Bagaimana Latar Belakang Dibentuknya IMO?

 Bagaimana Latar Belakang Dibentuknya IMO?
Ilustrasi/marineinsight.com
International Maritime Organization (IMO) didirikan pada 1948 melalui PBB untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim internasional dan pelaksanaannya. Semula, organisasi ini dikenal dengan nama Inter-Governmental Maritime Consultative Organization (IMCO). Dalam bahasa Indonesia, IMO disebut Organisasi Maritim Internasional.

Walaupun telah didirikan sejak 1948, IMO baru bisa berfungsi secara penuh pada 1958. Berkantor pusat di London, Inggris, IMO mempromosikan kerjasama antar pemerintah dan antar industri pelayaran, untuk meningkatkan keselamatan maritim dan untuk mencegah polusi air laut.

IMO dijalankan oleh sebuah majelis dan dibiayai oleh sebuah dewan yang beranggotakan badan-badan yang tergabung di dalam majelis tadi. Dalam melaksanakan tugasnya, IMO memiliki lima komite. Kelima komite ini dibantu oleh beberapa sub-komite teknis. Organisasi-organisasi anggota PBB boleh meninjau cara kerja IMO. Status peninjau (observer) bisa diberikan juga kepada LSM yang memenuhi syarat tertentu.

Berdasarkan sejarahnya, konsep pembentukan IMO muncul setelah bencana yang menimpa kapal Titanic. Jika ditinjau dengan standar modern, rancangan Titanic bisa dibilang sangat rapuh. Sekat-sekat kedap airnya tidak dipasang hingga atas lambung kapal, karena para insinyur perancangnya memperkirakan air laut tidak akan mampu masuk ke atas kapal jika kapal bermuatan wajar.

Ketika Titanic menabrak gunung es, perhitungan itu terbukti keliru. Dan saat para penumpang mulai meninggalkan kapal, terlihat jelas sekoci-sekoci penyelamat tidak cukup tersedia. Akibatnya, banyak nyawa dan materi hilang dalam tragedi itu.

Pada waktu itu, setiap negara memiliki peraturan sendiri mengenai standar rancangan kapal, konstruksi, dan peralatan keselamatannya. Inter-Governmental Maritime Consultative Organization (IMCO) dibentuk sebagai jawaban atas tragedi Titanic, namun tertunda perwujudannya karena Perang Dunia I meletus.

Ketika perang berakhir, IMCO dihidupkan kembali, dan menghasilkan sekumpulan peraturan mengenai pembangunan kapal dan keselamatannya, yang disebut Safety Of Life At Sea (SOLAS) atau Keselamatan Jiwa di Laut. Setiap tahun, SOLAS terus dimodifikasi dan dimodernisasi untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan peristiwa-peristiwa baru di laut.

IMCO pada akhirnya berubah menjadi IMO. Secara berkala, IMO membuat peraturan (seperti International Regulations for Preventing Collisions at Sea atau Peraturan Internasional untuk Menghindari Tabrakan di Laut) yang didukung oleh badan-badan klasifikasi dan surveyor maritim, untuk memastikan ketaatan setiap kapal terhadap peraturan yang berlaku.

Kemudian, Port State Control Authority (Otorita Pengawas Pelabuhan Negara) didirikan untuk memberikan kekuasaan kepada penjaga pantai untuk menginspeksi kapal-kapal berbendera asing yang masuk ke pelabuhan-pelabuhan suatu negara.

Sebuah Memorandum of Understanding (Protokol) telah ditandatangani oleh beberapa negara untuk menyatukan prosedur Port State Control di antara negara-negara tersebut.

Hmm… ada yang mau menambahkan?


Related

Umum 2993605136623154193

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item