Negara-negara Asia Tenggara Berdaya Saing Terbaik
https://www.belajarsampaimati.com/2014/08/negara-negara-asia-tenggara-berdaya.html
Ilustrasi/hipwee.com |
World Economic Forum adalah lembaga organisasi nonprofit yang didirikan di Jenewa, dan terkenal dengan pertemuan tahunannya di Davos, Swiss, yang mempertemukan para pemimpin atas bisnis dunia, pemimpin politik seluruh dunia, serta cendekiawan dan wartawan terpilih, untuk mendiskusikan masalah penting yang dihadapi dunia termasuk kesehatan dan lingkungan.
Organisasi itu didirikan pada 1971 oleh Klaus M. Schwab, seorang profesor bisinis di Swiss. Selain pertemuan, forum itu juga menghasilkan beberapa seri laporan penelitian dan melibatkan anggotanya untuk melakukan inisiatif di sektor-sektor tertentu.
Dalam studi yang mereka lakukan menyangkut negara-negara yang dinilai memiliki daya saing terbaik, Indonesia dianggap mengalahkan negara-negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Timor Leste. Meski begitu, Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Dalam The Global Competitiveness Report yang dirilis World Economic Forum, berikut ini lima negara di Asia Tenggara yang dinilai memiliki daya saing terbaik.
Singapura
Singapura menempati peringkat teratas di Asia Tenggara dan ketiga di dunia sebagai negara dengan daya saing terbaik, karena menjadi negara terdepan dalam hal pemberantasan korupsi, serta efisiensi pemerintahan.
Singapura juga menempati peringkat teratas dalam kategori efisiensi bahan baku serta pasar tenaga kerja, dan menempati peringkat kedua dalam hal memberikan kepuasan paling besar di pasar keuangan.
Satu faktor lain yang menyebabkan Singapura menjadi negara dengan daya saing terbaik di Asia adalah infrastruktur penunjang kelas dunia, yang menempatkannya di peringkat kelima dunia. Di negara ini, jalan, pelabuhan, dan bandara, memberikan fasilitas terbaik.
Malaysia
Di antara negara-negara lain di dunia, Malaysia menempati peringkat ke-24 sebagai negara dengan daya saing terbaik, namun menjadi nomor dua dalam kategori yang sama untuk Asia Tenggara.
Malaysia dinilai baik dalam pasar keuangan, karena terus berkembang, dengan pasokan bahan baku yang semakin efisien. Malaysia juga dianggap telah mempersiapkan masa depan perekonomian negaranya dengan memberikan kepuasan bisnis lebih baik, dan melahirkan inovasi-inovasi baru.
Brunei Darussalam
Brunei memiliki kekayaan sumber alam gas dan minyak, yang menopang perekonomian negara tersebut, sekaligus menjadikannya sebagai pemilik daya saing terbaik di antara negara-negara lain. Brunei juga tercatat meningkatkan pembangunan di sejumlah sektor seperti penguatan institusi, kesehatan dan pendidikan dasar, serta kondisi ekonomi makro.
Meski begitu, Brunei dinilai masih menghadapi masalah dalam hal memulai usaha atau bisnis, karena pasar bahan baku di negara itu masih jauh dari efisien, dan pasar keuangan masih perlu dikembangkan.
Thailand
Meski menduduki peringkat sebagai negara dengan daya saing terbaik di antara negara-negara lain, penilaian terhadap institusi publik di Thailand dianggap terus memburuk dari tahun ke tahun. Hal itu diperkirakan karena stabilitas politik dan sosial yang kirang terjaga.
Perekonomian Thailand banyak ditunjang pasar domestik dan ekspor, dan negara itu dinilai memiliki sarana infrastruktur transportasi yang baik, efisiensi pasar tenaga kerja, serta pasar bahan baku yang relatif berjalan baik.
World Economic Forum menyarankan Thailand untuk lebih meningkatkan upayanya dalam menambah layanan kesehatan dan sistem pendidikan, serta memperluas upaya mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas.
Indonesia
World Economic Forum mencatat, kondisi ekonomi makro Indonesia terus meningkat signifikan. Sejumlah faktor penting diperkirakan juga akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, di antaranya efisiensi pasar komoditas seiring kebijakan perpajakan yang kompetitif.
Sebagai salah satu dari 20 negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia unggul karena populasi penduduk dan pertumbuhan kelas menengah. Indonesia juga dinilai unggul karena memiliki pasar besar.
Dalam catatan World Economic Forum, Indonesia memiliki kekuatan dalam hal pertumbuhan ekonomi yang cepat, dan manajemen fiskal yang baik. Akses pendidikan dasar yang merata juga membuat peningkatan kualitas.
Namun, Indonesia masih mengalami masalah birokrasi dan hambatan perdagangan, serta sektor infrastruktur. Kondisi pelabuhan, jalan raya, dan rel kereta api di Indonesia dinilai masih memprihatinkan.
Hmm… ada yang mau menambahkan?