Negara-negara dengan Pendapatan Per Kapita Tertinggi
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/negara-negara-dengan-pendapatan-per_18.html
Ilustrasi/expedia.co.id |
Salah satu pedoman yang digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran negara adalah dengan menghitung pendapatan per kapita, yaitu besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Semakin tinggi pendapatan per kapita suatu negara, maka makin makmurlah negara itu.
Menurut data IMF, Qatar menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Qatar memiliki pendapatan per kapita yang jauh lebih besar dari Amerika Serikat atau negara lainnya. Daftar ini didasarkan pada data terbaru IMF (Dana Moneter Internasional) menyangkut tingkat per kapita negara-negara di dunia, dan berikut ini negara-negara yang memiliki tingkat per kapita tertinggi di dunia.
Qatar
Qatar adalah negara di Timur Tengah yang terletak di semenanjung kecil Jazirah Arab. Batasnya di selatan adalah Arab Saudi, dan sisanya dibatasi Teluk Persia.
International Monetary Fund (IMF) menempatkan Qatar sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. PDB di negara itu mencapai US$ 102.943, untuk periode pendataan terkini. Qatar memiliki kekayaan berupa gas bumi, dan potensi pendapatan mereka sebagian besar diperoleh dari kekayaan tersebut. Dengan jumlah penduduk sekitar 2.035.136, Qatar mampu menjadikan rakyatnya memiliki penghasilan yang relatif tinggi dibanding rakyat di negara-negara lain.
Luksemburg
Luksemburg merupakan daratan kecil yang berbatasan dengan Prancis, Jerman, dan Belgia. Negara ini diapit sejumlah negara besar, dan tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis utama di Benua Eropa. Di masa depan, salah satu proyek prestisius negara ini adalah menyediakan layanan bandwidth dengan kapasitas super tinggi untuk mendorong pengembangan ekonomi digital yang canggih.
Penduduk Luksemburg sekitar 490 ribu orang, dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 80.119. Tingkat pengangguran di sana hanya 4,8 persen, tingkat buta huruf cuma 1 persen, sementara anggaran pendidikan per PDB sebesar 3,7 persen.
Singapura
Penduduk Singapura berjumlah sekitar 4,75 juta jiwa, dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 59.771. Besarnya pendapatan per kapita itu tak bisa dilepaskan dari upaya pemerintah di sana yang sangat ketat mengontrol perekonomian rakyat melalui kemajuan bidang industri elektronik dan farmasi. Singapura juga mempromosikan diri sebagai pelabuhan yang ramah bagi perdagangan internasional.
Selain mengedepankan kesejahteraan umum dan jasa publik, pemerintah Singapura sangat peduli terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya. Anggaran belanja pendidikan di sana dialokasikan sebesar 2,2 persen dari PDB, dengan tingkat buta huruf tinggal 5 persen, dan tingkat pengangguran hanya 3,95 persen.
Norwegia
Norwegia memperoleh keuntungan besar dari penjualan minyak bumi, yang menjadikan negara tersebut menjadi salah satu negara kaya di dunia. Selain memperoleh pendapatan utama dari minyak dan gas, Norwegia juga mendapatkan penghasilan dari teknologi dan komunikasi.
Dengan penduduk berjumlah sekitar 4,7 juta orang, Norwegia mampu mendanai berbagai program sosial dan pendidikan bagi rakyatnya tanpa membebani pajak. Karenanya, Norwegia pun menjadi negara yang bebas buta huruf. Pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 53.471, sementara tingkat pengangguran hanya 1,7 persen.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam dihuni sekitar setengah juta penduduk, dan sebanyak 60 persen warga negara itu menggantungkan hidupnya dari industri minyak, yang merupakan sumber utama pendapatan di sana. Karena tingginya pendapatan negara, pemerintah Brunei pun mampu memberikan pendidikan gratis bagi warganya hingga perguruan tinggi. Anggaran yang digunakan untuk hal itu sebesar 3,7 persen dari PDB negara.
Pendapatan per kapita warga Brunei sebesar US$ 49.384, tingkat pengangguran di sana hanya sebesar 3,7 persen, sementara tingkat buta huruf sebesar 5 persen.
