Apakah Resto McDonald’s Ada di Semua Negara?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/08/apakah-resto-mcdonalds-ada-di-semua.html
Ilustrasi/money.id |
McDonald’s, restoran cepat saji terkenal dunia, memiliki lebih dari 34.000 gerai yang tersebar di lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia. Hingga Miguel Centeno, sosiolog dari Universitas Pricenton, mengatakan bahwa kehadiran McDonald’s telah menjangkau seluruh dunia dengan kentang gorengnya. Tetapi bukan berarti di semua negara terdapat gerai McDonald’s. Ghana, Jamaika, Yaman, dan Tajikistan, adalah contoh kecil beberapa negara yang tidak terdapat McDonald’s.
Berikut ini beberapa negara yang tidak terdapat gerai McDonald’s, dengan berbagai alasan dan latar belakang.
Korea Utara
Tidak ada gerai McDonald’s di Korea Utara. Meski Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, menyukai hal-hal berbau barat, termasuk makanan ala McDonald’s, tapi negaranya tidak membuka lahan untuk bisnis waralaba tersebut. Jika Kim Jong Un atau putranya menginginkan makanan buatan McDonald’s, mereka akan memesannya ke luar negeri, dan pesanan mereka diantar memakai pesawat.
Bolivia
Sebelumnya, McDonald’s pernah membuka gerai di Bolivia selama 14 tahun. Sampai kemudian, ketika Evo Morales menjadi presiden di sana, pemerintahnya memutuskan untuk mengusir McDonald’s dari negara mereka. Alasannya karena merugikan kesehatan sekaligus negara. “Mereka tidak melayani kesehatan manusia,” ujar Evo Morales, “mereka hanya mementingkan keuntungan perusahaan.”
Ghana
Negara-negara di Afrika bisa dibilang tak tersentuh McDonald’s, karena dinilai sebagai negara-negara miskin. Pada awal 2011, perusahaan McDonald’s sebenarnya sudah mempertimbangkan untuk membuka cabang di Ghana. Namun, rencana itu kemudian dibatalkan dengan pertimbangan pemasukan negara serta pendapatan penduduk di sana tidak memungkinkan untuk menjadi pelanggan tetap.
Macedonia
Selama 16 tahun, 7 gerai McDonald’s beroperasi di Macedonia. Sampai kemudian, terjadi perselisihan antara pemegang lisensi waralaba McDonald’s di Macedonia dengan kantor pusat McDonald’s di Eropa. Akibat perselisihan itu, perjanjian dan hubungan kerjasama mereka bubar. Sejak itu, McDonald’s tidak pernah ada lagi di Macedonia.
Bermuda
Bermuda menolak keberadaan gerai McDonald’s di sana. Pada 1999, sebuah gerai McDonald’s sempat dibuka di Bermuda, tapi kemudian mendatangkan badai protes dari para penduduk lokal. Mereka tidak ingin segala bentuk usaha waralaba asing masuk dan beroperasi di sana. Salah satu kalimat protes yang sempat dikutip di koran lokal menyebutkan, “McDonald’s tidak sesuai dengan harga diri Bermudian!” (Bermudian adalah sebutan untuk orang-orang lokal Bermuda.)
Zimbabwe
Zimbabwe belum tersentuh McDonald’s, sehingga tidak ada gerai McDonald’s di sana. Untuk hal itu, pihak perusahaan McDonald’s menyatakan, “Kami masih mencari perusahaan di sana yang memiliki integritas tinggi dan pengalaman bisnis yang memadai.” Namun, mungkin karena tingkat kemiskinan yang terjadi di Zimbabwe, McDonald’s sampai sekarang belum membuka gerai di negara itu.
Islandia
Sebelumnya, Islandia memiliki gerai McDonald’s, sedikitnya 3 resto, yang dimiliki oleh John Gardar Ogmudsson. Namun, pada 2009, negara itu dihantam krisis yang membuat ekonomi Islandia mengalami kolaps. Jatuhnya mata uang Islandia menjadikan bahan makanan impor semacam McDonald’s melejit sangat mahal. Karena hal itulah kemudian McDonald’s ditutup di Islandia, dan tak pernah ada lagi.
