Panduan Umum bagi yang Ingin Kuliah di Luar Negeri
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/panduan-umum-bagi-yang-ingin-kuliah-di.html
Ilustrasi/sindonews.com |
Saat memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas, maka memilih perguruan tinggi yang tepat adalah hal penting, sama pentingnya dengan memilih jurusan atau fakultas yang tepat, sehingga aktivitas belajar dapat dijalani dengan baik. Keliru memilih perguruan tinggi atau salah masuk jurusan bisa menimbulkan berbagai hal yang disesali di belakang hari.
Karenanya, saat memilih perguruan tinggi yang tepat seharusnya tidak hanya didasarkan pada popularitas perguruan tinggi itu saja, tapi juga bagaimana dengan sistem pendidikannya, sumber daya yang dimiliki, bagaimana output yang mereka hasilkan, sampai pada lingkungan belajar di universitas tersebut. Artinya, memilih perguruan tinggi sebaiknya tidak hanya didasarkan pada iklan atau promosi yang mereka tawarkan.
Hal yang sama juga berlaku saat kita memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Untuk hal ini tentu lebih kompleks, karena tidak hanya harus menemukan perguruan tinggi dan jurusan yang cocok saja, tapi juga gaya hidup yang ada di sana, sampai pada biaya kebutuhan sehari-hari.
Untuk ukuran umum mahasiswa, kebutuhan hidup sehari-hari di luar kuliah tentu hanya seputar pergaulan, menonton film di biokop, atau nongkrong di kafe kalau pas hari libur. Jika informasi mengenai sistem pendidikan atau kualitas belajar-mengajar di suatu universitas bisa dibilang mudah diperoleh dari banyak sumber, informasi mengenai gaya hidup dan biaya sehari-hari semacam itu bisa dibilang cukup sulit diperoleh, kalau tidak menjalaninya langsung di negara bersangkutan.
Untuk hal itulah, QS World University melakukan studi khusus yang menyoroti biaya hidup serta “kualitas” gaya hidup di berbagai negara, sehubungan dengan yang dijalani para mahasiswa di luar aktivitas perkuliahan mereka.
Studi mereka lebih difokuskan pada biaya hidup sehari-hari untuk ukuran umum mahasiswa, yang meliputi harga secangkir kopi, harga tiket bioskop, dan semacamnya. Melalui sampel harga hal-hal tersebut, calon mahasiswa yang ingin berkuliah di suatu negara bisa memiliki gambaran sendiri mengenai berapa biaya yang harus dianggarkan untuk hidup dan kuliah di suatu negara asing. Untuk mengetahui hal-hal tersebut, studi ini melibatkan 33 ribu mahasiswa global di berbagai negara.
Merujuk pada hasil studi QS World University, berikut ini adalah sepuluh negara yang menawarkan gaya hidup terbaik untuk para mahasiswa, serta ilustrasi berapa harga untuk barang-barang dan kebutuhan tertentu. Semua negara yang tercantum dalam daftar ini menawarkan kuliah dengan pengantar bahasa Inggris.
Kanada
Di luar aktivitas pendidikan, Kanada menawarkan pergaulan dan gaya hidup yang baik. Kanada memperlihatkan bagaimana menjalani hidup di sebuah negara maju—sesuatu yang umumnya tidak diperoleh mahasiswa asing yang datang dari negara berkembang atau terbelakang.
Biaya kuliah di Kanada sekitar 11 ribu poundsterling atau sekitar Rp. 152,6 juta per tahun. Jika sewaktu-waktu mahasiswa ingin menikmati liburan dengan menonton film di bioskop dan menikmati secangkir kopi, biaya yang dibutuhkan sebesar 10 poundsterling atau sekitar Rp. 138.760 (Rp. 13.876 per poundsterling).
Jerman
Jerman adalah salah satu negara dengan universitas terbesar di Eropa, yang memiliki lebih dari 300 institusi pendidikan perguruan tinggi. Bisa dibilang, biaya pendidikan di Jerman relatif murah, karena hanya sekitar 1.250 poundsterling (Rp. 17,345 juta) per tahun. Rendahnya biaya itu karena pemerintah Jerman mensubsidi dana untuk masing-masing universitasnya, sehingga biaya yang dibebankan ke mahasiswa menjadi rendah.
