Negara Mana yang Tingkat Golputnya Paling Tinggi?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/08/negara-mana-yang-tingkat-golputnya.html
Ilustrasi/thailandblog.nl |
Namun, meski pemilu bisa dibilang sesuatu yang sangat penting bagi nasib dan masa depan sebuah negara, sayangnya tingkat kesadaran mengenai hal itu belum cukup tinggi di semua negara. Masih ada banyak negara yang mengalami masalah golput (golongan putih).
Golput adalah sebutan untuk orang-orang yang tidak mau aktif dan ikut memberikan suaranya dalam pemilu, dengan berbagai alasan.
Di masa lalu, orang-orang yang memilih golput umumnya melakukannya secara diam-diam. Kadang-kadang, orang-orang itu masih mau datang ke tempat pemungutan suara, namun tidak melakukan pencoblosan atau pemilihan sebagaimana orang lainnya yang memberikan suara.
Di masa sekarang, orang-orang yang memilih golput mulai berani menunjukkan sikapnya terang-terangan, bahwa mereka golput. Kecenderungan semacam itu terjadi di banyak negara.
Persoalan golput memang tidak bisa dilihat secara hitam putih. Artinya, bisa jadi tingginya angka golput di suatu negara karena rendahnya kesadaran politik warganya.
Namun, tidak menutup kemungkinan tingginya angka golput justru menunjukkan tingginya kesadaran politik suatu warga negara. Bisa jadi, karena calon-calon pemimpin yang diajukan ternyata tidak sesuai pilihan, banyak orang yang lebih memilih untuk tidak memilih sama sekali.
Menyangkut golput, berikut ini negara-negara yang dianggap memiliki tingkat golput paling tinggi di dunia. Uraian singkat berikut disandarkan pada data pemilu terakhir yang dilakukan di negara-negara bersangkutan.
Thailand
Dalam pemilu terakhir, hanya ada 43 juta rakyat Thailand yang mau ikut memberikan suaranya dalam pemilu. Padahal di sana ada sekitar 67 juta penduduk. Artinya, hanya ada 46,79 persen warga Thailand yang mau aktif dalam pemilu. Sisanya memilih golput, atau tak mau memberikan suaranya.
Lithuania
Dalam pemilu terakhir yang diselenggarakan di Lithuania, yakni pada 2012, hanya ada 2,4 juta warga yang mau mengikuti pemilihan umum dan memberikan suaranya. Tingkat penduduk yang mau aktif dalam pemilu hanya 35,91 persen, sementara sisanya memilih golput.
Haiti
Dari 3,5 juta rakyat Haiti, yang mau datang ke tempat pemungutan suara dalam pemilu terakhir hanya sebanyak 28,31 persen, sementara sisanya memilih golput. Kenyataan itu dengan jelas menunjukkan partisipasi rakyat Haiti dalam pemilihan umum sangat rendah.
Nigeria
Pada pemilu 2011, warga Nigeria yang mau aktif memberikan suaranya dalam pemilihan umum hanya sebanyak 28,9 persen, sementara sisanya memilih golput. Dengan jumlah penduduk mencapai 73,5 juta jiwa, tingkat keaktifan warga Nigeria dalam politik bisa dibilang sangat rendah.
Gambia
Haiti, Nigeria, dan Gambia, sama-sama berada di Benua Afrika. Tiga negara itu pun tampaknya memiliki kemiripan lain, yakni dalam hal golput. Pada pemilu 2012 yang diadakan di Gambia, hanya ada 796,9 ribu orang yang namanya terdaftar sebagai pemilih, namun hanya ada 19,44 persen yang mau datang memberikan suaranya. Sisanya memilih golput.
Hmm… ada yang mau menambahkan?