Negara-negara Pemberi Utang pada Amerika
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/negara-negara-pemberi-utang-pada-amerika.html
Ilustrasi/akurat.co |
Kesan Amerika sebagai negara maju bahkan kaya mungkin membuat banyak orang mengira Amerika tidak punya utang. Kenyataannya, salah satu hal yang sangat dikhawatirkan pemerintah Amerika Serikat adalah lilitan utang negara mereka yang besar, yang kini jumlahnya mencapai US$ 16,8 triliun.
Setiap tahun, pemerintah Amerika membelanjakan sejumlah uang untuk menggerakkan perekenomian mereka. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah Amerika melakukan pendanaan melalui penerbitan surat utang dalam denominasi yang bervariasi. Bagi para investor, surat utang, obligasi, dan surat berharga negara, sangat dipertimbangkan karena dijamin mendapatkan bunga dari investasi tersebut.
Perlahan namun pasti, surat-surat utang itu menjadi utang negara, dan menumpuk hingga berjumlah US$ 16,8 triliun, dan terus meningkat setiap detiknya. Pemerintah Amerika kemudian menggunakan pendapatan pajaknya untuk melunasi dan membayar bunga obligasi dan surat utangnya selama bertahun-tahun.
Sebagian besar utang tersebut dipegang oleh sektor swasta, namun 45 persen dimiliki oleh entitas publik, termasuk pemerintahan negara lain. Mereka memberi utang kepada Amerika dengan cara membeli obligasi atau surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika. Berikut ini sejumlah negara yang paling banyak memberi utang kepada Amerika.
Hong Kong
Hong Kong adalah surga bagi para pengusaha yang ingin berinvestasi, selain menjadi pusat perbankan penting bagi Asia, sehingga 20 persen PDB Hong Kong berasal dari sektor keuangan besarnya. Di antara banyak kegiatan perbankan yang dilakukan Hong Kong, salah satunya adalah pembelian dan kepemilikan surat utang Amerika Serikat, yang saat ini nilainya telah mencapai US$ 138,8 miliar.
Rusia
Di masa lalu, Rusia dan Amerika berseteru dalam perang dingin. Di masa sekarang, perseteruan mungkin masih terjadi, namun dalam hal ekonomi. Pada 2011, misalnya, Perdana Menteri Vladimir Putin pernah menyebut Amerika Serikat sebagai parasit ekonomi global. Meski begitu, kenyataannya Rusia termasuk negara yang memberi utang kepada pemerintah Amerika. Mereka memiliki surat utang di AS sebesar US$ 146,7 miliar.
Taiwan
Taiwan dikenal sebagai negara pengekspor yang kuat, bahkan disebut sebagai satu di antara empat “macan Asia”. Namun, saat mengalami perlambatan ekonomi, para investor Taiwan kemudian lebih memilih menginvestasikan uangnya pada obligasi AS yang lebih terjamin. Hasilnya, saat ini, Taiwan memiliki surat utang di Amerika sejumlah US$ 185,8 miliar.
Brazil
Dalam sepuluh tahun terakhir, investasi yang agresif dari perusahaan-perusahaan Cina memicu pertumbuhan ekonomi dalam negeri Brazil. Kekayaan negara itu banyak dihasilkan dari aktivitas ekspor bahan mentah dan minyak. Saat ini, Brazil memiliki US$ 256,4 miliar dalam bentuk surat utang milik Amerika Serikat.
Jepang
Jepang menghadapi angka rasio produk domestik bruto (PDB) yang tidak berimbang. Di luar itu, di Jepang juga terjadi penurunan angkatan kerja akibat populasi yang makin menua. Kombinasi itu tentu menjadikan ekonomi Jepang mengalami kegoyahan. Kondisi itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan Jepang berinvestasi sangat banyak pada obligasi AS. Saat ini, jumlah uang milik Jepang di Amerika mencapai US$ 1,14 triliun dalam bentuk surat utang
Cina
Cina adalah negara yang terbesar dalam investasi di Amerika Serikat. Jumlah uang milik Cina yang ada di Amerika sangat besar, mencapai US$ 1,28 triliun dalam bentuk obligasi dan surat utang. Investasi yang sangat besar itu pun menjadikan Cina mulai berpikir untuk melakukan beberapa diversifikasi, di antaranya pada bahan baku dan sejumlah logam mulia, guna menghindari dampak gagal bayar AS.