Amerika Serikat
Meski termasuk negara maju, tingkat kesenjangan ekonomi di Amerika sangat tampak. Hal itu dilatari kenyataan negara tersebut mengedepankan sistem perekonomian yang kapitalistik, dan tidak terlalu memprioritaskan program sosial. Selain itu, angka pengangguran di Amerika juga tergolong tinggi. Meski begitu, pemerintah Amerika menganggarkan dana yang relatif besar untuk pendidikan.
Jumlah penduduk di Amerika Serikat sekitar 308 juta jiwa, dengan rata-rata pendapatan per kapita sebesar US$ 48.387. Sementara tingkat pengangguran di sana sekitar 9,6 persen. Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 5,6 persen dari PDB, tingkat buta huruf di Amerika tinggal 1 persen.
Uni Emirat Arab
Kekayaan Uni Emirat Arab diperoleh dari minyak dan gas yang menyokong sepertiga PDB negara itu. Uni Emirat Arab adalah negara penghasil minyak terbesar di kawasan teluk, setelah Arab Saudi dan Iran. Sejak 1973, negara itu telah mengalami perubahan dari negara kecil yang terletak di gurun menjadi negara modern dengan taraf kehidupan yang tinggi.
Dengan jumlah penduduk sekitar 8,3 juta jiwa, pendapatan per kapita di Uni Emirat Arab mencapai US$ 48.158. Tingkat pengangguran sebesar 1,3 persen, tingkat buta huruf sebesar 6 persen, sementara anggaran belanja pendidikan sebesar 3,8 persen dari PDB.
Macau
Macau adalah daerah administrasi khusus di daratan Cina. Negara ini memperoleh banyak pemasukan dari industri ekspor tekstil serta aneka produk manufaktur. Macau juga sangat terkenal sebagai salah satu destinasi perjudian dunia. Bahkan, pada 2006, pendapatan dari sektor judi melebihi Las Vegas, yang juga terkenal sebagai zona judi. Mayoritas warga di sana pun memanfaatkannya sebagai ladang bisnis dengan membuka kasino, hotel, dan pembangunan resor untuk menarik wisatawan mancanegara.
Pendapatan per kapita d Macau sebesar US$ 52.410. Tingkat pengangguran di sana sebesar 3 persen, tingkat buta huruf sebesar 7 persen, sementara anggaran pendidikan sebesar 2,2 persen dari PDB.
Hong Kong
Hong Kong mengandalkan ekonominya pada re-ekspor sejumlah produk. Mereka memperoleh keuntungan dari transisi ekonomi eksportir industri ke pusat perbankan internasional. Pemerintah Hong Kong juga pro perdagangan bebas. Selain itu, mereka memprioritaskan anggarannya untuk kesejahteraan publik dan pendidikan warganya.
Dengan jumlah penduduk sekitar 7,2 juta jiwa, pendapatan per kapita di Hong Kong mencapai US$ 44.090. Tingkat pengangguran sebesar 3 persen, tingkat buta huruf sebesar 3,4 persen, sementara anggaran biaya pendidikan sebesar 3,3 persen dari PDB.
Swiss
Pemerintah Swiss menerapkan kebijakan pajak yang ringan, yang membuat negaranya ramah bisnis. Hasilnya, Swiss menjadi pusat investasi dan perbankan internasional, dan banyak pengusaha kaya yang menginvestasikan uangnya di negara tersebut. Hal itu berimbas pada kemakmuran warganya secara luas. Selain dari sektor jasa, Swiss juga mendapatkan banyak pemasukan dari keuntungan ekspor mesin industri dan bahan kimia.
Dengan jumlah penduduk sekitar 7,3 juta jiwa, pendapatan per kapita di Swiss mencapai US$ 43.370. Tingkat pengangguran di sana sebesar 4 persen, tingkat buta huruf tinggal 1 persen, sementara anggaran biaya pendidikan mencapai 5,3 persen dari PDB.
Belanda
Pemerintah Belanda menerapkan kebijakan ekonomi sosial liberal, serta pendukung ekonomi pasar bebas. Kebijakan itu mendatangkan keuntungan bagi negara tersebut dari sektor obat-obatan terlarang dan wisata seks. Selain itu, Belanda memperoleh keuntungan besar dari pasar penyulingan minyak bumi dan industri mesin listrik.
