Negara Mana yang Memiliki Cadangan Devisa Terbesar?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/negara-mana-yang-memiliki-cadangan.html
Ilustrasi/pajak.com |
Cadangan devisa (foreign exchange reserves) adalah simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan itu merupakan aset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dollar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator untuk melakukan transaksi perdagangan maupun keuangan internasional.
Dalam perkembangan ekonomi nasional Indonesia, dikenal dua terminologi cadangan devisa, yaitu official foreign exchange reserve dan country foreign exchange reserve, yang masing-masing memiliki cakupan berbeda. Official foreign exchange reserve adalah cadangan devisa milik negara yang dikelola, diurus, dan ditatausahakan oleh bank sentral. Sedangkan country foreign exchange reserve mencakup seluruh devisa yang dimiliki badan, perorangan, lembaga, terutama lembaga keuangan nasional, yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan nasional.
Untuk mengukur suatu cadangan devisa dianggap memadai atau tidak, kriteria yang digunakan adalah jumlah besarnya kemampuan cadangan devisa tersebut untuk menutup impor, minimal selama 3 bulan. Cadangan devisa suatu negara adalah indikator bahwa negara tersebut mampu mengelola kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya.
Karena cadangan devisa adalah aset yang sangat penting untuk setiap negara, maka setiap negara pun terus berusaha meningkatkan jumlah cadangan devisa setiap tahunnya. Berikut ini sepuluh negara yang memiliki nilai cadangan devisa tertinggi di dunia.
Daftar berikut ini didasarkan pada data mutakhir (2013). Meski jumlah cadangan devisa suatu negara bisa naik atau turun seiring berjalannya waktu, namun sepuluh negara ini bisa dibilang selalu menempati peringkat teratas sebagai pemilik cadangan devisa terbesar di dunia.
Cina
Pada 2010, nilai cadangan devisa Cina sebesar US$ 2,65 triliun. Tiga tahun kemudian, pada 2013, nilai devisanya telah naik menjadi US$ 3,31 triliun. Cina memang tidak hanya negeri yang luas dan padat penduduk, namun juga menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.
Dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB) dan kemampuan daya beli (purchasing power parity/PPP), Cina juga menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Kemampuan itu ditopang oleh industri manufaktur yang sangat berkembang di Cina, serta hasil produknya yang memiliki keunggulan kompetitif dalam hal harga.
Jepang
Pada 2009, nilai cadangan devisa Jepang masih di bawah US$ 1,07 triliun. Memasuki tahun 2010, nilai devisanya telah merangkak ke angka US$ 1,11 triliun. Pada 2013, nilai devisa negeri Matahari Terbit itu telah naik lagi menjadi US$ 1,25 triliun.
Tidak hanya dalam hal cadangan devisa yang terus naik, Jepang juga termasuk negara dengan PDB yang tinggi, serta memiliki kemampuan atau daya beli yang sama tingginya. Penggerak utama pertumbuhan ekonomi itu tentu sektor industri Jepang yang terus berkembang, di antaranya industri otomotif, elektronik, kapal, tekstil, hingga makanan olahan dan logam.
Arab Saudi
Pada 2009, cadangan nilai devisa Arab Saudi senilai US$ 410,3 miliar. Memasuki 2013, nilai cadangan devisa itu telah meningkat naik menjadi US$ 626,80 miliar.
Arab Saudi dikenal sebagai negeri minyak. Kenyataannya, minyak menjadi sumber pendapatan tertinggi di negara tersebut. Sekitar 95 persen ekspor negara Timur Tengah itu berasal dari minyak, dan 70 persen total pendapatan mereka juga berasal dari ekspor minyak.
Selain minyak bumi, Arab Saudi juga memiliki sumber kekayaan lain, yaitu cadangan gas alam. Karenanya, selain menempati peringkat atas sebagai negara dengan cadangan minyak terbanyak, Arab Saudi juga menjadi negara yang memiliki cadangan gas alam dalam jumlah besar.
Rusia
Dalam hal PDB, Rusia menjadi negara yang tingkat perekonomiannya cenderung stabil. Sepanjang 1999 sampai 2008, misalnya, rata-rata ekonominya terus tumbuh sebesar 7 persen. Dalam hal cadangan devisa, Rusia juga memiliki kenaikan, meski tidak signifikan. Pada 2009, nilai cadangan devisa Rusia sebesar US$ 498,7 miliar, dan naik menjadi US$ 527,7 miliar pada 2013.
