Bagaimana Menguap Bisa Menular ke Orang Lain?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/mengapa-menguap-bisa-menular.html
Ilustrasi/dream.co.id |
Biasanya, orang menguap karena mengantuk atau karena bosan. Yang unik, menguap tampaknya bisa menular. Kalau kita menguap, orang di dekat kita sering kali ikut menguap. Sebaliknya, kalau orang di dekat kita menguap, tiba-tiba kita juga terdorong untuk ikut menguap, tak peduli kita mengenal orang itu atau tidak. Mengapa menguap bisa menular?
Studi yang pernah mempelajari masalah ini menyatakan bahwa ketularan menguap adalah cara primitif dalam mengekspresikan perasaan orang lain terhadap diri kita. Dengan kata lain, menguap adalah praktik biologis yang telah dilakukan sejak zaman dulu, sebagai bentuk empati seseorang pada orang lainnya.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cognitive Brain Research menyatakan bahwa jika kita menguap karena ketularan orang yang ada di dekat kita, hal itu sebenarnya merupakan bentuk empati kita kepadanya. Hal ini tak jauh beda dengan tertawa. Ketika seorang teman tertawa, kita seperti tergoda untuk ikut tertawa. Sebagaimana teman kita pun cenderung ikut tertawa saat kita tertawa.
Steven Platek, Ph.D., profesor psikologi di Drexel University, Philadelphia, yang melakukan studi mengenai menguap, bahkan menyatakan bahwa kita ketularan menguap tidak hanya karena melihat orang lain menguap. “Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap,” ujarnya, “tetapi juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir tentang menguap.”
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Studi yang pernah mempelajari masalah ini menyatakan bahwa ketularan menguap adalah cara primitif dalam mengekspresikan perasaan orang lain terhadap diri kita. Dengan kata lain, menguap adalah praktik biologis yang telah dilakukan sejak zaman dulu, sebagai bentuk empati seseorang pada orang lainnya.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cognitive Brain Research menyatakan bahwa jika kita menguap karena ketularan orang yang ada di dekat kita, hal itu sebenarnya merupakan bentuk empati kita kepadanya. Hal ini tak jauh beda dengan tertawa. Ketika seorang teman tertawa, kita seperti tergoda untuk ikut tertawa. Sebagaimana teman kita pun cenderung ikut tertawa saat kita tertawa.
Steven Platek, Ph.D., profesor psikologi di Drexel University, Philadelphia, yang melakukan studi mengenai menguap, bahkan menyatakan bahwa kita ketularan menguap tidak hanya karena melihat orang lain menguap. “Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap,” ujarnya, “tetapi juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir tentang menguap.”
Hmm… ada yang mau menambahkan?