Swiss
Swiss memiliki sejarah sebagai perbankan internasional terkuat. Sebanyak 27 persen aset dunia disimpan di sejumlah bank Swiss. Selain itu, Swiss juga menjadi salah satu pemegang surat utang terbesar AS, senilai US$ 178,2 miliar. Mereka tampaknya tidak terlalu merisaukan besarnya jumlah tersebut, karena di Swiss sendiri juga banyak investor dari seluruh dunia yang menanamkan uangnya.
Belgia
Belgia adalah surga pajak. Negara itu menjadi pusat perbankan internasional ternama yang memberikan insentif pajak murah bagi perusahaan asing dan investor kaya dari penjuru dunia. Karenanya tidak heran jika Belgia bisa memiliki investasi sejumlah US$ 167,7 miliar dalam bentuk obligasi di Amerika Serikat.
Sebagian besar utang AS di Belgia dikategorikan “kustodian”. Artinya, surat utang tersebut dibeli atas nama para investor yang berada di negara-negara tetangga, seperti Jerman, Prancis, dan negara lain di seluruh dunia.
Inggris
United Kingdom (UK) termasuk Inggris, Wales, Skotlandia, Irlandia Utara, Pulau Man dan Kepulauan Channel, menjadi rekan Amerika yang bisa diandalkan. Tidak hanya dalam perang, namun juga dalam masalah utang. Saat ini, Inggris memiliki sejumlah surat utang di Amerika, yang jumlahnya mencapai US$ 156,9 miliar.
Luksemburg
Luksemburg adalah negara kecil, namun mereka cukup kaya dalam pengelolaan keuangan. Luksemburg juga menjadi surga pajak bagi para investor berpendapatan besar. Banyak investor dari penjuru dunia yang membeli surat utang AS melalui rekening bank berbasis Luksemburg. Saat ini, jumlah investasi yang dimiliki Luksemburg di Amerika sejumlah US$ 146,8 miliar.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Setiap tahun, pemerintah Amerika membelanjakan sejumlah uang untuk menggerakkan perekenomian mereka. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah Amerika melakukan pendanaan melalui penerbitan surat utang dalam denominasi yang bervariasi. Bagi para investor, surat utang, obligasi, dan surat berharga negara, sangat dipertimbangkan karena dijamin mendapatkan bunga dari investasi tersebut.
Perlahan namun pasti, surat-surat utang itu menjadi utang negara, dan menumpuk hingga berjumlah US$ 16,8 triliun, dan terus meningkat setiap detiknya. Pemerintah Amerika kemudian menggunakan pendapatan pajaknya untuk melunasi dan membayar bunga obligasi dan surat utangnya selama bertahun-tahun.
Sebagian besar utang tersebut dipegang oleh sektor swasta, namun 45 persen dimiliki oleh entitas publik, termasuk pemerintahan negara lain. Mereka memberi utang kepada Amerika dengan cara membeli obligasi atau surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika. Berikut ini sejumlah negara yang paling banyak memberi utang kepada Amerika.
Hong Kong
Hong Kong adalah surga bagi para pengusaha yang ingin berinvestasi, selain menjadi pusat perbankan penting bagi Asia, sehingga 20 persen PDB Hong Kong berasal dari sektor keuangan besarnya. Di antara banyak kegiatan perbankan yang dilakukan Hong Kong, salah satunya adalah pembelian dan kepemilikan surat utang Amerika Serikat, yang saat ini nilainya telah mencapai US$ 138,8 miliar.