Rusia dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang besar. Kekayaan negara itu berasal dari sumber daya mineral, terutama minyak dan gas bumi, yang menopang Rusia menjadi negara dengan perekonomian yang stabil dan kuat.
Swiss
Swiss dikenal sebagai negara kaya di dunia, dan menjadi tujuan investasi banyak negara lain karena stabilitas politiknya yang selalu terjaga. Keterbukaan terhadap perdagangan global dan investasi juga menjadikan Swiss sebagai negara dengan ekonomi paling kompetitif. Pada 2013, nilai cadangan devisa Swiss mencapai US$ 522,18 miliar.
Industri memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Swiss. World Economic Forum (WEF) menobatkan Swiss sebagai negara paling inovatif dan kompetitif di dunia. Swiss juga menjadi salah satu negara terkaya dalam hal PDB, dengan tingkat kualitas hidup yang tinggi. Ekspor dan impor merupakan sumber utama pendapatan negara tersebut.
Taiwan
Pada 2010, nilai cadangan devisa Taiwan sebesar US$ 383,84 miliar. Memasuki 2013, nilainya meningkat naik menjadi US$ 403,17 miliar.
Keberhasilan industrialisasi menjadi faktor penting dalam peningkatan perekonomian Taiwan, hingga negara itu terus tumbuh dengan cepat. Industri yang menopang pertumbuhan ekonomi Taiwan di antaranya adalah teknologi informasi dan komunikasi serta pertanian. Bersama Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura, Taiwan dikenal dengan sebutan “Empat Macan Asia”, karena kehebatan ekonomi mereka.
Brazil
Ketika nilai cadangan devisa Brazil mencapai US$ 271,47 miliar pada 2010, angka itu merupakan nilai terbesar yang pernah diperoleh Brazil. Tetapi, tiga tahun kemudian pada 2013, nilainya meningkat tajam menjadi US$ 376,93 miliar.
Brazil adalah negara dengan perekonomian yang besar, dalam hal PDB maupun dalam kemampuan daya beli. Kehebatan ekonomi Brazil tidak bisa dilepaskan dari reformasi industri dalam negeri yang dilakukan pemerintahnya. Negeri itu ditopang oleh industri pertanian, pertambangan, industri, pariwisata, dan manufaktur.
Korea Selatan
Korea Selatan dikenal sebagai negara yang menjadi pusat elektronik, mobil, mesin, dan petrokimia terbesar di dunia. Industri-industri itulah yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara yang berasal dari ekspor, hingga cadangan devisanya terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2013, cadangan devisa Korea Selatan telah menempati nilai sebesar US$ 327,39 miliar.
Dalam satu dekade terakhir, Korea Selatan dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, bahkan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Korea Selatan memiliki PDB yang tinggi, serta daya beli yang sama tingginya.
Hong Kong
Hong Kong adalah wilayah bisnis. Kesan itu sangat kuat, karena kenyataannya Hong Kong memberlakukan kebijakan perdangangan bebas atau free trade, sehingga berbagai negara dapat melakukan transaksi bisnis dengan leluasa di sana. Selain itu, rendahnya tingkat pajak telah meningkatkan pertumbuhan bisnis di negara tersebut. Kini, Hong Kong telah menjadi salah satu pusat keuangan paling penting di dunia.
Keberhasilan pembangunan dan ekonomi di Hong Kong terlihat jelas pada menjamurnya pusat-pusat bisnis serta pembangunan gedung-gedung pencakar langit di sana. Seiring dengan itu, nilai cadangan devisa di Hong Kong juga terus naik. Pada 2013, jumlahnya mencapai US$ 304,77 miliar.
India
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar, India juga memiliki tenaga kerja yang sangat besar. Besarnya jumlah tenaga kerja itulah yang menyokong PDB India, hingga totalnya mencapai 55 persen. Selain itu, industri dan pertanian juga menjadi penggerak utama perekonomian India, serta berkontribusi sebesar 26,3 persen dan 18,1 persen terhadap perekonomian.
