lama dikenal sebagai negara produsen sekaligus pengedar kokain di dunia. Sebanyak 70 persen produk kokain yang beredar di dunia dihasilkan oleh Kolombia. Peredaran barang haram itu memiliki jaringan khusus di berbagai negara, yang bisa menyusup ke berbagai aspek kehidupan.

Di Kolombia sendiri bahkan terdapat organisasi yang tertata rapi, yang mampu menyusup ke berbagai bidang seperti politik, militer, dan hukum, untuk memuluskan peredaran narkoba.

Banyak pihak memperkirakan bahkan menuduh oknum-oknum pemerintah Kolombia ikut berperan dalam perdagangan narkoba di sana, sehingga mafia-mafia di negara itu hampir selalu lolos dari sergapan pasukan kepolisian, dan hanya sebagian kecil yang bisa tertangkap.

Pada 2011, misalnya, kepolisian Kolombia berhasil menyita 1,5 ton kokain dalam sebuah operasi. Narkoba itu ditemukan dalam peti kemas berisi makanan anjing yang akan dikirim ke Amerika.

Sebelumnya, pihak berwenang Kolombia telah menemukan sebuah kapal selam pengangkut narkoba yang sedang menuju Meksiko. Kapal selam itu ditemukan di wilayah pedalaman sungai Timbiqui, di negara bagian Cauca, sekitar 440 kilometer sebelah barat daya ibukota Kolombia, Bogota.

Jenderal Jairo Antonio Erazo, yang memimpin pasukan gabungan pasifik Kolombia, menyatakan bahwa kapal selam itu mampu membawa kokain hingga 8 ton, dapat menyelam hingga kedalaman 9 meter, hingga menyulitkan pihak berwenang untuk melacaknya.

Kapal selam pengangkut narkoba itu berukuran panjang 31 meter, dengan lebar 3 meter. Pihak berwenang tidak berhasil menangkap tersangka penyelundupnya, dan hanya bisa menyita narkoba di dalam kapal selam tersebut beserta senjata api yang ditemukan di dalamnya.

Peru

Dalam hal memproduksi kokain, bisa dibilang Peru adalah saingan Kolombia. Meski tidak sebesar produksi Kolombia, tapi Peru terus menghasilkan kokain nyaris tanpa henti, yang memasok pasar narkoba di dunia.

Secara historis, para petani di Peru telah lama mengembangkan tanaman koka, bahan baku untuk kokain, dan mereka telah terbiasa melakukannya selama berabad-abad. Karenanya, ketika kokain mulai menjadi suatu bisnis yang menguntungkan, Peru telah memiliki pengalaman yang sangat luas dalam hal produksi kokain.

Karenanya, Peru pun lalu berkembang menjadi salah satu negara produsen kokain terbesar, yang menguasai banyak distribusi narkoba.

Bolivia

Pada 2007, laporan PBB menyatakan bahwa terdapat 28.900 hektar lahan di Bolivia yang khusus digunakan untuk mengembangbiakkan tanaman koka, bahan baku kokain. Sekarang, luas lahan itu telah bertambah berkali lipat, menunjukkan betapa besarnya produksi kokain yang dihasilkan negara tersebut.

Bagaimana bisa Bolivia mengembangkan lahan yang begitu luas untuk tujuan produksi kokain? Yang mengejutkan, ternyata Evo Morales, presiden Bolivia, adalah mantan petani koka pada masa mudanya. Dia juga kepala asosiasi petani koka di Bolivia, sebelum menjadi presiden. Selain menjadi penghasil kokain terbesar, Bolivia juga menjadi transit utama untuk pengiriman kokain dari Peru ke Brazil.

Bahama

Bahama adalah negara pulau berukuran kecil, yang sekilas tampak tenteram dan damai. Karenanya, sangat mengejutkan ketika Amerika Serikat merilis laporan yang menyebutkan bahwa ternyata Bahama menjadi salah satu negara yang terlibat dalam produksi dan perdagangan obat-obatan terlarang, yang sindikat mafianya juga menguasai pasokan narkoba dalam jumlah besar.

Diperkirakan, ada selusin organisasi kejahatan di Bahama yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Gurita bisnis ilegal itu bahkan ikut membelit pemerintahan Bahama pada era 1980-an, ketika Perdana Menteri Sir Lynden Pindling diduga menerima lebih dari US$ 57 juta uang hasil penjualan obat-obatan terlarang.

Selain negara-negara yang disebutkan di atas, ada beberapa negara lain yang juga dapat digolongkan sebagai “20 besar” negara produsen/pengedar narkoba terbesar, di antaranya Brazil, Republik Dominika, Ekuador, Guatemala, Haiti, India, Jamaika, Laos, Nigeria, Paraguay, Venezuela, Cina, dan Italia.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 3645886241921373110

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item