Rusia
Di masa lalu, Rusia dan Amerika berseteru dalam perang dingin. Di masa sekarang, perseteruan mungkin masih terjadi, namun dalam hal ekonomi. Pada 2011, misalnya, Perdana Menteri Vladimir Putin pernah menyebut Amerika Serikat sebagai parasit ekonomi global. Meski begitu, kenyataannya Rusia termasuk negara yang memberi utang kepada pemerintah Amerika. Mereka memiliki surat utang di AS sebesar US$ 146,7 miliar.
Taiwan
Taiwan dikenal sebagai negara pengekspor yang kuat, bahkan disebut sebagai satu di antara empat “macan Asia”. Namun, saat mengalami perlambatan ekonomi, para investor Taiwan kemudian lebih memilih menginvestasikan uangnya pada obligasi AS yang lebih terjamin. Hasilnya, saat ini, Taiwan memiliki surat utang di Amerika sejumlah US$ 185,8 miliar.
Brazil
Dalam sepuluh tahun terakhir, investasi yang agresif dari perusahaan-perusahaan Cina memicu pertumbuhan ekonomi dalam negeri Brazil. Kekayaan negara itu banyak dihasilkan dari aktivitas ekspor bahan mentah dan minyak. Saat ini, Brazil memiliki US$ 256,4 miliar dalam bentuk surat utang milik Amerika Serikat.
Jepang
Jepang menghadapi angka rasio produk domestik bruto (PDB) yang tidak berimbang. Di luar itu, di Jepang juga terjadi penurunan angkatan kerja akibat populasi yang makin menua. Kombinasi itu tentu menjadikan ekonomi Jepang mengalami kegoyahan. Kondisi itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan Jepang berinvestasi sangat banyak pada obligasi AS. Saat ini, jumlah uang milik Jepang di Amerika mencapai US$ 1,14 triliun dalam bentuk surat utang
Cina
Cina adalah negara yang terbesar dalam investasi di Amerika Serikat. Jumlah uang milik Cina yang ada di Amerika sangat besar, mencapai US$ 1,28 triliun dalam bentuk obligasi dan surat utang. Investasi yang sangat besar itu pun menjadikan Cina mulai berpikir untuk melakukan beberapa diversifikasi, di antaranya pada bahan baku dan sejumlah logam mulia, guna menghindari dampak gagal bayar AS.
Swiss
Swiss memiliki sejarah sebagai perbankan internasional terkuat. Sebanyak 27 persen aset dunia disimpan di sejumlah bank Swiss. Selain itu, Swiss juga menjadi salah satu pemegang surat utang terbesar AS, senilai US$ 178,2 miliar. Mereka tampaknya tidak terlalu merisaukan besarnya jumlah tersebut, karena di Swiss sendiri juga banyak investor dari seluruh dunia yang menanamkan uangnya.
Belgia
Belgia adalah surga pajak. Negara itu menjadi pusat perbankan internasional ternama yang memberikan insentif pajak murah bagi perusahaan asing dan investor kaya dari penjuru dunia. Karenanya tidak heran jika Belgia bisa memiliki investasi sejumlah US$ 167,7 miliar dalam bentuk obligasi di Amerika Serikat.
Sebagian besar utang AS di Belgia dikategorikan “kustodian”. Artinya, surat utang tersebut dibeli atas nama para investor yang berada di negara-negara tetangga, seperti Jerman, Prancis, dan negara lain di seluruh dunia.
Inggris
United Kingdom (UK) termasuk Inggris, Wales, Skotlandia, Irlandia Utara, Pulau Man dan Kepulauan Channel, menjadi rekan Amerika yang bisa diandalkan. Tidak hanya dalam perang, namun juga dalam masalah utang. Saat ini, Inggris memiliki sejumlah surat utang di Amerika, yang jumlahnya mencapai US$ 156,9 miliar.
Luksemburg
Luksemburg adalah negara kecil, namun mereka cukup kaya dalam pengelolaan keuangan. Luksemburg juga menjadi surga pajak bagi para investor berpendapatan besar. Banyak investor dari penjuru dunia yang membeli surat utang AS melalui rekening bank berbasis Luksemburg. Saat ini, jumlah investasi yang dimiliki Luksemburg di Amerika sejumlah US$ 146,8 miliar.
Hmm… ada yang mau menambahkan?