Di luar aktivitas pendidikan, harga secangkir kopi di Jerman rata-rata sebesar 1,60 poundsterling (Rp. 22 ribu), sementara harga tiket film di bioskop sebesar 7,30 poundsterling (Rp. 101 ribu).
Australia
Dengan segala fasilitas dan tawaran yang dimilikinya, Australia telah menjadi salah satu negara tujuan pendidikan dari berbagai negara lain. Jumlah mahasiswa asing yang masuk ke Australia bisa dibilang selalu tinggi. Pemerintah Australia bahkan sampai melakukan kebijakan khsusus dalam pengurusan visa bagi mahasiswa asing yang tinggal di sana, demi membuat mereka semakin nyaman.
Di luar pendidikan, para mahasiswa yang ingin menikmati hari libur dengan secangkir kopi perlu menyiapkan dana 1,62 poundsterling (Rp. 22 ribu). Sementara segelas bir rata-rata dihargai 2 poundsterling (Rp. 27 ribu).
Italia
University of Bologna adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Italia, sekaligus yang terkenal di dunia. Kenyataannya, banyak mahasiswa asing yang datang ke Italia dengan tujuan belajar di kampus tersebut. Secara rata-rata, biaya kuliah di Italia sebesar 1.250 poundsterling (Rp. 17,3 juta) per tahun. Cukup murah untuk ukuran kampus di luar negeri.
Meski biaya pendidikannya termasuk murah, biaya hiburan di sana cukup mahal. Satu tiket bioskop di Italia seharga 10,50 poundsterling (Rp. 145.698). Itu merupakan harga tiket bioskop paling mahal di Eropa. Sementara harga tiket menonton pertandingan sepakbola Liga Italia dihargai 13 poundsterling (Rp. 180 ribu). Jika ingin menikmati cappuccino, harga secangkir di Italia sebesar 1,65 poundsterling (Rp. 22.895).
Denmark
Perguruan tinggi di Denmark termasuk baik dan berkualitas, sehingga banyak mahasiswa internasional yang belajar di sana. Selain itu, pemerintah Denmark juga menggratiskan biaya pendidikan di negaranya, khususnya bagi mahasiswa asal Uni Eropa.
Di luar pendidikan, mahasiswa asing tidak perlu khawatir berinteraksi dengan masyarakat lokal Denmark, karena rata-rata warga Denmark bisa berbahasa Inggris dengan baik. Yang agak sulit di Denmark justru mencari tempat tinggal atau kost, karenanya mahasiswa asing yang ingin belajar di sana perlu mencari tempat tinggal jauh-jauh hari sebelum mendaftar kuliah.
Harga secangkir kopi di Denmark sebesar 1,80 poundsterling (Rp. 24.976), harga tiket bioskop sebesar 10 poundsterling (Rp. 138.760), sedangkan bir dihargai 1,20 poundsterling (Rp. 16.651).
Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah universitas terbanyak di dunia, dan enam di antaranya masuk dalam daftar 10 besar perguruan tinggi terbaik di dunia. Prestasi itu menjadikan persaingan masuk ke perguruan tinggi AS bisa dibilang sangat ketat, sama ketatnya dalam memilih jurusan atau fakultas yang diinginkan. Selain itu, biaya pendidikan di sana juga relatif mahal, sekitar 26 ribu poundsterling (Rp. 360 juta) per tahun.
Secara umum, biaya hidup untuk mahasiswa di Amerika lebih murah daripada Inggris. Harga satu cangkir kopi senilai 2 poundsterling (Rp. 27.752), tiket bioskop sekitar 5 poundsterling (Rp. 69.380), dan harga segelas bir sekitar 1 poundsterling (Rp. 13.876).
Hong Kong
Hong Kong memiliki beberapa universitas terbaik di Asia, dan menawarkan berbagai program pendidikan yang bisa dipilih. Biaya pendidikan di Hong Kong per tahun sekitar 9 ribu poundsterling (Rp. 124 juta). Yang mungkin menjadi masalah di Hong Kong adalah biaya tempat tinggal atau kost yang mahal. Maklum saja, negara bekas jajahan Inggris ini sekarang telah menjadi wilayah bisnis maju, sehingga setiap tempat di sana memiliki nilai sangat tinggi.
