Negara-negara yang Pernah Mengeluarkan Uang dengan Nominal Tinggi

 Negara-negara yang Pernah Mengeluarkan Uang dengan Nominal Tinggi
Ilustrasi/istimewa
Nominal uang tertinggi yang pernah ada di Indonesia adalah Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah). Jika di masa lalu orang Indonesia harus mengumpulkan sekian banyak lembar kertas uang untuk sampai pada jumlah itu, sekarang seratus ribu rupiah hanya berupa selembar kertas.

Karenanya, sering kali, tingginya nominal mata uang yang dikeluarkan di sebuah negara menjadikan nilai uangnya semakin turun.

Kenyataannya memang begitu. Di masa lalu, orang Indonesia menganggap uang sejumlah seratus ribu rupiah sebagai nilai yang tinggi. Sekarang, jumlah yang sama dianggap tidak lagi setinggi nilainya di masa lalu.

Itulah akibat umum yang muncul ketika suatu negara dilanda inflasi. Inflasi menjadikan harga-harga barang naik tinggi, dan salah satu langkah yang kadang ditempuh bank sentral di suatu negara adalah dengan menaikkan angka nominal pada uang yang diedarkan.

Tidak hanya Indonesia yang pernah mengalami hal semacam itu. Beberapa negara lain juga pernah dilanda inflasi, dan kemudian mengeluarkan uang dengan nilai atau angka nominal sangat tinggi. Bahkan bisa dibilang jauh lebih tinggi dibanding nominal uang tertinggi yang pernah dikeluarkan di Indonesia.

Berikut ini negara-negara yang pernah mengeluarkan uang dengan angka nominal paling tinggi di dunia.

Hungaria

Pada 1945-1946, terjadi inflasi yang sangat parah di Hungaria, yang menyebabkan negara itu sampai mengeluarkan mata uang dengan angka yang luar biasa tinggi, mencapai 100.000.000.000.000.000.000 pengo (seratus juta milyar pengo).

Angka itu sudah sangat besar. Yang mengejutkan, Hungaria waktu itu sebenarnya juga sudah siap mengeluarkan mata uang lain yang lebih besar, senilai 1.000.000.000.000.000.000.000 pengo (satu milyar triliun pengo). Mata uang itu sudah dicetak, tapi batal diedarkan.

Jerman

Jerman dilanda inflasi yang sangat buruk pada 1923, hingga negara itu terpaksa mengeluarkan uang dengan nilai sangat besar, yaitu 100.000.000.000.000 mark (seratus triliun mark). Mata uang itu menjadikan Jerman sebagai salah satu negara di dunia yang pernah mengeluarkan uang senilai satu triliun, bersama dengan Yunani dan Zimbabwe.

Yunani

Pada 1944, Yunani dilanda inflasi sangat parah, dan akibatnya negara itu pun terpaksa mengeluarkan uang dengan nilai sangat besar. Di tahun itu, uang dengan nilai paling besar mencapai 100.000.000.000.000 drachma (seratus triliun drachma).

Zimbabwe

Jika negara-negara lain mengalami inflasi sangat parah di tahun-tahun yang lalu, Zimbabwe mengalami inflasi sangat parah di masa sekarang, tepatnya pada tahun 2009. Karena inflasi itu, Zimbabwe pun sampai mengeluarkan uang dengan nilai sangat besar, mencapai 100.000.000.000.000 ZWD (seratus triliun dollar Zimbabwe).

Yugoslavia

Di masa sekarang, Yugoslavia telah tinggal sejarah. Namun, ketika negara itu masih berdiri, inflasi yang sangat parah pernah melanda pada 1989-1994. Akibat inflasi itu, Yugoslavia mengeluarkan uang dengan nilai sangat tinggi pada 1993, senilai 500.000.000.000 dinar (lima ratus milyar dinar).

Jepang

Seusai berakhirnya Perang Dunia II, Jepang benar-benar hancur. Negerinya kalah perang, sementara dua kota besarnya—Hiroshima dan Nagasaki—hancur lebur karena dibom Sekutu.

Keadaan itu menjadikan ekonomi Jepang morat-marit, dan mereka pun terpaksa mengeluarkan uang dengan nilai besar untuk menanggulangi inflasi. Di waktu itu, nilai terbesar yang dikeluarkan Jepang untuk uang mereka mencapai 75.000.000.000 yen (tujuh puluh lima milyar yen).

Krajina

Negara ini sekarang bergabung menjadi bagian Kroasia pada tahun 1998. Ketika masih menjadi negara yang mandiri, Krajina pernah dihantam inflasi pada 1993, yang menyebabkannya mengeluarkan uang dengan nilai sangat tinggi, mencapai 50.000.000.000 dinar (lima puluh milyar dinar).

Di saat yang sama, Republik Srpska—sebuah negara baru di sebelah Bosnia Herzegovina—juga mengeluarkan mata uang dengan angka yang sama, dengan nominal dinar Krajina.

Danzig

Danzig adalah pelabuhan semi otonom di wilayah Baltik, dan merupakan sebuah kota pelabuhan yang dibentuk pada 10 Januari 1920. Danzig sekarang bergabung dengan Polandia.

Namun, ketika masih menjadi wilayah Mandiri, Danzig pernah mengalami inflasi yang sangat buruk, hingga menyebabkannya mengeluarkan uang dengan nominal sangat tinggi, mencapai 10.000.000.000 mark (sepuluh milyar mark).

Cina

Sepanjang tahun 1948-1949, Cina mengalami masa inflasi yang sangat buruk. Akibatnya, bank sentral di sana terpaksa mengeluarkan mata uang dengan nilai sangat tinggi, mencapai 6.000.000.000 yuan (enam milyar yuan).

Bosnia

Sebelumnya, Bosnia-Herzegovina menjadi bagian dari Yugoslavia. Pada Maret 1992, Bosnia menjadi negara sendiri yang merdeka, dan mengeluarkan mata uang sendiri dengan nama dinar, yang berbeda dengan dinar Yugoslavia. Pada bulan Juli 1992, Bosnia mengeluarkan mata uang tertingginya, yang mencapai 100.000.000 dinar (seratus juta dinar).

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 2545228339341558378

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item