Dengan jumlah penduduk sekitar 16,8 juta jiwa, pendapatan per kapita di Belanda mencapai US$ 42.183. Tingkat pengangguran di sana sebesar 3 persen, tingkat buta huruf tinggal 1 persen, sementara anggaran biaya pendidikan mencapai 5,5 persen dari PDB.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Menurut data IMF, Qatar menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Qatar memiliki pendapatan per kapita yang jauh lebih besar dari Amerika Serikat atau negara lainnya. Daftar ini didasarkan pada data terbaru IMF (Dana Moneter Internasional) menyangkut tingkat per kapita negara-negara di dunia, dan berikut ini negara-negara yang memiliki tingkat per kapita tertinggi di dunia.
Qatar
Qatar adalah negara di Timur Tengah yang terletak di semenanjung kecil Jazirah Arab. Batasnya di selatan adalah Arab Saudi, dan sisanya dibatasi Teluk Persia.
International Monetary Fund (IMF) menempatkan Qatar sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. PDB di negara itu mencapai US$ 102.943, untuk periode pendataan terkini. Qatar memiliki kekayaan berupa gas bumi, dan potensi pendapatan mereka sebagian besar diperoleh dari kekayaan tersebut. Dengan jumlah penduduk sekitar 2.035.136, Qatar mampu menjadikan rakyatnya memiliki penghasilan yang relatif tinggi dibanding rakyat di negara-negara lain.
Luksemburg
Luksemburg merupakan daratan kecil yang berbatasan dengan Prancis, Jerman, dan Belgia. Negara ini diapit sejumlah negara besar, dan tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis utama di Benua Eropa. Di masa depan, salah satu proyek prestisius negara ini adalah menyediakan layanan bandwidth dengan kapasitas super tinggi untuk mendorong pengembangan ekonomi digital yang canggih.
Penduduk Luksemburg sekitar 490 ribu orang, dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 80.119. Tingkat pengangguran di sana hanya 4,8 persen, tingkat buta huruf cuma 1 persen, sementara anggaran pendidikan per PDB sebesar 3,7 persen.
Singapura
Penduduk Singapura berjumlah sekitar 4,75 juta jiwa, dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 59.771. Besarnya pendapatan per kapita itu tak bisa dilepaskan dari upaya pemerintah di sana yang sangat ketat mengontrol perekonomian rakyat melalui kemajuan bidang industri elektronik dan farmasi. Singapura juga mempromosikan diri sebagai pelabuhan yang ramah bagi perdagangan internasional.
Selain mengedepankan kesejahteraan umum dan jasa publik, pemerintah Singapura sangat peduli terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya. Anggaran belanja pendidikan di sana dialokasikan sebesar 2,2 persen dari PDB, dengan tingkat buta huruf tinggal 5 persen, dan tingkat pengangguran hanya 3,95 persen.
Norwegia
Norwegia memperoleh keuntungan besar dari penjualan minyak bumi, yang menjadikan negara tersebut menjadi salah satu negara kaya di dunia. Selain memperoleh pendapatan utama dari minyak dan gas, Norwegia juga mendapatkan penghasilan dari teknologi dan komunikasi.
Dengan penduduk berjumlah sekitar 4,7 juta orang, Norwegia mampu mendanai berbagai program sosial dan pendidikan bagi rakyatnya tanpa membebani pajak. Karenanya, Norwegia pun menjadi negara yang bebas buta huruf. Pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 53.471, sementara tingkat pengangguran hanya 1,7 persen.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam dihuni sekitar setengah juta penduduk, dan sebanyak 60 persen warga negara itu menggantungkan hidupnya dari industri minyak, yang merupakan sumber utama pendapatan di sana. Karena tingginya pendapatan negara, pemerintah Brunei pun mampu memberikan pendidikan gratis bagi warganya hingga perguruan tinggi. Anggaran yang digunakan untuk hal itu sebesar 3,7 persen dari PDB negara.
Pendapatan per kapita warga Brunei sebesar US$ 49.384, tingkat pengangguran di sana hanya sebesar 3,7 persen, sementara tingkat buta huruf sebesar 5 persen.
Amerika Serikat
Meski termasuk negara maju, tingkat kesenjangan ekonomi di Amerika sangat tampak. Hal itu dilatari kenyataan negara tersebut mengedepankan sistem perekonomian yang kapitalistik, dan tidak terlalu memprioritaskan program sosial. Selain itu, angka pengangguran di Amerika juga tergolong tinggi. Meski begitu, pemerintah Amerika menganggarkan dana yang relatif besar untuk pendidikan.