Di luar tempat tinggal, harga secangkir kopi di Hong Kong sebesar 2 poundsterling (Rp. 27.752), dan harga tiket bioskop sebesar 7 poundsterling (Rp. 97.132).
Finlandia
Finlandia dinilai sebagai negara dengan kualitas hidup terbaik, dengan sistem pendidikan yang sama baiknya. Lebih hebat lagi, pemerintah Finlandia menggratiskan biaya pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi. Fasilitas pendidikan gratis di perguruan tinggi tidak hanya diberikan kepada mahasiswa lokal, namun juga bagi mahasiswa asing.
Di luar pendidikan, harga secangkir kopi atau susu di Finlandia lebih murah dibanding Inggris. Sebagai ilustrasi, harga segelas bir di sana sebesar 4,50 poundsterling (Rp. 62.442).
Inggris
Empat perguruan tinggi di Inggris masuk dalam daftar sepuluh universitas terbaik di dunia. Namun, biaya pendidikan, khususnya kuliah, di sana cukup mahal. Pada 2012, biaya pendidikan di Inggris bahkan mengalami kenaikan.
Selain biaya pendidikan, biaya hidup mahasiswa di Inggris juga relatfi mahal. Harga secangkir kopi di sana sebesar 2,50 poundsterling (Rp. 34 ribu), satu tiket bioskop dibanderol 9 poundsterling (Rp. 124.884), sementara satu gelas bir rata-rata seharga 3,40 poundsterling (Rp. 47 ribu).
Norwegia
Bersama Finlandia, Norwegia dikenal sebagai negara dengan standar hidup tertinggi di dunia. Yang menarik, Norwegia bahkan memberikan fasilitas biaya kesehatan gratis bagi para mahasiswa asing, yang tinggal lebih dari tiga bulan di sana.
Perguruan tinggi di Norwegia juga menawarkan berbagai macam jurusan kuliah, dan gratis untuk mahasiswa asal Uni Eropa. Namun, di luar aktivitas pendidikan, biaya hidup di Norwegia termasuk mahal. Secangkir kopi di sana rata-rata seharga 3,20 poundsterling (Rp. 44 ribu), sementara segelas bir rata-rata seharga 6 poundsterling (Rp. 83 ribu).
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Karenanya, saat memilih perguruan tinggi yang tepat seharusnya tidak hanya didasarkan pada popularitas perguruan tinggi itu saja, tapi juga bagaimana dengan sistem pendidikannya, sumber daya yang dimiliki, bagaimana output yang mereka hasilkan, sampai pada lingkungan belajar di universitas tersebut. Artinya, memilih perguruan tinggi sebaiknya tidak hanya didasarkan pada iklan atau promosi yang mereka tawarkan.
Hal yang sama juga berlaku saat kita memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Untuk hal ini tentu lebih kompleks, karena tidak hanya harus menemukan perguruan tinggi dan jurusan yang cocok saja, tapi juga gaya hidup yang ada di sana, sampai pada biaya kebutuhan sehari-hari.
Untuk ukuran umum mahasiswa, kebutuhan hidup sehari-hari di luar kuliah tentu hanya seputar pergaulan, menonton film di biokop, atau nongkrong di kafe kalau pas hari libur. Jika informasi mengenai sistem pendidikan atau kualitas belajar-mengajar di suatu universitas bisa dibilang mudah diperoleh dari banyak sumber, informasi mengenai gaya hidup dan biaya sehari-hari semacam itu bisa dibilang cukup sulit diperoleh, kalau tidak menjalaninya langsung di negara bersangkutan.
Untuk hal itulah, QS World University melakukan studi khusus yang menyoroti biaya hidup serta “kualitas” gaya hidup di berbagai negara, sehubungan dengan yang dijalani para mahasiswa di luar aktivitas perkuliahan mereka.