Dalam hal ekspor, komoditas andalan India adalah minyak bumi, kimia, layanan teknologi informasi, daun teh, rami, serta barang kulit. Pada 2013, nilai cadangan devisa India mencapai US$ 290,91 miliar.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Dalam perkembangan ekonomi nasional Indonesia, dikenal dua terminologi cadangan devisa, yaitu official foreign exchange reserve dan country foreign exchange reserve, yang masing-masing memiliki cakupan berbeda. Official foreign exchange reserve adalah cadangan devisa milik negara yang dikelola, diurus, dan ditatausahakan oleh bank sentral. Sedangkan country foreign exchange reserve mencakup seluruh devisa yang dimiliki badan, perorangan, lembaga, terutama lembaga keuangan nasional, yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan nasional.
Untuk mengukur suatu cadangan devisa dianggap memadai atau tidak, kriteria yang digunakan adalah jumlah besarnya kemampuan cadangan devisa tersebut untuk menutup impor, minimal selama 3 bulan. Cadangan devisa suatu negara adalah indikator bahwa negara tersebut mampu mengelola kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya.
Karena cadangan devisa adalah aset yang sangat penting untuk setiap negara, maka setiap negara pun terus berusaha meningkatkan jumlah cadangan devisa setiap tahunnya. Berikut ini sepuluh negara yang memiliki nilai cadangan devisa tertinggi di dunia.
Daftar berikut ini didasarkan pada data mutakhir (2013). Meski jumlah cadangan devisa suatu negara bisa naik atau turun seiring berjalannya waktu, namun sepuluh negara ini bisa dibilang selalu menempati peringkat teratas sebagai pemilik cadangan devisa terbesar di dunia.
Cina
Pada 2010, nilai cadangan devisa Cina sebesar US$ 2,65 triliun. Tiga tahun kemudian, pada 2013, nilai devisanya telah naik menjadi US$ 3,31 triliun. Cina memang tidak hanya negeri yang luas dan padat penduduk, namun juga menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.
Dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB) dan kemampuan daya beli (purchasing power parity/PPP), Cina juga menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Kemampuan itu ditopang oleh industri manufaktur yang sangat berkembang di Cina, serta hasil produknya yang memiliki keunggulan kompetitif dalam hal harga.
Jepang
Pada 2009, nilai cadangan devisa Jepang masih di bawah US$ 1,07 triliun. Memasuki tahun 2010, nilai devisanya telah merangkak ke angka US$ 1,11 triliun. Pada 2013, nilai devisa negeri Matahari Terbit itu telah naik lagi menjadi US$ 1,25 triliun.
Tidak hanya dalam hal cadangan devisa yang terus naik, Jepang juga termasuk negara dengan PDB yang tinggi, serta memiliki kemampuan atau daya beli yang sama tingginya. Penggerak utama pertumbuhan ekonomi itu tentu sektor industri Jepang yang terus berkembang, di antaranya industri otomotif, elektronik, kapal, tekstil, hingga makanan olahan dan logam.
Arab Saudi
Pada 2009, cadangan nilai devisa Arab Saudi senilai US$ 410,3 miliar. Memasuki 2013, nilai cadangan devisa itu telah meningkat naik menjadi US$ 626,80 miliar.
Arab Saudi dikenal sebagai negeri minyak. Kenyataannya, minyak menjadi sumber pendapatan tertinggi di negara tersebut. Sekitar 95 persen ekspor negara Timur Tengah itu berasal dari minyak, dan 70 persen total pendapatan mereka juga berasal dari ekspor minyak.
Selain minyak bumi, Arab Saudi juga memiliki sumber kekayaan lain, yaitu cadangan gas alam. Karenanya, selain menempati peringkat atas sebagai negara dengan cadangan minyak terbanyak, Arab Saudi juga menjadi negara yang memiliki cadangan gas alam dalam jumlah besar.
Rusia
Dalam hal PDB, Rusia menjadi negara yang tingkat perekonomiannya cenderung stabil. Sepanjang 1999 sampai 2008, misalnya, rata-rata ekonominya terus tumbuh sebesar 7 persen. Dalam hal cadangan devisa, Rusia juga memiliki kenaikan, meski tidak signifikan. Pada 2009, nilai cadangan devisa Rusia sebesar US$ 498,7 miliar, dan naik menjadi US$ 527,7 miliar pada 2013.