Jumlah penduduk di Amerika Serikat sekitar 308 juta jiwa, dengan rata-rata pendapatan per kapita sebesar US$ 48.387. Sementara tingkat pengangguran di sana sekitar 9,6 persen. Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 5,6 persen dari PDB, tingkat buta huruf di Amerika tinggal 1 persen.
Uni Emirat Arab
Kekayaan Uni Emirat Arab diperoleh dari minyak dan gas yang menyokong sepertiga PDB negara itu. Uni Emirat Arab adalah negara penghasil minyak terbesar di kawasan teluk, setelah Arab Saudi dan Iran. Sejak 1973, negara itu telah mengalami perubahan dari negara kecil yang terletak di gurun menjadi negara modern dengan taraf kehidupan yang tinggi.
Dengan jumlah penduduk sekitar 8,3 juta jiwa, pendapatan per kapita di Uni Emirat Arab mencapai US$ 48.158. Tingkat pengangguran sebesar 1,3 persen, tingkat buta huruf sebesar 6 persen, sementara anggaran belanja pendidikan sebesar 3,8 persen dari PDB.
Macau
Macau adalah daerah administrasi khusus di daratan Cina. Negara ini memperoleh banyak pemasukan dari industri ekspor tekstil serta aneka produk manufaktur. Macau juga sangat terkenal sebagai salah satu destinasi perjudian dunia. Bahkan, pada 2006, pendapatan dari sektor judi melebihi Las Vegas, yang juga terkenal sebagai zona judi. Mayoritas warga di sana pun memanfaatkannya sebagai ladang bisnis dengan membuka kasino, hotel, dan pembangunan resor untuk menarik wisatawan mancanegara.
Pendapatan per kapita d Macau sebesar US$ 52.410. Tingkat pengangguran di sana sebesar 3 persen, tingkat buta huruf sebesar 7 persen, sementara anggaran pendidikan sebesar 2,2 persen dari PDB.
Hong Kong
Hong Kong mengandalkan ekonominya pada re-ekspor sejumlah produk. Mereka memperoleh keuntungan dari transisi ekonomi eksportir industri ke pusat perbankan internasional. Pemerintah Hong Kong juga pro perdagangan bebas. Selain itu, mereka memprioritaskan anggarannya untuk kesejahteraan publik dan pendidikan warganya.
Dengan jumlah penduduk sekitar 7,2 juta jiwa, pendapatan per kapita di Hong Kong mencapai US$ 44.090. Tingkat pengangguran sebesar 3 persen, tingkat buta huruf sebesar 3,4 persen, sementara anggaran biaya pendidikan sebesar 3,3 persen dari PDB.
Swiss
Pemerintah Swiss menerapkan kebijakan pajak yang ringan, yang membuat negaranya ramah bisnis. Hasilnya, Swiss menjadi pusat investasi dan perbankan internasional, dan banyak pengusaha kaya yang menginvestasikan uangnya di negara tersebut. Hal itu berimbas pada kemakmuran warganya secara luas. Selain dari sektor jasa, Swiss juga mendapatkan banyak pemasukan dari keuntungan ekspor mesin industri dan bahan kimia.
Dengan jumlah penduduk sekitar 7,3 juta jiwa, pendapatan per kapita di Swiss mencapai US$ 43.370. Tingkat pengangguran di sana sebesar 4 persen, tingkat buta huruf tinggal 1 persen, sementara anggaran biaya pendidikan mencapai 5,3 persen dari PDB.
Belanda
Pemerintah Belanda menerapkan kebijakan ekonomi sosial liberal, serta pendukung ekonomi pasar bebas. Kebijakan itu mendatangkan keuntungan bagi negara tersebut dari sektor obat-obatan terlarang dan wisata seks. Selain itu, Belanda memperoleh keuntungan besar dari pasar penyulingan minyak bumi dan industri mesin listrik.
Dengan jumlah penduduk sekitar 16,8 juta jiwa, pendapatan per kapita di Belanda mencapai US$ 42.183. Tingkat pengangguran di sana sebesar 3 persen, tingkat buta huruf tinggal 1 persen, sementara anggaran biaya pendidikan mencapai 5,5 persen dari PDB.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
wih aja
BalasHapusya sudahlah
BalasHapusMakasih min. Membantu banget😊
BalasHapusmakasih informasinya
BalasHapussangat membantu putri saya:)
BalasHapusDesa Wori Kec. Wori Sulawesi Utara cuk
BalasHapus