Studi mereka lebih difokuskan pada biaya hidup sehari-hari untuk ukuran umum mahasiswa, yang meliputi harga secangkir kopi, harga tiket bioskop, dan semacamnya. Melalui sampel harga hal-hal tersebut, calon mahasiswa yang ingin berkuliah di suatu negara bisa memiliki gambaran sendiri mengenai berapa biaya yang harus dianggarkan untuk hidup dan kuliah di suatu negara asing. Untuk mengetahui hal-hal tersebut, studi ini melibatkan 33 ribu mahasiswa global di berbagai negara.
Merujuk pada hasil studi QS World University, berikut ini adalah sepuluh negara yang menawarkan gaya hidup terbaik untuk para mahasiswa, serta ilustrasi berapa harga untuk barang-barang dan kebutuhan tertentu. Semua negara yang tercantum dalam daftar ini menawarkan kuliah dengan pengantar bahasa Inggris.
Kanada
Di luar aktivitas pendidikan, Kanada menawarkan pergaulan dan gaya hidup yang baik. Kanada memperlihatkan bagaimana menjalani hidup di sebuah negara maju—sesuatu yang umumnya tidak diperoleh mahasiswa asing yang datang dari negara berkembang atau terbelakang.
Biaya kuliah di Kanada sekitar 11 ribu poundsterling atau sekitar Rp. 152,6 juta per tahun. Jika sewaktu-waktu mahasiswa ingin menikmati liburan dengan menonton film di bioskop dan menikmati secangkir kopi, biaya yang dibutuhkan sebesar 10 poundsterling atau sekitar Rp. 138.760 (Rp. 13.876 per poundsterling).
Jerman
Jerman adalah salah satu negara dengan universitas terbesar di Eropa, yang memiliki lebih dari 300 institusi pendidikan perguruan tinggi. Bisa dibilang, biaya pendidikan di Jerman relatif murah, karena hanya sekitar 1.250 poundsterling (Rp. 17,345 juta) per tahun. Rendahnya biaya itu karena pemerintah Jerman mensubsidi dana untuk masing-masing universitasnya, sehingga biaya yang dibebankan ke mahasiswa menjadi rendah.
Di luar aktivitas pendidikan, harga secangkir kopi di Jerman rata-rata sebesar 1,60 poundsterling (Rp. 22 ribu), sementara harga tiket film di bioskop sebesar 7,30 poundsterling (Rp. 101 ribu).
Australia
Dengan segala fasilitas dan tawaran yang dimilikinya, Australia telah menjadi salah satu negara tujuan pendidikan dari berbagai negara lain. Jumlah mahasiswa asing yang masuk ke Australia bisa dibilang selalu tinggi. Pemerintah Australia bahkan sampai melakukan kebijakan khsusus dalam pengurusan visa bagi mahasiswa asing yang tinggal di sana, demi membuat mereka semakin nyaman.
Di luar pendidikan, para mahasiswa yang ingin menikmati hari libur dengan secangkir kopi perlu menyiapkan dana 1,62 poundsterling (Rp. 22 ribu). Sementara segelas bir rata-rata dihargai 2 poundsterling (Rp. 27 ribu).
Italia
University of Bologna adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Italia, sekaligus yang terkenal di dunia. Kenyataannya, banyak mahasiswa asing yang datang ke Italia dengan tujuan belajar di kampus tersebut. Secara rata-rata, biaya kuliah di Italia sebesar 1.250 poundsterling (Rp. 17,3 juta) per tahun. Cukup murah untuk ukuran kampus di luar negeri.
Meski biaya pendidikannya termasuk murah, biaya hiburan di sana cukup mahal. Satu tiket bioskop di Italia seharga 10,50 poundsterling (Rp. 145.698). Itu merupakan harga tiket bioskop paling mahal di Eropa. Sementara harga tiket menonton pertandingan sepakbola Liga Italia dihargai 13 poundsterling (Rp. 180 ribu). Jika ingin menikmati cappuccino, harga secangkir di Italia sebesar 1,65 poundsterling (Rp. 22.895).
Denmark
Perguruan tinggi di Denmark termasuk baik dan berkualitas, sehingga banyak mahasiswa internasional yang belajar di sana. Selain itu, pemerintah Denmark juga menggratiskan biaya pendidikan di negaranya, khususnya bagi mahasiswa asal Uni Eropa.