Rusia dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang besar. Kekayaan negara itu berasal dari sumber daya mineral, terutama minyak dan gas bumi, yang menopang Rusia menjadi negara dengan perekonomian yang stabil dan kuat.
Swiss
Swiss dikenal sebagai negara kaya di dunia, dan menjadi tujuan investasi banyak negara lain karena stabilitas politiknya yang selalu terjaga. Keterbukaan terhadap perdagangan global dan investasi juga menjadikan Swiss sebagai negara dengan ekonomi paling kompetitif. Pada 2013, nilai cadangan devisa Swiss mencapai US$ 522,18 miliar.
Industri memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Swiss. World Economic Forum (WEF) menobatkan Swiss sebagai negara paling inovatif dan kompetitif di dunia. Swiss juga menjadi salah satu negara terkaya dalam hal PDB, dengan tingkat kualitas hidup yang tinggi. Ekspor dan impor merupakan sumber utama pendapatan negara tersebut.
Taiwan
Pada 2010, nilai cadangan devisa Taiwan sebesar US$ 383,84 miliar. Memasuki 2013, nilainya meningkat naik menjadi US$ 403,17 miliar.
Keberhasilan industrialisasi menjadi faktor penting dalam peningkatan perekonomian Taiwan, hingga negara itu terus tumbuh dengan cepat. Industri yang menopang pertumbuhan ekonomi Taiwan di antaranya adalah teknologi informasi dan komunikasi serta pertanian. Bersama Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura, Taiwan dikenal dengan sebutan “Empat Macan Asia”, karena kehebatan ekonomi mereka.
Brazil
Ketika nilai cadangan devisa Brazil mencapai US$ 271,47 miliar pada 2010, angka itu merupakan nilai terbesar yang pernah diperoleh Brazil. Tetapi, tiga tahun kemudian pada 2013, nilainya meningkat tajam menjadi US$ 376,93 miliar.
Brazil adalah negara dengan perekonomian yang besar, dalam hal PDB maupun dalam kemampuan daya beli. Kehebatan ekonomi Brazil tidak bisa dilepaskan dari reformasi industri dalam negeri yang dilakukan pemerintahnya. Negeri itu ditopang oleh industri pertanian, pertambangan, industri, pariwisata, dan manufaktur.
Korea Selatan
Korea Selatan dikenal sebagai negara yang menjadi pusat elektronik, mobil, mesin, dan petrokimia terbesar di dunia. Industri-industri itulah yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara yang berasal dari ekspor, hingga cadangan devisanya terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2013, cadangan devisa Korea Selatan telah menempati nilai sebesar US$ 327,39 miliar.
Dalam satu dekade terakhir, Korea Selatan dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, bahkan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Korea Selatan memiliki PDB yang tinggi, serta daya beli yang sama tingginya.
Hong Kong
Hong Kong adalah wilayah bisnis. Kesan itu sangat kuat, karena kenyataannya Hong Kong memberlakukan kebijakan perdangangan bebas atau free trade, sehingga berbagai negara dapat melakukan transaksi bisnis dengan leluasa di sana. Selain itu, rendahnya tingkat pajak telah meningkatkan pertumbuhan bisnis di negara tersebut. Kini, Hong Kong telah menjadi salah satu pusat keuangan paling penting di dunia.
Keberhasilan pembangunan dan ekonomi di Hong Kong terlihat jelas pada menjamurnya pusat-pusat bisnis serta pembangunan gedung-gedung pencakar langit di sana. Seiring dengan itu, nilai cadangan devisa di Hong Kong juga terus naik. Pada 2013, jumlahnya mencapai US$ 304,77 miliar.
India
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar, India juga memiliki tenaga kerja yang sangat besar. Besarnya jumlah tenaga kerja itulah yang menyokong PDB India, hingga totalnya mencapai 55 persen. Selain itu, industri dan pertanian juga menjadi penggerak utama perekonomian India, serta berkontribusi sebesar 26,3 persen dan 18,1 persen terhadap perekonomian.
Dalam hal ekspor, komoditas andalan India adalah minyak bumi, kimia, layanan teknologi informasi, daun teh, rami, serta barang kulit. Pada 2013, nilai cadangan devisa India mencapai US$ 290,91 miliar.
Hmm… ada yang mau menambahkan?