Siapakah Fredy S?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/siapakah-fredy-s.html
Ilustrasi/merdeka.com |
Fredy S atau Fredy Siswanto dikenal luas sebagai penulis novel pop pada era 1980-1900-an. Meski sekarang novel-novel karyanya sudah sulit didapatkan, namun namanya masih dikenal banyak orang, bahkan oleh generasi 2000-an. Ia dianggap sosok misterius karena nyaris tidak pernah tampil ke publik. Fredy S adalah penulis produktif pada masanya, dan ada ratusan judul karyanya yang beredar di pasaran, kebanyakan di toko-toko koran atau di kaki lima.
Terlahir di Semarang pada 5 Mei 1954, nama asli Fredy S adalah Bambang Eko Siswanto. Sebelum menjadi novelis, Fredy S pernah menjadi komikus. Beberapa komik karyanya ber-genre roman percintaan, di antaranya Gema Tangismu, Segaris Harapan, Kepergian Seorang Kekasih, Lagu Sendu, Selembut Sutra, dan Pengorbanan Ibu.
Menyadari komik tidak mampu mengangkat namanya, Fredy S mencoba menempuh jalan lain dengan menjadi pelukis poster film. Kelak, keahliannya dalam melukis poster film itu ia tuangkan ke sampul-sampul novelnya, ketika mulai menulis novel roman pop. Selain itu, Fredy S juga pernah menulis beberapa cerita silat, seperti serial Retno Wulan dan Pendekar Gagak Rimang, serta pernah menjadi wartawan sebelum berkiprah sebagai penulis novel populer.
Ketika akhirnya terjun ke dunia penulisan novel pop, Fredy S benar-benar produktif. Dalam satu bulan, dia bisa menghasilkan dua sampai tiga judul novel, hingga ia bisa melahirkan ratusan novel yang terus mengalir nyaris tanpa henti. Beberapa novel Fredy S telah difilmkan, di antaranya Senyummu Adalah Tangisku (terbit 1978), yang dibintangi Soekarno M. Noor, Rano Karno, Anita Carolina, dan Farida Pasha. Satu tahun kemudian, novelnya yang lain, Sejuta Serat Sutera juga diangkat ke layar lebar dengan bintang Rudi Salam dan Tanty Josepha.
Dari situlah kemudian Fredy S kemudian terjun ke dunia sinematografi, menjadi penulis skenario sampai jadi asisten sutradara. Ketika televisi swasta mulai tumbuh di Indonesia, dan produksi sinetron mendapat tempat, Fredy S pun aktif di sinetron. Dia menyutradarai beberapa sinetron melalui berbagai rumah produksi, di antaranya Fatamorgana (1995), dan Bukan Sekedar Sandiwara (1997).
Di dunia sinetron, karya terakhir Fredy S adalah Jelangkung 2, produksi PT. Virgo Putra Film, yang tayang di RCTI tahun 2002. Karena serangan stroke yang dideritanya, Fredy S terpaksa meninggalkan dunia film dan sinetron. Ia menghabiskan hari tuanya bersama sang istri di Bintara, Bekasi.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Terlahir di Semarang pada 5 Mei 1954, nama asli Fredy S adalah Bambang Eko Siswanto. Sebelum menjadi novelis, Fredy S pernah menjadi komikus. Beberapa komik karyanya ber-genre roman percintaan, di antaranya Gema Tangismu, Segaris Harapan, Kepergian Seorang Kekasih, Lagu Sendu, Selembut Sutra, dan Pengorbanan Ibu.
Menyadari komik tidak mampu mengangkat namanya, Fredy S mencoba menempuh jalan lain dengan menjadi pelukis poster film. Kelak, keahliannya dalam melukis poster film itu ia tuangkan ke sampul-sampul novelnya, ketika mulai menulis novel roman pop. Selain itu, Fredy S juga pernah menulis beberapa cerita silat, seperti serial Retno Wulan dan Pendekar Gagak Rimang, serta pernah menjadi wartawan sebelum berkiprah sebagai penulis novel populer.
Ketika akhirnya terjun ke dunia penulisan novel pop, Fredy S benar-benar produktif. Dalam satu bulan, dia bisa menghasilkan dua sampai tiga judul novel, hingga ia bisa melahirkan ratusan novel yang terus mengalir nyaris tanpa henti. Beberapa novel Fredy S telah difilmkan, di antaranya Senyummu Adalah Tangisku (terbit 1978), yang dibintangi Soekarno M. Noor, Rano Karno, Anita Carolina, dan Farida Pasha. Satu tahun kemudian, novelnya yang lain, Sejuta Serat Sutera juga diangkat ke layar lebar dengan bintang Rudi Salam dan Tanty Josepha.
Dari situlah kemudian Fredy S kemudian terjun ke dunia sinematografi, menjadi penulis skenario sampai jadi asisten sutradara. Ketika televisi swasta mulai tumbuh di Indonesia, dan produksi sinetron mendapat tempat, Fredy S pun aktif di sinetron. Dia menyutradarai beberapa sinetron melalui berbagai rumah produksi, di antaranya Fatamorgana (1995), dan Bukan Sekedar Sandiwara (1997).
Di dunia sinetron, karya terakhir Fredy S adalah Jelangkung 2, produksi PT. Virgo Putra Film, yang tayang di RCTI tahun 2002. Karena serangan stroke yang dideritanya, Fredy S terpaksa meninggalkan dunia film dan sinetron. Ia menghabiskan hari tuanya bersama sang istri di Bintara, Bekasi.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Jelangkung 2, sepertinya pernah mendengar
BalasHapustapi Fredy S yang mana, aku bener2 ga tahu
maklum tahun 2002 aku masih SD kelas 6 :v
apa sih yang dipikirkan anak SD, kecuali bermain
Kalau begitu kamu termasuk langka, John. Soalnya mayoritas orang yang kukenal pada tahu Fredy S. Seenggaknya pernah mendengar namanya, dan biasanya pada penasaran pada novel2nya.
HapusInalilahi wainalilahi rojiun
BalasHapusR.I.P FREDY SISWANTO
Sat, January, 24 2015 - 16:00 WIB
One of the best novelist in Indonesia
I know I have to let you go, how do I will, I dont know
I know This is your time to die, what I don't know is how to say good bye
May you Rest in Peace Papa
Ini bener? Fredy S meninggal? Turut berduka cita.
Hapus