Negara Mana yang Paling Banyak Mengakses Pornografi di Internet?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/negara-negara-paling-porno-di-internet.html
Ilustrasi/istimewa |
Kenyataan itu ditangkap oleh berbagai pihak yang lalu membuat dan menyediakan aneka website yang diharapkan dikunjungi para pengakses internet. Dari banyaknya website yang tersedia di internet, sebagian di antaranya termasuk website berisi konten pornografi.
Wikipedia menjelaskan, “Pornografi internet adalah pornografi yang dapat diakses melalui internet, umumnya via website atau file sharing. Pornografi telah tersedia di internet sejak tahun 1980-an, dan ketersediaan akses World Wide Web kepada publik pada 1991 menyebabkan perkembangan pornografi internet.”
Keberadaan internet menjadikan pornografi semakin mudah diakses oleh siapa pun. Internet memudahkan setiap orang untuk mengakses pornografi secara anomin maupun terdaftar, dan bisa dilihat kapan saja pada waktu dan tempat yang diinginkan pengguna.
Dr. Robert Weiss dari Sexual Recovery Institute di Washington Times, yang pernah melakukan studi menyangkut hal ini, menyatakan bahwa “sex” adalah topik nomor satu yang dicari di internet. Studi itu pararel dengan studi lain yang dilakukan The Kaiser Family Foundation yang menyatakan bahwa 70 persen kunjungan pengguna internet berusia belasan tahun adalah menuju situs pornografi.
TopTenReviews.Com juga pernah melakukan penelitian serupa, yang hasilnya menyatakan secara lebih rinci, sebagai berikut:
- Pencarian harian situs pornografi sebanyak 68 juta (25 persen dari total pencarian di internet).
- Jumlah e-mail pornografi per hari sebanyak 2,5 miliar (8 persen dari total lalu lintas e-mail di internet).
- Persentase pengguna internet yang melihat pornografi sebesar 42,7 persen.
- Jumlah download bulanan konten pornografi mencapai 1,5 miliar (35 persen dari total download yang terjadi di internet).
Karena adanya tingkat permintaan yang relatif tinggi semacam itu, maka pornografi di internet pun kemudian tumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang melibatkan banyak pihak, dengan omset besar, dan dilakukan di berbagai negara, khususnya yang melegalkan pornografi.
Berdasarkan studi yang pernah dilakukan banyak pihak, total pendapatan tahunan industri pornografi di dunia sekitar US$ 97 miliar. Angka itu setara dengan total pendapatan perusahaan besar di Amerika semisal Microsoft, Google, Amazon, eBay, Yahoo!, Apple, dan lainnya. Hal itu pun menunjukkan betapa besarnya industri pornografi di dunia.
Pada 1999, CNET bahkan menyatakan, “Pornografi di internet adalah produk e-commerce yang secara konsisten menduduki peringkat pertama dalam bisnis di internet.”
Dalam bisnis, memang, produsen memproduksi suatu komoditas karena adanya permintaan. Karena sebagian negara menganggap pornografi sebagai industri, sebagai komoditas, maka mereka pun lalu memproduksinya untuk menyuplai permintaan. Dalam hal ini, ada beberapa negara yang digolongkan sebagai para produsen pornografi terbesar di dunia.
MetaCert, sebuah lembaga penyaring situs internet yang bertujuan menciptakan penggunaan internet sehat untuk kalangan anak-anak dan pelajar, melakukan studi untuk mengetahui negara mana saja yang paling banyak menyediakan konten pornografi di internet. Ukuran kategori pornografi didasarkan pada jumlah hosting situs dewasa dalam sebuah negara.
Berdasarkan studi yang mereka lakukan, Amerika Serikat menjadi negara paling porno dengan menguasai 60 persen pornografi internet secara global. Di Amerika, dua pertiga dari 4,2 juta domain porno beralamat hosting di California. Jumlah halaman porno di Amerika yang ditemukan sebanyak 428 juta halaman—jumlah yang jauh lebih besar dibanding populasi penduduk Indonesia.
Di bawah Amerika, Belanda menjadi negara kedua sebagai negara porno di internet, karena menjalankan lebih dari 1,8 juta website yang berisi 187 juta halaman porno. Belanda menguasai 26 persen pornografi di internet.
Setelah Belanda, Inggris menempati peringkat ketiga dengan 512.000 website yang berisi 52 juta halaman porno. Inggris menguasai 7 persen pornografi di internet. Di posisi keempat ada Jerman yang memiliki 8.000 website dengan 8 juta halaman pornografi.
Data-data itu tentu saja membuat banyak pihak merasa khawatir, khususnya negara-negara yang melarang pornografi. Bahkan John Carr, penasihat pemerintah Inggris untuk internet sehat anak, menyerukan pembatasan pendaftaran situs porno pada domain nasional Inggris. “Saya mengkhawatirkan anak yang mudah terkena virus pornografi dan gampang mengakses situsnya,” ujar John Carr.
MetaCert melakukan studi menyangkut pornografi ini sejak Desember 2011 sampai Agustus 2013. Mereka berencana menggunakan data tersebut untuk menyediakan produk keamanan internet yang lebih efektif pada tablet dan smartphone.
Secara lengkap, berikut ini sepuluh negara dalam daftar MetaCert yang dianggap sebagai negara-negara paling porno di internet, karena menjadi penyedia laman web porno dalam jumlah paling banyak:
- Amerika Serikat (428,3 juta halaman pornografi).
- Belanda (187,2 juta halaman pornografi).
- Inggris (52,2 juta halaman pornografi).
- Jerman (8,2 juta halaman pornografi).
- Prancis (5,5 juta halaman pornografi).
- Kanada (2,3 juta halaman pornografi).
- Jepang (2,2 juta halaman pornografi).
- Australia (1,9 juta halaman pornografi).
- Kepulauan Virginia (1,4 juta halaman pornografi).
- Republik Ceko (1,4 juta halaman pornografi).
Hmm… ada yang mau menambahkan?