Myanmar
Myanmar tidak hanya menolak keberadaan McDonald’s. Kenyataannya, negara itu memang sengaja menutup diri dari segala bentuk waralaba asing, sehingga McDonald’s pun tidak bisa beroperasi di sana.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Berikut ini beberapa negara yang tidak terdapat gerai McDonald’s, dengan berbagai alasan dan latar belakang.
Korea Utara
Tidak ada gerai McDonald’s di Korea Utara. Meski Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, menyukai hal-hal berbau barat, termasuk makanan ala McDonald’s, tapi negaranya tidak membuka lahan untuk bisnis waralaba tersebut. Jika Kim Jong Un atau putranya menginginkan makanan buatan McDonald’s, mereka akan memesannya ke luar negeri, dan pesanan mereka diantar memakai pesawat.
Bolivia
Sebelumnya, McDonald’s pernah membuka gerai di Bolivia selama 14 tahun. Sampai kemudian, ketika Evo Morales menjadi presiden di sana, pemerintahnya memutuskan untuk mengusir McDonald’s dari negara mereka. Alasannya karena merugikan kesehatan sekaligus negara. “Mereka tidak melayani kesehatan manusia,” ujar Evo Morales, “mereka hanya mementingkan keuntungan perusahaan.”
Ghana
Negara-negara di Afrika bisa dibilang tak tersentuh McDonald’s, karena dinilai sebagai negara-negara miskin. Pada awal 2011, perusahaan McDonald’s sebenarnya sudah mempertimbangkan untuk membuka cabang di Ghana. Namun, rencana itu kemudian dibatalkan dengan pertimbangan pemasukan negara serta pendapatan penduduk di sana tidak memungkinkan untuk menjadi pelanggan tetap.
Macedonia
Selama 16 tahun, 7 gerai McDonald’s beroperasi di Macedonia. Sampai kemudian, terjadi perselisihan antara pemegang lisensi waralaba McDonald’s di Macedonia dengan kantor pusat McDonald’s di Eropa. Akibat perselisihan itu, perjanjian dan hubungan kerjasama mereka bubar. Sejak itu, McDonald’s tidak pernah ada lagi di Macedonia.
Bermuda
Bermuda menolak keberadaan gerai McDonald’s di sana. Pada 1999, sebuah gerai McDonald’s sempat dibuka di Bermuda, tapi kemudian mendatangkan badai protes dari para penduduk lokal. Mereka tidak ingin segala bentuk usaha waralaba asing masuk dan beroperasi di sana. Salah satu kalimat protes yang sempat dikutip di koran lokal menyebutkan, “McDonald’s tidak sesuai dengan harga diri Bermudian!” (Bermudian adalah sebutan untuk orang-orang lokal Bermuda.)
Zimbabwe
Zimbabwe belum tersentuh McDonald’s, sehingga tidak ada gerai McDonald’s di sana. Untuk hal itu, pihak perusahaan McDonald’s menyatakan, “Kami masih mencari perusahaan di sana yang memiliki integritas tinggi dan pengalaman bisnis yang memadai.” Namun, mungkin karena tingkat kemiskinan yang terjadi di Zimbabwe, McDonald’s sampai sekarang belum membuka gerai di negara itu.
Islandia
Sebelumnya, Islandia memiliki gerai McDonald’s, sedikitnya 3 resto, yang dimiliki oleh John Gardar Ogmudsson. Namun, pada 2009, negara itu dihantam krisis yang membuat ekonomi Islandia mengalami kolaps. Jatuhnya mata uang Islandia menjadikan bahan makanan impor semacam McDonald’s melejit sangat mahal. Karena hal itulah kemudian McDonald’s ditutup di Islandia, dan tak pernah ada lagi.
Myanmar
Myanmar tidak hanya menolak keberadaan McDonald’s. Kenyataannya, negara itu memang sengaja menutup diri dari segala bentuk waralaba asing, sehingga McDonald’s pun tidak bisa beroperasi di sana.
Hmm… ada yang mau menambahkan?