Di luar pendidikan, mahasiswa asing tidak perlu khawatir berinteraksi dengan masyarakat lokal Denmark, karena rata-rata warga Denmark bisa berbahasa Inggris dengan baik. Yang agak sulit di Denmark justru mencari tempat tinggal atau kost, karenanya mahasiswa asing yang ingin belajar di sana perlu mencari tempat tinggal jauh-jauh hari sebelum mendaftar kuliah.
Harga secangkir kopi di Denmark sebesar 1,80 poundsterling (Rp. 24.976), harga tiket bioskop sebesar 10 poundsterling (Rp. 138.760), sedangkan bir dihargai 1,20 poundsterling (Rp. 16.651).
Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah universitas terbanyak di dunia, dan enam di antaranya masuk dalam daftar 10 besar perguruan tinggi terbaik di dunia. Prestasi itu menjadikan persaingan masuk ke perguruan tinggi AS bisa dibilang sangat ketat, sama ketatnya dalam memilih jurusan atau fakultas yang diinginkan. Selain itu, biaya pendidikan di sana juga relatif mahal, sekitar 26 ribu poundsterling (Rp. 360 juta) per tahun.
Secara umum, biaya hidup untuk mahasiswa di Amerika lebih murah daripada Inggris. Harga satu cangkir kopi senilai 2 poundsterling (Rp. 27.752), tiket bioskop sekitar 5 poundsterling (Rp. 69.380), dan harga segelas bir sekitar 1 poundsterling (Rp. 13.876).
Hong Kong
Hong Kong memiliki beberapa universitas terbaik di Asia, dan menawarkan berbagai program pendidikan yang bisa dipilih. Biaya pendidikan di Hong Kong per tahun sekitar 9 ribu poundsterling (Rp. 124 juta). Yang mungkin menjadi masalah di Hong Kong adalah biaya tempat tinggal atau kost yang mahal. Maklum saja, negara bekas jajahan Inggris ini sekarang telah menjadi wilayah bisnis maju, sehingga setiap tempat di sana memiliki nilai sangat tinggi.
Di luar tempat tinggal, harga secangkir kopi di Hong Kong sebesar 2 poundsterling (Rp. 27.752), dan harga tiket bioskop sebesar 7 poundsterling (Rp. 97.132).
Finlandia
Finlandia dinilai sebagai negara dengan kualitas hidup terbaik, dengan sistem pendidikan yang sama baiknya. Lebih hebat lagi, pemerintah Finlandia menggratiskan biaya pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi. Fasilitas pendidikan gratis di perguruan tinggi tidak hanya diberikan kepada mahasiswa lokal, namun juga bagi mahasiswa asing.
Di luar pendidikan, harga secangkir kopi atau susu di Finlandia lebih murah dibanding Inggris. Sebagai ilustrasi, harga segelas bir di sana sebesar 4,50 poundsterling (Rp. 62.442).
Inggris
Empat perguruan tinggi di Inggris masuk dalam daftar sepuluh universitas terbaik di dunia. Namun, biaya pendidikan, khususnya kuliah, di sana cukup mahal. Pada 2012, biaya pendidikan di Inggris bahkan mengalami kenaikan.
Selain biaya pendidikan, biaya hidup mahasiswa di Inggris juga relatfi mahal. Harga secangkir kopi di sana sebesar 2,50 poundsterling (Rp. 34 ribu), satu tiket bioskop dibanderol 9 poundsterling (Rp. 124.884), sementara satu gelas bir rata-rata seharga 3,40 poundsterling (Rp. 47 ribu).
Norwegia
Bersama Finlandia, Norwegia dikenal sebagai negara dengan standar hidup tertinggi di dunia. Yang menarik, Norwegia bahkan memberikan fasilitas biaya kesehatan gratis bagi para mahasiswa asing, yang tinggal lebih dari tiga bulan di sana.
Perguruan tinggi di Norwegia juga menawarkan berbagai macam jurusan kuliah, dan gratis untuk mahasiswa asal Uni Eropa. Namun, di luar aktivitas pendidikan, biaya hidup di Norwegia termasuk mahal. Secangkir kopi di sana rata-rata seharga 3,20 poundsterling (Rp. 44 ribu), sementara segelas bir rata-rata seharga 6 poundsterling (Rp. 83 ribu).
Hmm… ada yang mau menambahkan?